Menko Perekonomian Darmin Nasution Bertemu dengan Mitra Usaha Amartha
By Team Amartha Blog - 5 Sep 2019 - 3 min membaca
Jakarta, 4 September 2019 - Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia, Darmin Nasution bertemu dengan mitra usaha Amartha yakni Apsiah, pelaku usaha ikan cupang dan Ratna, pelaku usaha keset dari Ciseeng, Bogor di Indonesia Fintech Forum 2019, Gedung Dhanapala.
Acara ini diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA). Dalam kesempatan itu, Darmin mengungkapkan kebanggaanya saat melihat ikan cupang dan keset di booth Amartha. Dia juga bertemu lansung dengan pelaku usaha mikro perempuan Amartha yang sukses berkat Amartha.
Andi Taufan Garuda Putra selaku CEO Amartha mengatakan, mereka merupakan pelaku usaha mikro yang sukses mengembangkan usahanya berkat pinjaman serta pelatihan wirausaha yang dilakukan oleh Amartha. "Mereka adalah beberapa perempuan tangguh Amartha yang sukses mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga,"
Apsiah mengaku usaha ikan cupang telah berkembang pesat. Berkat usaha itu, dia telah memiliki rumah, mobil dan motor. Dia juga memiliki satu toko di Jakarta dan berencana untuk membuka toko di Bogor. "Dulu saya merintis dari nol, enggak punya apa-apa. Bahkan untuk angkut ikan cupang ke Jakarta naik angkot dan kereta,"
[caption id="attachment_4161" align="aligncenter" width="1280"] Mitra usaha Amartha yakni Apsiah, pelaku usaha ikan cupang dan Ratna, pelaku usaha keset dari Ciseeng, Bogor[/caption]
Dia mengatakan peran Amartha sangat besar bagi perkembangan usahanya. Awalnya, dia meminjam Rp 500 ribu kepada Amartha pada 2011. Kini, pinjamannya telah mencapai Rp 10 juta. "Saya tidak hanya mendapatkan pinjaman untuk usaha tetapi juga pelatihan wirausaha dan pengelolaan keuangan oleh Amartha,”
Ratna mengatakan pendanaan usaha dari Amartha digunakan untuk mengembangkan usaha yang tengah ia rintis yaitu menganyam keset. Tidak hanya itu, pendanaan dari Amartha juga Ratna gunakan untuk mendorong usaha suaminya yaitu berjualan sayur dan buah-buahan agar menjadi semakin maju. Kini, dia juga berhasil merenovasi rumah dan menyekolahkan anak-anaknya hingga kuliah.
“Saya mah pengennya bisa memperdaya bukan diberdaya. Ya Alhamdulillah bisa dukung suami saya, sekarang dagangan dia makin banyak. Terus usaha keset saya juga makin berkembang,”
[caption id="attachment_4162" align="aligncenter" width="1280"] Ratna, pelaku usaha keset dari Ciseeng, Bogor[/caption]
Ratna telah bergabung bersama Amartha sejak 2011. Awalnya, dia mendapatkan pendanaan untuk usaha sebesar Rp 500 ribu. Kini, dia telah mendapatkan pendanaan sebesar Rp 8 juta.
Menurut data Amartha Sustainable Accountability Report 2018, terungkap bahwa (rata-rata) pendapatan perempuan desa mitra Amartha naik dari Rp 4,2 juta menjadi Rp 6,7 juta per bulan, atau setara naik 59 persen.
Meningkatnya pendapatan juga berdampak positif terhadap turunnya tingkat kemiskinan mitra Amartha. Pada tahun 2016, sebanyak 63 persen dari total mitra Amartha masih berada dibawah garis kemiskinan. Per akhir 2018, jumlah mitra Amartha yang dibawah garis kemiskinan turun drastis menjadi 41 persen. Berkurangnya populasi penduduk miskin yang menjadi mitra Amartha.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG