icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Amartha.com | Blog / Peluang Untung dari Investasi Kos-Kosan vs Kontrakan
icon-lang
icon-lang

Peluang Untung dari Investasi Kos-Kosan vs Kontrakan

By Team Amartha Blog - 20 Apr 2021 - 3 min membaca

Menyewakan properti merupakan salah satu peluang bisnis yang terbilang menguntungkan. Adapun, bisnis punya banyak macam, dua di antaranya adalah usaha rumah kontrakan dan kos-kosan.

Keduanya tentu berpeluang untuk menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang. Meski begitu, kedua jenis bisnis ini tetap punya nilai plus dan minusnya masing-masing.

Nah, untuk kamu yang saat ini sedang mempertimbangkan untuk memilih salah satu dari kedua jenis bisnis ini sebagai investasi, berikut ulasannya!

Investasi Bisnis Kos-Kosan

Nilai Plus

1. Terdapat Peluang Membuka Usaha Lain di Sekitarnya

Pada umumnya, usaha kos-kosan akan beriringan dengan bisnis lain yang membantu memenuhi kebutuhan penghuninya. Sebagai contoh, yaitu laundry, tempat fotocopy untuk mahasiswa, warung, dan masih banyak lagi

2. Lebih Mudah Diawasi

Berbeda dengan rumah kontrakan, di mana kamu akan benar-benar melepaskan rumah kepada penyewa. Ketika berbisnis kos-kosan, kamu bisa tetap mengawasi saat mengelolanya. Untuk lebih mudah, kamu juga bisa mempekerjakan orang yang dipercaya untuk mengelola rumah kos tersebut. Hal ini bisa jadi salah satu tindakan preventif dari kerusakan-kerusakan yang merugikan.

3. Jika Lokasi Strategis, Permintaan Akan Tinggi

Apabila lokasi usaha kos-kosan milikmu berada di lokasi strategis, seperti dekat dengan aktivitas perkantoran atau kampus, permintaan akan kamar kost otomatis akan selalu tinggi. Semahal apapun harga yang ditawarkan, permintaan pasar tetap tinggi.

4. Pemasukan Cenderung Lebih Tinggi dari Rumah Kontrakan

Perlu dipahami, menyewakan kos-kosan butuh usaha lebih dibandingkan menyewakan rumah. Namun, jika dibandingkan, penghasilan dari usaha menyewakan rumah kost jauh lebih besar dibandingkan dari menyewakan rumah secara kontrak. Apalagi jika rumah kost disertai deretan fasilitas berkelas bagi para penghuninya.

Nilai Minus

1. Tinggi Rendahnya Permintaan Sewa Tergantung Lokasi

Lantaran rumah kos lebih sering disewa oleh mahasiswa atau pekerja kantoran, hidup bisnis kos-kosan akan sangat bergantung pada kantor dan kampus di sekitarnya. Jika lokasi kantor atau kampus tersebut pindah, otomatis penyewa pun akan ikut pindah. Hal ini membuat bisnis kos-kosan lebih berisiko ketimbang rumah kontrakan.

2. Harus Rutin Menagih Uang Kos Setiap Bulan

Berbeda dari kontrakan yang masa sewanya tahunan, kos-kosan ini harus dibayar setiap bulan. Hal ini tentunya akan jadi pekerjaan ekstra untuk pemilik usaha kos-kosan karena harus menagih dan mengecek pembayaran tiap penyewa satu per satu.

Belum lagi jika ada penyewa yang bandel dan sering telat bayar. Hal ini juga yang membuat anak kos bisa berganti setiap waktu. Kamu harus mencari lagi penghuni baru agar bisnis kos-kosan bisa tetap berputar.

Investasi Bisnis Kontrakan

Nilai Plus

1. Permintaan Masih Tinggi

Harga rumah sampai sekarang masih cukup tinggi, sementara pemutusan kerja karena pandemi terbilang masih massif. Hal ini membuat tidak sedikit orang, terutama yang sudah berkeluarga, memilih menunda untuk membeli rumah.

Sembari menunggu dana terkumpul, mereka membutuhkan hunian yang layak, dan mengontrak rumah adalah salah satu opsi yang paling sering dipilih. Inilah alasan kenapa rumah kontrakan masih banyak dicari orang, terutama di masa pandemi seperti ini.

2. Uang Sewa Lebih Besar dan Dibayar Pada Awal Penyewaan

Berbeda dengan sistem sewa rumah lainnya yang dibayar berkala, uang sewa kontrakan biasanya dibayarkan di muka. Jadi, kamu tak perlu menagihnya secara berkala, dan yang paling penting tidak perlu berurusan dengan penyewa yang bandel dengan administrasi pembayaran.

3. Bisnis Kontrakan Punya Masa Sewa Lebih Panjang

Rumah kontrakan biasanya disewakan dalam jangka waktu tahunan, atau paling pendek selama 6 bulan. Dengan begitu, kamu tak perlu sering-sering mencari calon penyewa berikutnya dan mengurus peraturan serta perjanjian sewa kepada penyewa baru.

4. Kenaikan Harga Sewa Cukup Tinggi

Pada umumnya, harga sewa kontrakan mengalami kenaikan paling tidak sebesar 5% per tahun. Namun jika kondisi ekonomi sedang bagus, kenaikannya tak tanggung-tanggung bahkan bisa mencapai 15%. Misalnya harga sewa rumah tahun ini sebesar Rp 50 juta per tahun. Di tahun depan, ketika ekonomi bagus, harga sewa bisa meningkat hingga Rp 65 juta per tahun!

Nilai Minus

1. Harus Selektif Memilih Penyewa

Karena si penyewa akan mengontrak dalam jangka waktu yang tidak sebentar, maka pemilik rumah harus pintar-pintar dalam menyeleksi calon penyewa yang baik. Rumah merupakan barang investasi, dan jika salah dalam menerima penyewa, bisa-bisa Anda akan rugi ketika rumah tersebut mengalami kerusakan.

2. Butuh Biaya Perawatan yang Relatif Besar

Ini merupakan salah satu tantangan dalam bisnis kontrakan. Saat kamu mendapatkan penyewa yang menetap hingga 5 tahun atau lebih, tentunya akan ada perubahan pada hunianmu. Apalagi jika si penyewa tidak cukup telaten dalam merawat rumah, kerusakan sangat mungkin terjadi. Untuk mengatasi hal ini, kamu tentunya memerlukan biaya yang relatif besar untuk memperbaiki rumah sebelum disewakan kembali kepada orang lain.

Melihat nilai plus minus dari kedua jenis bisnis ini, tentunya relatif serupa jika diperbandingkan. Adapun, lokasi akan amat sangat mempengaruhi bisnis properti seperti usaha kontrakan maupun kos-kosan. Semoga bermanfaat ya!

Artikel Terkait

Miliki Rumah Pertamamu Dengan 5 Strategi Ini!

Keuangan

4 Lokasi yang Cocok untuk Investasi Tanah

Keuangan

Peluang Untung dari Investasi Kos-Kosan vs Kontrakan

Amartha.com | Blog

Tren Rumah Minimalis, Berapa Ya Biayanya?

Keuangan

Dorong Geliat UMKM di Indonesia Untuk Ciptakan Inklusi Ekonomi Merata

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png