Ciptakan Lingkungan Kerja yang "Mindful" #KitaJanganMenyerah
By Team Amartha Blog - 29 Jun 2020 - 3 min membaca
Konsep kesadaran diri atau mindfulness kini menjadi konsep gaya hidup yang sedang banyak dibahas untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan terhadap lingkungan. Lingkungan kerja yang mindful menjadi lingkungan kerja idaman karena itu artinya karyawan bisa bekerja dengan lebih terfokus tanpa merasa terbebani oleh beban kerja yang terasa tidak manusiawi.
Salah Tafsir Lingkungan Kerja yang Mindful
Konsep mindfulness memang bisa dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi karyawannya itu sendiri dan juga sisi lingkungan tempat ia bekerja. Jika dilihat dari sisi karyawan itu sendiri, maka konsep mindfulness mengharuskan karyawan agar memfokuskan perhatiannya di tempat kerja. Ketika mereka sedang berada di tempat kerja, maka sudah seharusnyalah fokus sadar mereka ada di sana.
Namun, selain berbicara mengenai membangun mindfulness dalam diri, membangun lingkungan kerja yang mindul juga sangat penting dilakukan. Sayangnya, banyak pengusaha yang salah tafsir mengenai lingkungan kerja mindful dengan menekankan perintah untuk tenang batin dan jiwa kepada karyawan saja.
Pada akhirnya, para pengusaha tersebut membiarkan lingkungan kerja yang stres untuk para karyawan dengan dalih menekankan ketenangan pada batin karyawan. Karyawan tetap dipaksa bekerja keras dengan tidak manusiawi. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja Mindful :
Nature
Faktor nature adalah faktor alamiah dari dalam diri karyawan yang berpengaruh terhadap kondisi kejiwaannya. Misalnya saja apakah karyawan tersebut memiliki faktor pemicu stres yang berasal dari kehidupan pribadinya. Faktor nature ini bisa membuat karyawan menjadi tidak fokus terhadap pekerjaan.
Nurture
Faktor nurture berasal dari lingkungan sosial karyawan dalam hal ini lingkungan pekerjaannya. Untuk mengetahui apakah faktor yang menyebabkan lingkungan kerja menjadi tidak mindful, dapat dicek kasus kejadian stres dan burnout karyawan. Apabila kasus kejadian stres dialami oleh banyak karyawan, bisa jadi hal ini karena lingkungan kerja yang tidak sehat atau tidak mindful.
Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic
Anda sebagai karyawan memiliki pilihan untuk membicarakan hal ini kepada atasan. Mintalah untuk memperbaiki sistem perusahaan yang Anda anggap terlalu toxic dan tidak manusiawi. Apabila tidak berhasil, maka Anda memiliki 2 pilihan tersisa, yakni resign dari perusahaan atau tetap bertahan dan menguatkan daya tahan mental.
Apalagi seperti yang kita ketahui saat ini ada banyak sekali perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dengan sangat tidak manusiawi. Karyawan dipaksa bekerja melebihi jam kerjanya dengan waktu istirahat yang sangat kurang. Sementara pemimpin mereka pun tidak membayar upah karyawan dengan semestinya. Apabila Anda merasa tidak kuat, maka sebaiknya resign saja dan mencari pekerjaan lain.
Jadikan diri Anda lebih bermanfaat bagi orang lain dengan mengikuti program pendanaan P2P dari Amartha. Anda bisa turut berperan untuk membantu masyarakat di pedesaan sukses mengembangkan usaha dengan mendanai usaha mereka.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG