Apa itu itu Pinjaman Syariah? Simak dan Ketahui Cara Mendapatkannya !
By Team Amartha Blog - 6 Apr 2020 - 3 min membaca
Pinjaman syariah terus saja menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Indonesia. Bukan tanpa sebab, pinjaman berbasis keislaman tersebut mampu memenuhi kebutuhan dana pinjaman dalam masyarakat tanpa menghilangkan syariat Islam yang ada di dalamnya. Tapi, apa sih sebenarnya pinjaman syariah itu?
Apa itu Pinjaman Syariah?
Sebenarnya, pinjaman jenis ini sama dengan pinjaman lainnya. Hanya saja, pinjaman syariah tidak menggunakan unsur riba dan sangat patuh terhadap syariat keislaman yang ada.
Jika dibandingkan dengan produk pinjaman dari lembaga keuangan lainnya, pinjaman dengan basis syariat islam ini memiliki beberapa pembeda mutlak yang bisa Kamu lihat secara gamblang. Salah satunya ialah sistem bagi hasilnya yang digunakan untuk menggantikan sistem bunga.
Adapun sistem bagi hasil tersebut memiliki 3 prinsip yang sangat umum untuk digunakan. Yang pertama ialah Akad Murabahah pada Pinjaman Syariah. Yang kedua adalah Akad Ijarah wa itiqna pada Pinjaman Syariah. Dan yang terakhir adalah Akad Musyarakah mutanaqishah pada Pinjaman Syariah.
Sistem Bagi Risiko dan Kewajiban Berzakat
Dalam perbankan syariah, terdapat suatu sistem bernama bagi risiko yang terpisah antara nasabah dan juga lembaga peminjam dana. Pembagian risiko tersebut dibagi secara mufakat sesuai dengan kesepakatan yang sebelumnya sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
Selain itu, lembaga keuangan berbasis keislaman ini juga mengharuskan nasabahnya untuk menyisihkan 2,5% dari hasil keuntungannya untuk dizakatkan. Istilahnya, menjadi zakat profesi.
Cara Mendapatkan Pinjaman Syariah
Terdapat beberapa cara sederhana yang bisa Kamu terapkan agar pengajuan pinjamanmu bisa disetujui. Yang pertama adalah memiliki karakter baik. Karakter sudah menjadi kriteria terpenting bagi suatu lembaga keuangan apakah mereka akan memberikan pinjaman tersebut atau tidak.
Untuk dapat memastikan karakter dari nasabah ini, lembaga peminjam dana akan memeriksa latar belakang nasabah tersebut. Apakah nasabah pernah terlibat dalam pekerjaan yang sifatnya profesional atau belum.
Adapun untuk kriteria dari karakter baik itu sendiri ada berbagai macam. Sebut saja I'tikat baik, kecakapan dalam menjelaskan rencana penggunaan dana, integritas, tanggung jawab, dan masih banyak lainnya.
Yang kedua adalah memiliki kemampuan bisnis yang baik. Kamu bisa menunjukkan bukti bahwa bisnis yang sedang digeluti dapat berjalan dengan baik atas kemampuanmu.
Dan yang terakhir adalah memilih pemodal yang tepat. Haruslah ada kecocokan antara nasabah dan calon pemberi pinjaman syariah. Jadi, penting bagi Kamu untuk memilih satu lembaga peminjam dana yang sesuai dengan visi serta misimu. Juga lembaga yang tidak melanggar hukum dan mampu memenuhi kebutuhan dana yang sedang dibutuhkan.
Untuk tambahan tips, Kamu bisa memilih lembaga syariah yang kredibel dengan memerhatikan beberapa hal. Jika kamu ingin investasi, kamu bisa mulai menjadi pendana di Amartha. Sebagai pionir Peer-to-Peer Lending di Indonesia, Amartha memberikan peminjaman modal untuk UMKM di pedesaan dengan aman dan terpercaya.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG