icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / 5 Perusahaan Fintech P2P Lending Terbaik di Indonesia Berdasarkan Jenisnya
icon-lang
icon-lang

5 Perusahaan Fintech P2P Lending Terbaik di Indonesia Berdasarkan Jenisnya

By Team Amartha Blog - 9 Aug 2016 - 3 min membaca

Perusahaan financial technology (fintech) di Indonesia semakin mengalami perkembangan yang signifikan di tahun 2016. Peminatnya pun semakin bertambah, baik dari sisi investor hingga pencari modal usaha.

Kehadiran perusahaan FinTech di Indonesia sendiri memiliki tujuan agar masyarakat dapat memilih produk–produk keuangan.

interest over time

FinTech adalah sebutan dari kata Financial Technology yang berarti inovasi pembiayaan keuangan dengan memanfaatkan teknologi sebagai pendukungnya.
Saat ini perusahaan fintech di indonesia didominasi beragam startup yang masing masing memiliki kelebihan dan potensi besar sebagai sumber pendanaan untuk modal usaha.

Dengan potensi besar perusahaan FinTech di Indonesia, tak heran bila mulai banyak pelaku keuangan yang tertarik untuk mendirikan usaha digital tersebut.

Di Indonesia sendiri, perusahaan FinTech memiliki banyak jenis, diantaranya; peminjaman (lending), pembayaran, perencanaan keuangan, riset keuangan, dan masih banyak lagi.

5 Fintech Terbaik di Indonesia

Dengan jumlah penduduk mencapai 200 juta jiwa, dan status negara berkembang, menjadi potensi keuntungan tersendiri bagi perusahaan FinTech di Indonesia. Sebab, kebutuhan modal dari sektor UKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional sekaligus menjadi instrumen penting bagi perusahaan FinTech di Indonesia.

Berikut ini 5 Perusahaan fintech di Indonesia berdasarkan jenisnya:

1. Bareksa (Investasi)

Banyaknya investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia, harus didukung kemudahan layanan berbasis teknologi. Perusahaan FinTech di Indonesia ini fokus terhadap layanan investasi, bareska menyediakan instrumen investasi reksadana.

Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan restu bagi perusahan FinTech di Indonesia, Bareksa, sebagai perusahaan yang menjual efek reksa dana (APERD) secara online ke nasabahnya.

2. Veritrans (Pembayaran/Payment)

Perusahaan FinTech di Indonesia saat ini didominasi oleh jasa pembayaran. Veritrans menjadi salah satu pemain di bidang ini.

3. Dompetku (Pembayaran/Payment)

Di Indonesia, perusahaan besar tampaknya juga mulai banyak yang tertarik bermain di industri finansial menggunakan. Indosat Ooredoo contohnya. Lewat aplikasi Dompetku Indosat Ooredoo, perusahaan ini menjajal peruntungannya di bidang FinTech dengan sistem mobile payment company.

Kunci Sukses Financial Planning Dengan Konsep 50:50

4. DuitPintar (Situs Pembanding Produk Keuangan)

Meski ada beberapa perusahaan FinTech di Indonesia dengan karakteristik yang serupa, namun situs keuangan ini sukses menjadi salah satu raja di bidang pembanding produk keuangan.

Perannya sebagai pembanding diharapakan akan bermanfaat bagi pebisnis. Diharapankan ke depannya akan lebih banyak lagi fintech startup di Indonesia yang serupa bahkan mampu memberikan nilai lebih.

Sehingga masyarakat akan lebih banyak mendapatkan referensi untuk menginvestasikan modalnya dengan lebih mudah.

5. Amartha (Peminjaman/ P2P Lending)

Amartha

Dengan total dana yang disalurkan lebih dari 30 milyar rupiah, Amartha menjelma sebagai FinTech berstatus startup di Indonesia yang fokus memberikan pinjaman untuk masyarakat pedesaan.

Fokus pendanaan untuk masyarakat pedesaan ini juga yang membuat Amartha termasuk kedalam social financing.

Dengan tekad membangkitkan usaha kecil bagi masyarakat pinggiran, perusahaan startup ini telah sukses menyalurkan modal ke lebih dari 20 ribu nasabah. Selama kurang lebih 6 tahun berjalan.

Term spesifik yang dipakai dalam bisnis model Amartha ini adalah impact investing, yaitu kesempatan untuk berinvestasi dengan mendapatkan return yang kompetitif dan dalam waktu yang bersamaan dapat membantu menumbuhkan ekonomi orang lain serta menciptakan kebaikan.

Beberapa nilai lebih dari Amartha didapat dari penggunaan sistem keuangan syariah. Seperti halnya mengimplementasikan aturan tanggung-renteng seperti group lending yang populer oleh Grameen Bank.

pinjaman gagal bayar
pinjaman gagal bayar ditekan hingga 0%

Dengan sistem keuangan syariah, Amartha dapat menjaga nilai kredit macet atau default (NPL) rate 0% selama 5 tahun lebih beroperasi.

Tentunya dengan track record NPL rate 0% akan sangat menguntung bagi para investor pemula maupun yang sudah fasih. Sementara untuk peminjam modal usaha akan semakin tidak terbebani dengan dana yang sudah disalurkan oleh para pendana Amartha.

Artikel Terkait

Newbie, Ini Lho Bedanya Value Investor dan Trader!

Keuangan

Amartha Bangun Sinergi dengan Bank Mandiri

Galeri Acara

5 Perusahaan Fintech P2P Lending Terbaik di Indonesia Berdasarkan Jenisnya

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png