icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Cara Siapkan Dana Pensiun untuk Freelancer
icon-lang
icon-lang

Cara Siapkan Dana Pensiun untuk Freelancer

By Team Amartha Blog - 17 Apr 2021 - 3 min membaca

Menyiapkan dana pensiun sangat penting dilakukan oleh semua orang dalam menghadapi hari tua, termasuk freelancer yang penghasilan bulanannya tidak menentu.

Memutuskan menjadi freelancer artinya harus mampu mengelola dana untuk kebutuhan keuangan di masa mendatang, termasuk dana pensiun.

Berbeda dengan karyawan yang umumnya mendapatkan tunjangan pensiun dari perusahaan, seorang freelancer tidak memiliki keuntungan tersebut.

Ketiadaan tunjangan pensiun dan pola pendapatan yang cenderung tidak pasti menjadi tantangan terbesar bagi para pekerja mandiri agar tetap bisa mewujudkan masa pensiun sejahtera.

Cara Siapkan Dana Pensiun Untuk Freelancer

Nah, berikut ini adalah beberapa cara menyiapkan dana pensiun untuk freelancer!

1. Hitung Kebutuhan Masa Tua

Untuk bisa membuat rencana, tentu saja kamu harus punya tujuan. Begitu juga saat membuat rencana dana pensiun, buatlah tujuannya secara jelas, misalnya jumlah nominal dan jangka waktunya.

Yang perlu ditentukan adalah, pada usia berapa kamu akan pensiun atau tidak lagi memiliki penghasilan, asumsi usia harapan hidup, perkiraan dana yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari, juga waktu yang dimiliki untuk menyiapkan kebutuhan dana pensiun tersebut.

Baca Juga: 5 Kota Terbaik Untuk Menikmati Masa Pensiun di Indonesia

2. Pertimbangkan Dana Darurat

Sudah punya besaran kebutuhan dalam menyiapkan dana pensiun untuk freelancer, dana darurat jangan dilupakan. Justru, seiring dengan membangun dana pensiun, maka dana darurat juga mesti ditingkatkan.

Ingat, kamu akan butuh dana darurat lebih banyak, mengingat pekerjaanmu sebagai freelancer yang tidak punya penghasilan tetap dibandingkan pekerja kantoran. Setidaknya, kamu akan butuh dana darurat antara 9 - 12 kali pengeluaran bulanan. Itu yang paling ideal.

3. Sehatkan Keuangan Pribadi

Mengumpulkan dana pensiun termasuk rencana keuangan jangka panjang yang membutuhkan komitmen kuat. Maka itu, semakin dini memulai, akan semakin mudah bagi kamu untuk mewujudkan target dana kelak. Hanya saja, sembari mengumpulkan dana pensiun, pastikan keuangan pribadi kamu sudah cukup sehat.

Paling tidak ada dua hal yang perlu kamu cermati perihal kesehatan keuangan. Yaitu, beban utang dan kecukupan dana darurat.

Apabila pendapatan yang dimiliki saat ini masih banyak tersedot oleh beban utang, akan lebih mendesak bagi kamu untuk menyelesaikan beban utang tersebut. Upayakan menjaga beban cicilan setiap bulan memakan tidak lebih dari 30% penghasilan rutin.

4. Siapkan Strategi Pengumpulan Dana Pensiun

Untuk mengumpulkan dana pensiun sejak sekarang, kamu bisa menimbang beberapa pilihan strategi. Pertama, mengikuti program Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri. Bagi pekerja mandiri, kepesertaan JHT BPJS Ketenagakerjaan meminta kamu menyetorkan iuran sebesar 2% dari penghasilan yang dilaporkan.

Kedua, membuka rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pribadi. Prinsip DPLK tidak berbeda dengan JHT BPJS Ketenagakerjaan. Dana yang kamu setorkan akan dikelola oleh pengurus DPLK ke instrumen investasi dalam jangka panjang supaya bisa tumbuh tinggi.

Dana yang sudah terkumpul bisa diambil saat usia pensiun dan bisa juga dibelikan produk anuitas yang memberikan pendapatan rutin setiap bulan bagi kamu hingga tutup usia.

Ketiga, berinvestasi rutin di instrumen investasi yang mampu tumbuh tinggi. Beberapa instrumen investasi yang berpeluang tumbuh di atas inflasi ada cukup banyak. Misalnya reksadana, saham, obligasi jangka panjang, properti, ataupun Peer to Peer (P2P) Lending.

Amartha
Kunjungi www.amartha.com

Nah, salah satu platform investasi yang aman dan terpercaya adalah P2P Lending Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P Lending yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.

Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 600.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha merupakan P2P Lending paling aman.

Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.

Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png