Mau Beli Rumah KPR? Ini Cara Hitung KPR Rumah
By Team Amartha Blog - 17 Feb 2022 - 3 min membaca
Sebelum Belajar Cara Hitung KPR Rumah, Cari Tahu Jenis Bunga
Bukan hanya untuk hunian, rumah juga bisa jadi salah satu aset investasi yang menjanjikan. Mengingat, harganya cenderung naik setiap tahunnya. Kini, ada pinjaman KPR yang dapat mempermudah kamu dalam membeli rumah.
Dalam ulasan ini, kamu akan mengetahui cara hitung KPR rumah dalam simulasi serta jenis-jenis suku imbal hasil yang biasa dipakai oleh lembaga pemberi pinjaman.
Dalam pinjaman KPR, ada 2 jenis suku imbal hasil yaitu suku imbal hasil fixed dan floating. Apa saja pengertian keduanya? Mari kenali lebih jauh melalui penjelasan berikut!
Suku Bunga Fixed
Suku imbal hasil fixed adalah imbal hasil yang sudah ditetapkan sejak awal pengajuan KPR. Jadi, kamu sudah tahu berapa nominal yang harus dibayarkan dari awal hingga akhir masa tenor, sebab nominalnya akan selalu sama.
Kelebihan dari suku imbal hasil jenis ini yaitu:
- Adanya kepastian biaya angsuran yang harus dibayarkan dari awal kredit hingga masa pinjaman berakhir. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir akan risiko terjadinya kenaikan imbal hasil di tengah-tengah masa kredit lantaran adanya perubahan pasar.
Ada kelebihan, tentu ada kekurangan. Inilah kekurangannya:
- Bila kondisi pasar mengalami penurunan, nilai angsuran yang harus dibayarkan tidak akan ikut turun. Kamu akan tetap membayar sesuai nominal yang sudah disepakati di awal. Sehingga, akan terasa jika angsuran terlalu tinggi.
Suku Bunga Floating
Kebalikan dari suku imbal hasil fixed, untuk jenis floating, nominal angsuran dapat berubah-ubah sepanjang masa kredit mengikuti kondisi pasar.
Sama seperti jenis fixed, suku imbal hasil floating juga punya kelebihan, di antaranya:
- Nilai imbal hasil yang fluktuatif, akan sangat menguntungkan bagi debitur ketika kondisi suku imbal hasil di pasar menurun. Sehingga, nominal angsuran pun ikut turun. Sebaliknya, bila kondisi di pasar justru naik, angsuran pun akan ikut naik.
Di balik kelebihan, tentu ada kekurangan, yaitu:
- Pada kenyataannya, nilai suku imbal hasil justru lebih sering naik dibanding turun.
- Pergerakan suku imbal hasil tidak dapat diprediksi dengan pasti karena ada hal-hal tidak terduga yang bisa mempengaruhi naik turunnya seperti kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Rumah Over Kredit: Syarat dan Untung Ruginya
Rumus dan Simulasi Hitung KPR Rumah
Cara hitung KPR rumah tidaklah sulit, sebab sudah ada rumus pastinya. Kamu bisa belajar cara menghitung cicilan KPR secara manual lewat ini:
Misal, kamu ingin membeli rumah seharga Rp450 juta rupiah dengan DP di awal sebesar 15% dan imbal hasil tetap 10% per tahun. Masa tenor adalah 5 tahun. Maka, rumus hitung KPR rumah adalah:
Uang muka = 15% x harga rumah
= 15% x Rp450.000.000
= Rp67.500.000
Pokok kredit = harga rumah - uang dp
= Rp450.000.000 - Rp67.500.000 = Rp382.500.000
Angsuran/bulan = (pokok kredit x imbal hasil/bulan) / [1-(1+imbal hasil/perbulan) ^(-tenor dalam bulan)
= (Rp382.500.000 x 10%/12) / [1-(1+10%/12)^(-60)]
= Rp8.126.994,60
Total keseluruhan (pinjaman + imbal hasil) = angsuran per bulan x tenor
= Rp8.126.994,60 x 60
= Rp487.619.676
Besaran nilai imbal hasil = total keseluruhan - pokok kredit
= Rp487.619.676 - Rp387.500.000
= Rp100.119.676
Berdasarkan perhitungan rumus tabel cicilan rumah tersebut, kamu akan membayar angsuran senilai Rp8.126.994,60 setiap bulannya selama 5 tahun.
Itulah cara hitung KPR rumah yang perlu kita tahu untuk simulasi hitung kpr rumah. Jangan lupa siapkan dananya juga ya. Kamu bisa mulai dari sekarang dengan investasi di Amartha yang menawarkan keuntungan bagi hasil hingga 15% flat per tahun.
Kunjungi www.amartha.com untuk dapatkan informasi lebih lanjut.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG