15 Cara Raditya Dika Mengelola Keuangan
By Team Amartha Blog - 31 Dec 2019 - 3 min membaca
Siapa yang gak kenal Raditya Dika? Ia adalah aktor, penulis, sutradara, dan influencer bagi anak-anak muda di Indonesia. Raditya Dika terjun pertama kali ke dunia hiburan sejak ia berusia 25 tahun dengan karya pertamanya, Kambing Jantan.
Pada bulan Mei 2019 lalu melalui akun Youtube pribadinya, Raditya Dika membagikan 15 tips mengatur keuangan. Kebiasaan tersebut sudah ia lakukan selama 9 tahun terakhir lho. Gak heran ya kalau dengan pola hidup yang biasa saja ia bisa memiliki rumah, mobil, hingga jam tangan mewah.
Mau tahu apa aja tipsnya?
- Membeli barang untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain. Pengamatan Raditya Dika menunjukkan bahwa saat ini orang-orang membeli barang karena mereka ingin menunjukkan dirinya kepada orang lain, bukan berdasarkan kebutuhan personal. Akibatnya kita menjadi boros karena terlalu fokus membeli barang untuk orang lain sehingga tidak memberikan maximum value untuk dirinya sendiri.
- Mulai menabung untuk dana pensiun. Mengambil jurusan ekonomi saat kuliah membuat Raditya Dika paham mengenai investasi. Baginya, waktu adalah teman terbaik untuk investasi. Ia sendiri, menginvestasikan uang dari royalti pertamanya untuk dana pensiun lho.
- Uang keluar harus lebih sedikit daripada uang masuk. Hubungan keuangan yang sehat menurut Raditya Dika adalah dengan meningkatkan uang yang masuk dan menekan uang yang keluar.
- Jangan berhutang dan memberi utang. Prinsip yang dilakukan sejak awal bekerja adalah apabila ingin membeli suatu barang, ia tidak ingin mengutang. Ia akan terus bekerja dan menabung lagi sampai uangnya terkumpul. Pun begitu halnya dengan memberikan pinjaman ke temannya, bagi Raditya Dika lebih baik ia memberikan pekerjaan karena utang dapat memecah pertemanan.
- Bayar sesuatu cash (tunai). Ada penelitian yang menyebutkan bahwa rasa sakit yang ditimbulkan saat membayar suatu barang secara tunai itu lebih tinggi daripada dengan kartu.
- Fokus ke penghasilan, tambah gaji. Setelah bisa menekan uang yang keluar, kini waktunya meninggikan uang yang masuk. Perlu diketahui bahwa gaji dan penghasilan adalah hal yang berbeda. Penghasilan bisa ditambah dengan memanfaatkan skill yang dimiliki, misalnya saja memiliki bisnis kecil-kecilan, mengajar tutor, hingga bikin e-book dan menjualnya.
- Pelajari instrumen investasi dan hubungannya dengan tujuan finansial. Investasi dapat dipelajari sesederhana misalnya ingin membeli smartphone keluaran terbaru dengan harga 7 juta dalam waktu setahun maka harus mencari tahu jenis instrumen apa yang cocok, begitupun untuk tujuan dana pensiun.
- Menetapkan budget minimum untuk investasi. Pernah bekerja sebagai karyawan kantoran, Raditya Dika selalu mengalokasikan sebesar 10% dari gajinya untuk diinvestasikan. Bahkan ia pernah mengalokasikan sebesar 70% gajinya untuk kebutuhan pendidikan anak, dana pensiun, hingga ganti mobil dalam waktu 5 tahun mendatang.
- Tidak kaget menerima penghasilan besar. Bila suatu hari menerima uang besar, jangan kaget. Ini waktunya untuk mempertimbangkan akan digunakan untuk apa uang tersebut.
- Mengalokasikan uang lebih banyak ke pengalaman bukan barang. Menurut Raditya Dika, membeli waktu kebersamaan bersama keluarga bisa memberikan kebahagiaan yang lebih bermakna dibanding dengan membeli barang. Makanya ia menyarankan untuk mengalokasikan uang kepada pengalaman seperti menambah skill daripada membeli barang.
- Membeli barang berkualitas untuk jangka panjang. Daripada membeli ikat pinggang seharga 1 juta dan hanya bisa digunakan untuk waktu selama satu tahun. Bagi Radit lebih baik, beli ikat pinggang harga 15 juta tapi bisa digunakan seumur hidup. Nah hal ini bisa jadi pertimbangan kamu juga lho.
- Usahakan untuk berbelanja sendirian, karena kalau berbelanja sama teman bisa jadi malah menghasut untuk berbelanja lebih banyak.
- Membayar pajak dan berdonasi. Bagi Raditya Dika, dengan melakukan donasi akan memberikan kebahagiaan yang berbeda sehingga ia berpesan kalau punya uang berlebih maka usahakan untuk melakukan donasi ke orang yang membutuhkan.
- Berkomitmen dan fokus dalam mengelola keuangan. Stress sedikit belanja, stress sedikit makan, ini gak baik untuk alur keuangan. Misalnya uba Ubah misalnya dengan meditasi atau lain-lain.
- Temukan pasangan yang paham finansial. Menurut riset yang ditemukan Raditya Dika, hampir 80% pertengkaran rumah tangga terjadi karena komunikasi mengenai keuangan yang tidak baik. Jadi penting sekali untuk terbuka dan memiliki perspektif yang sama pasangan mengenai keuangan.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG