4 Investasi Crowdfunding Untuk Investor Pemula Modal 100 Ribu
By Team Amartha Blog - 23 Aug 2021 - 3 min membaca
Pertumbuhan industri fintech di Indonesia tentunya membuka banyak opsi serta kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi finansial sekaligus mendorong inklusi finansial. Di Indonesia, fintech mengalami perkembangan yang cukup merata di berbagai sektor, terutama peer to peer (P2P) lending.
P2P Lending merupakan instrumen investasi yang berbasis pinjaman, dari pemberi pinjaman (lender) kepada penerima pinjaman (borrower). Perlu kamu tahu, instrumen investasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu produktif dan konsumtif.
Jenis P2P produktif digunakan untuk mendanai kebutuhan bisnis, sedangkan P2P konsumtif untuk mendanai pinjaman yang bersifat konsumtif.
Pahami Perbedaan P2P Lending Produktif dan Konsumtif
Saat ini, sudah banyak berkembang aplikasi P2P yang menjadi wadah untuk mempertemukan kedua pihak yang terkait. Seiring, industri fintech P2P lending pun terus mengalami perkembangan.
Untuk mengakomodir para pendana dengan modal yang terbatas, beberapa fintech P2P lending pun melebarkan layanan dengan skema crowdfunding atau investasi mulai dari 100 ribu rupiah.
Crowdfunding adalah sebuah bentuk pendanaan untuk mereka yang membutuhkan dana dalam pengembangan usahanya, dimana pendanaan tersebut terkumpul dari beberapa orang.
Crowdfunding juga merupakan salah satu bentuk dari crowdsourcing dan keuangan alternatif yang mulai kembali muncul dan banyak dimanfaatkan orang untuk membantu para pengusaha maupun UKM pemula.
4 Investasi Crowdfunding Untuk Investor Pemula Modal 100 Ribu
Nah, berikut ini adalah daftar P2P lending yang menyediakan layanan crowdfunding untuk kamu yang ingin berinvestasi dengan modal terbatas!
1. Crowde
Crowde adalah platform fintech P2P lending yang berfokus dalam agrikultur untuk memberdayakan petani Indonesia. Didirikan sejak tahun 2015, platform ini berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani untuk memiliki bantuan modal usaha dengan cara digital.
Sebab, sebelum mendapatkan pendanaan, petani harus mengajukan projek terlebih dahulu. Setelah itu, untuk pemilihan proyek sebelum mereka layak mendapat investasi, pihak Crowde melakukan sejumlah analisa risiko.
Mulai dari risiko penanaman hingga fluktuasi harga dan pasar. Crowde juga memberikan standar analisa terhadap setiap proyek yang dipaparkan dan diinformasikan di setiap proyek dalam platform.
Untuk kisaran imbal hasil yang ditawarkan Crowde untuk investor sekitar 1,5% sampai 30%. Besaran imbal hasil akan bergantung pada musim panen yang bagus dan harga yang melonjak.
2. CrowdDana
Jika Crowde berfokus pada petani, maka CrowdDana punya segmen pendanaan yang lebih unik, yaitu properti. Sebagai informasi, CrowdDana adalah sebuah platform yang menghubungkan investor dan asset manager properti. Di platform ini, investor dapat menggelontorkan dananya ke proyek properti yang ditawarkan dengan modal rendah.
3. Akseleran
Akseleran adalah platform peer-to-peer lending di Indonesia dengan fokus menghubungkan UKM yang membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan usaha dengan kumpulan pemberi pinjaman yang memiliki dana lebih untuk mendanai pinjaman tersebut.
Di platform P2P Lending ini, masyarakat dapat meminjamkan dananya kepada UKM yang dijadikan tambahan modal usaha dalam mengembangkan usahanya. Menariknya, platform peer-to-peer lending yang satu ini menghadirkan layanan crowdfunding sehingga calon pendana bisa memulainya dengan modal terbatas.
Adapun, keuntungannya berupa imbal hasil rata-rata 18-21% per tahun yang lebih tinggi daripada instrumen investasi konvensional pada umumnya. Risiko pemberian pinjaman di Akseleran juga diminimalisir dengan adanya agunan di lebih dari 98% nilai portfolio pinjaman, serta sudah terdaftarnya Akseleran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Amartha
Berawal sebagai microfinance pada tahun 2010, Amartha saat ini sudah menjadi perusahaan P2P Lending yang berfokus pada pendanaan UMKM di pelosok daerah yang terkendala akses kredit perbankan. Belum lama ini, Amartha akhirnya juga meluncurkan layanan investasi dengan skema crowdfunding.
Perlu kamu tahu, layanan crowdfunding di Amartha dapat dilakukan dengan nominal yang terjangkau yaitu investasi mulai 100 ribu rupiah dan berlaku kelipatan sesuai jumlah total plafon serta tenor yang tersedia.
Sebagai informasi, Amartha adalah pioneer P2P Lending yang mengadaptasi sistem Grameen Bank dari Muhammad Yunus. Amartha selama ini selalu fokus menyalurkan dana investor kepada perempuan pengusaha mikro melalui pendampingan dan pelatihan usaha serta keuangan secara rutin.
Di Amartha, investor tidak hanya mendapatkan bagi hasil sampai 15% flat per tahun tetapi juga turut memberdayakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Sosial Amartha, 41% mitra keluar dari garis kemiskinan setelah 2 tahun bergabung dengan Amartha.
Well, itulah daftar P2P lending yang menyediakan layanan crowdfunding untuk kamu yang ingin berinvestasi dengan modal terbatas. Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG