Amartha Bangun Potensi Desa di Festival Desa Nusantara
By Team Amartha Blog - 26 Jul 2018 - 3 min membaca
Amartha mendukung Festival Desa Nusantara (FDN) di Bondowoso. Festival yang di inisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso ini mempertemukan para institusi, organisasi, serta masyarakat yang terkait untuk membangun potensi di desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo dan Bupati Bondowoso Amin Said Husni turut hadir dalam festival tersebut.
Aria mengatakan Amartha mendukung sepenuhnya kegiatan FDN dengan berbagi pengetahuan tentang alternatif pendanaan melalui platform financial technology (fintech) bagi masyarakat yang belum tersentuh bank alias unbanked di desa. "Amartha juga bertemu dan berdialog dengan para pengusaha mikro di Bondowoso untuk mengetahui potensi serta tantangan akses pendanaan yang dialami (mereka)," kata Aria di Bondowoso, belum lama ini.
Amartha yang telah berdiri sejak 2010 ini juga menerangkan peran Amartha dalam membantu ekonomi di desa. Selama delapan tahun, Amartha telah membantu pendanaan pengusaha-pengusaha perempuan di Indonesia. Saat ini, Amartha telah menyalurkan Rp 474 miliar kepada 115.000 pengusaha mikro yang telah diberdayakan dengan 99% pembayaran lancar.
"Amartha telah hadir di 2,500 desa di 20 Kabupaten sebagai bentuk komitmen mengurangi kesenjangan ekonomi di desa," jelas Aria.
Dalam kesempatan itu, Amartha bertemu dan berdialog dengan para pengusaha mikro untuk mengetahui potensi serta tantangan akses pembiayaan yang dialami. Seperti diketahui, Bank Indonesia menyatakan lebih dari 135 juta penduduk Indonesia memiliki keterbatasan akses perbankan pada 2015. Menurut penelitian World Bank pada 2010 menemukan 49 persen penduduk Indonesia tergolong dalam masyarakat unbanked.
"Amartha melihat potensi kolaborasi antara pemerintah desa, pendamping desa, Bappeda serta startup teknologi untuk bersama-sama membangun perekonomian di desa,” tutup Aria.
Dalam periode penelitian antara tahun 2015-2017, pendapatan rata-rata mitra usaha Amartha meningkat dari Rp 2,53 juta menjadi Rp 3,47 juta. Menggunakan standar kelayakan hidup sebesar 1,90 dollar AS per orang per hari, maka jumlah mitra yang keluar dari garis batas kemiskinan adalah sebanyak 41% dalam waktu dua tahun dibandingkan dengan sebelum bermitra dengan Amartha.
Mitra usaha (pengusaha mikro perempuan) Amartha tinggal di pelosok desa yang tidak terjangkau bank. Untuk menjangkau mereka, Amartha memiliki petugas lapangan yang akan berkeliling mengendarai sepeda motor dan memberikan pelayanan serta pelatihan kepada kelompok-kelompok di wilayah kerjanya.
Mitra usaha yang menerima pembiayaan dan pelatihan literasi keuangan dari Amartha adalah ibu-ibu berusaia 21 - 60 tahun yang tinggal di desa dan memiliki kebutuhan akan pendanaan usaha untuk memulai atau mengembangkan usaha rumahan mereka.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG