icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Impulsive Buying?
icon-lang
icon-lang

Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Impulsive Buying?

By Team Amartha Blog - 15 Nov 2019 - 3 min membaca

Impulsive buying merupakan sebuah perilaku seseorang dalam membeli suatu barang atau jasa secara tiba-tiba tanpa adanya perencanaan. Ada berbagai hal yang membuat seseorang  memiliki perilaku impulsive buying seperti mengikuti suasana hati, enggak mau ketinggalan zaman, lapar mata atau mendapat dana tambahan. Seorang impulsive buying sedikit sekali memikirkan kegunaan barang saat membeli. Para peneliti juga menduga bahwa emosi dan feeling berperan besar dalam keputusan seorang impulsive buyers. Patut disadari bahwa impulsive buying dapat membuat kondisi keuangan kita tidak sehat. Kita akan terus membuang uang untuk hal yang sebetulnya tidak terlalu kita butuhkan. Bahaya khan? Lalu, bagaimana cara mengatasi perilaku impulsive buying?

Baca Juga: Apa Saja Pemicu Impulsive Buying?

Buat Daftar Belanja

Siapakah orang yang paling peduli dengan keuangan pribadi kamu? Jawabannya ada di sebelum tanda tanya. Iya, hanya kamu yang peduli dengan keuangan kamu khan? Nah, untuk mengatasi perilaku impulsive buying yang selama ini menggerogoti keuangan kamu, maka kamu perlu membuat daftar belanja tetap. Cukup tuliskan pemasukan dan pengeluaran secara rutin, jangan lupa sisihkan juga untuk investasi.

Melakukan Terapi Keuangan

[caption id="attachment_3320" align="aligncenter" width="2500"] unsplash[/caption] Terapi keuangan merupakan salah satu usaha untuk mengobati pola pikir dengan memasukkan informasi penting seperti cara meningkatkan pendidikan keuangan, berusaha keras dan disiplin diri dalam mengelola keuangan. Terapi keuangan biasanya adalah orang-orang yang sudah profesional di bidang keuangan atau juga psikolog yang memiliki pendidikan keuangan.

Gunakan Uang Cash

[caption id="attachment_3050" align="aligncenter" width="5184"] unsplash[/caption] Dalam berbelanja, sebaiknya kamu menggunakan uang cash daripada mengandalkan kartu kredit. Dengan menggunakan uang tunai, rasa kehilangan uang akan lebih terasa lho. Dalam kasus lain, apabila kamu tidak bisa membayar barang atau jasa tersebut dengan uang tunai itu artinya kamu belum sanggup untuk membelinya.

Minta Bantuan Teman

Saat berniat membeli suatu barang atau jasa, ada baiknya kamu meminta pendapat dari teman atau orang lain kecuali petugas toko. Kamu perlu meminta pendapat orang yang sudah mengenal kepribadian kamu dalam membeli suatu barang, nasihat jujur dari mereka dapat membuatmu enggan membeli barang kesukaan yang sedang diskon lho.

Baca Juga: Tips Jitu Memulai Dan Mengembangkan Bisnis Online

Dengan melakukan cara di atas, kamu bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan uang. Nah, ada juga lho cara lainnya yaitu dengan melakukan alternatif investasi lainnya seperti Amartha. Perusahaan peer to peer lending yang menghubungkan investor di kota dengan peminjam di desa khususnya perempuan ini akan memberikan keuntungan hingga 15 persen per tahun. Tak hanya itu, kamu juga dapat memberikan dampak sosial di pedesaan. Karena, pendanaan digunakan untuk memberdayakan para ibu-ibu di desa  menjadi pengusaha mandiri. Apalagi, Amartha telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk informasi lebih lanjut klik di www.amartha.com

Artikel Terkait

Bagaimana Cara Mengatasi Kebiasaan Impulsive Buying?

Keuangan

Apa Saja Pemicu Impulsive Buying?

Gaya Hidup

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png