icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / 3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong
icon-lang
icon-lang

3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong

By Team Amartha Blog - 14 Dec 2020 - 3 min membaca

Bagi para investor yang berkecimpung di dunia saham tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok Lo Kheng Hong. Sosok yang sering dijuluki sebagai Warren Buffet dari Indonesia ini memang menjadi salah satu investor saham tersukses di pasar modal negeri ini.

Lo Kheng Hong merupakan value investor yang berpegang pada analisa fundamental. Salah satu kesuksesan Lo Kheng Hong ketika menggunakan analisa fundamental yakni saat membeli saham UNTR pada tahun 1998 atau saat terjadi krisis finansial.

Meski begitu, ia tetap memilih untuk membeli saham UNTR di tengah krisis finansial. Di matanya, krisis finansial dinilai menawarkan peluang untuk bangkit.

Arti IHSG dan Manfaatnya Pada Pasar Modal

Banyak saham yang harganya terjun payung, termasuk saham UNTR. UNTR sendiri merupakan distributor alat-alat berat merek Komatsu di Indonesia. Pada saat itu, Lo Kheng Hong membeli saham UNTR dengan seluruh modalnya.

Saat itu, harga saham UNTR adalah sebesar Rp 250 per saham. Lo Kheng Hong membeli sebanyak 6 juta lembar saham. Jika ditotal, maka uang yang dihabiskan Lo Kheng Hong untuk membeli saham UNTR adalah sebanyak Rp 1,5 miliar.

Selang enam hingga delapan tahun, ia menjual sahamnya pada kisaran harga Rp 15.000. Alhasil, ia memperoleh uang sebesar Rp 90 miliar dari hasil penjualan sahamnya dan menikmati keuntungan hingga 5.900%.

3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong

Nah, agar sukses seperti beliau, berikut ini adalah tips investasi saham ala Lo Kheng Hong!

1. Pilih Saham Perusahaan yang Punya Laba Besar  

Menurut Lo Kheng Hong, dalam berinvestasi saham, langkah terbaik adalah membeli saham perusahaan yang punya laba besar. Salah satu indikatornya, kamu bisa melihat dari ROE (Return On Equity) yang rumusnya adalah Laba Bersih dibagi Ekuitas.

Untuk menilai ROE yang baik, bisa dilihat dari konsistensi pertumbuhannya minimal dalam 5 tahun terakhir sebesar 10%. Semakin besar nilainya maka akan semakin baik.

Di Bursa Efek, kamu akan menemukan perusahaan yang memiliki ROE kurang dari 1% dan ada pula perusahaan yang ROE-nya mencapai 125%. Jika kamu memiliki saham di perusahaan yang memiki keuntungan yang besar, sama halnya seperti memiliki mesin pencetak uang. Sebab, harga saham erat korelasinya dengan laba perusahaan.

Semakin besar laba perusahaan, harga sahamnya pun akan semakin naik. Begitupun sebaliknya, jika laba perusahaan kecil, harga sahamnya pun akan semakin rendah.

Dear Investor Pemula, Ini Cara Main Saham Yang Aman dan Menguntungkan

2. Perhatikan Utang Perusahaan  

Selain melihat laba, sebenarnya Lo Kheng Hong juga menilai utang perusahaan sebelum membeli saham.

Hal ini karena perusahaan yang memiliki utang yang banyak dan semakin tinggi, artinya perusahaan kemungkinan juga akan banyak menggunakan pendapatannya untuk membayar utang. Maka labanya juga akan semakin kecil dan risiko gagal bayar juga bisa terjadi.

Dalam menilai utang perusahaan Lo Kheng Hong menggunakan rasio DER (Debt to Equity Ratio). Rumusnya adalah total liabilitas dibagi total ekuitas. Rasio DER yang aman berkisar 0,8-1,5. Di atas angka itu, maka perlu berhati-hati dan melihat faktor-faktor lainnya sebelum membeli saham.

3. Beli Saham yang Masih Undervalue

Tips selanjutnya dari Lo Kheng Hong berhubungan dengan nilai saham. Carilah saham-saham yang salah harga (undervalue). Meskipun misalnya nilai sahamnya Rp 100 namun bukan berarti saham tersebut murah.

Karena melihat harga wajar saham bukan hanya melihat dari nominalnya yang kecil saja, tapi kamu juga perlu membandingkannya dengan nilai perusahaan itu sendiri.

Inilah Kriteria Saham Syariah Menurut OJK

Untuk memahami nilai perusahaan artinya kamu perlu memeriksa laporan keuangan yang sangat tebal. Namun kini kamu tidak perlu khawatir, karena sudah banyak situs dan platform digital yang menyediakan data-data perusahaan yang mungkin dibutuhkan. Ada 2 indikator yang bisa kamu gunakan untuk menilai harga saham yakni PER (Price to Earning Ratio) dan juga PVB (Price to Book Ratio).

Itulah beberapa tips instrumen investasi saham ala Lo Kheng Hong yang bisa kamu terapkan. Selamat mencoba!

Artikel Terkait

Deretan Investor Muda Indonesia Yang Inspiratif, Kamu Selanjutnya?

Keuangan

3 Tips Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong

Keuangan

Investasi Saham: Melihat Potensi Untung Ruginya dan Alternatif Investasi Lainnya

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png