6 Alasan Milenial Takut Memulai Investasi
By Team Amartha Blog - 8 Jul 2022 - 3 min membaca
Benar nggak sih milenial takut memulai investasi? Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana penanaman modal yang bisa mendatangkan keuntungan. Investasi sendiri bisa terdiri dari banyak jenis, yakni investasi saham, investasi emas, investasi reksadana, p2p lending dan yang lainnya.
Alasan Milenial Mulai Belajar Investasi
- Kenapa generasi milenial harus belajar investasi? Alasannya karena nilai kekayaan akan meningkat. Nilai kekayaan yang terus meningkat ini juga berhubungan dengan aset seperti gedung, properti, serta uang yang disimpan. Jadi, jika hari ini kamu mulai melakukan investasi, sama halnya dengan beberapa tahun ke depan modal awal yang kamu berikan semakin bertambah banyak pula.
- Melindungi dari inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Nilai uang akan semakin turun jika hanya dibiarkan di simpan. Jika tidak diinvestasikan, maka nantinya modal yang dimiliki akan tergerus dan berkurang nilainya.
- Dapat meraih kemerdekaan secara finansial, yang berarti bebas dalam hal keuangan dan beban biaya hidup sehari-hari. Investasi juga bisa menjadi salah satu cara milenial mendapatkan penghasilan pasif tanpa perlu bekerja tambahan.
Ini beberapa alasan mengapa investasi menjadi kebutuhan penting saat ini. Namun faktanya, masih banyak generasi muda, termasuk milenial dan generasi Z enggan untuk berinvestasi.
Faktor Penyebab Milenial Takut Memulai Investasi
Kurangnya minat berinvestasi di masa muda menjadi salah satu penyebab milenial takut untuk mulai berinvestasi. Yuk,kenali lagi beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab milenial takut memulai investasi.
1. Gaji Kecil
Milenial rata-rata belum memiliki pemasukan atau gaji yang stabil. Hal ini menjadi penyebab utama mereka tidak berinvestasi. Faktanya,
Pada kenyataannya, ada investasi modal kecil yang tersedia, seperti investasi saham modal Rp. 100.000 investasi emas, atau investasi reksa dana dengan modal Rp. 10.000 di situs jual beli online.
Jika kamu berinvestasi untuk jangka panjang, Kamu dapat menghasilkan banyak uang dengan jumlah uang yang kecil ini.
2. Banyak Pengeluaran
Alasan lain milenial belum memulai investasi adalah pengeluaran mereka yang berlebihan. Kamu mungkin tahu kalau kebutuhan hidup semakin meningkat. Kebutuhan dasar menjadi lebih mahal, tetapi upah stagnan.
Lalu ada kewajiban tenaga kerja dan biaya prestise. Semakin besar produksinya, semakin besar biayanya. Investasi milenial ini akhirnya gagal membuahkan hasil dalam jangka panjang.
3. Belum Ada Gambaran Tentang Masa Depan
Tidak jarang milenial tidak memulai menabung karena tidak yakin dengan tujuan keuangannya, atau kapan akan pensiun.
Mereka tidak tahu kapan mereka ingin pensiun, berapa banyak uang yang akan mereka miliki saat pensiun, atau apa yang akan mereka lakukan setelah pensiun. Mereka belum mempertimbangkannya.
Beberapa milenial juga memiliki alibi untuk memulai investasi, jadi hidup mereka dipenuhi dengan kesenangan. Sebagai semacam penghargaan diri, mencari nafkah melalui kerja keras.
Memang, berinvestasi untuk masa depan harus menjadi prioritas utama jika kamu ingin menikmati masa pensiun yang bahagia dan berkecukupan. Tetapi tidak untuk orang yang ingin bersenang-senang sambil menginvestasikan uang yang bahkan tidak ada dalam anggaran bulanan mereka.
Baca Juga: Mengenali 7 Karakteristik Istimewa Pada Generasi Milenial
4. Takut Risiko Investasi
Semua investasi, pada dasarnya, menimbulkan berbagai tingkat risiko. Ukuran, atau tinggi dan rendah, umumnya berhubungan langsung dengan pendapatan.
Lalu kenapa banyak sekali aplikasi investasi yang menawarkan risiko rendah jika kamu adalah tipe orang yang konservatif atau tidak berani mengambil risiko?
5. Sulit Dipelajari Bagi Milenial
Generasi milenial adalah yang paling takut memulai investasi, dengan 66% orang berusia 18-29 (dan 65% dari mereka yang berusia 30-39) mengatakan berinvestasi di pasar saham menakutkan, dibandingkan dengan 58% dari 40-54 tahun. tua dan 57% dari mereka yang berusia 55+.
Pasar saham mungkin lebih menakutkan bagi orang yang lebih muda. banyak milenium baru memasuki dunia kerja, dan banyak milenial melihat orang tua mereka kehilangan pekerjaan dan tabungan pensiun.
Generasi yang lebih tua mengalami kehilangan pekerjaan dan banyak yang melihat tabungan pensiun mereka merosot, tetapi mereka tidak takut untuk berinvestasi. Mereka sudah memiliki pengalaman di pasar, dan tidak mudah terpengaruh seperti investor muda. Investor yang lebih tua juga berada di atas angin di pasar kerja, dengan pengalaman mereka yang luas sering kali memberi mereka keunggulan dibandingkan lulusan perguruan tinggi atau profesional muda.
6. Belum Menemukan Instrumen yang Tepat
Instrumen investasi adalah tempat kamu untuk membeli, atau merupakan wadah bagi seseorang atau pelaku usaha untuk mengelola dan melindungi harta atau aset yang dimilikinya. Instrumen investasi tentunya dapat membantu dalam mencapai tujuan (goal) finansial seseorang, sesuai dengan jangka waktu investasi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui berbagai macam instrumen investasi sebelum pada akhirnya kamu memilih untuk berinvestasi dimana dan dengan nominal berapa.
Baca Juga: Bingung Memilih Investasi Jangka Panjang? Ini Solusinya!
Banyaknya platform investasi online yang tersedia di era digital kemungkinan besar akan membingungkan cara investasi. Apalagi jika kamu seorang investor pemula yang tidak tahu apa investasi terbaik atau di mana tempat terbaik untuk menginvestasikan dana kamu. Percayakan danamu di Amartha. Melalui sistem berkonsep microfinance marketplace, Amartha dengan amanah akan mengajakmu memulai investasi dengan memodali pengusaha mikro pedesaan. Dengan ini, kamu tidak hanya berinvestasi namun juga membangun Indonesia maju. Dapatkan keuntungan hingga 15% flat per tahunnya!
Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG