icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Ciri-Ciri Investasi Ramah Perempuan
icon-lang
icon-lang

Ciri-Ciri Investasi Ramah Perempuan

By Team Amartha Blog - 5 Mar 2020 - 3 min membaca

Berinvestasi memiliki berbagai keuntungan khususnya bagi perempuan, agar dapat menambah .

Saat ini, total investor perempuan di Indonesia pertumbuhannya sangat signifikan. Berdasarkan data CNBC, investor perempuan di Indonesia memang masih sedikit, namun pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan laki-laki. Perempuan mengalami pertumbuhan investor setiap tahunnya sebesar 96,5%, sedangkan laki-laki hanya 71%.

Berdasarkan data yang sama, perempuan terbukti lebih pandai dalam berinvestasi. Hal ini karena laki-laki cenderung melakukan trading 45% lebih banyak dari investor perempuan. Sedangkan perempuan cenderung memilih bertahan untuk menghindari risiko yang lebih besar. 

Mental tersebut mudah sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang investor. Namun tidak semua jenis investasi cocok untuk perempuan. Berikut beberapa ciri investasi ramah perempuan:

Tidak Menguras Terlalu Banyak Waktu

Perempuan memiliki lebih banyak urusan dibandingkan laki-laki. Menurut data dari Kompas.com sebesar 49% perempuan menikah tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci pakaian, menyapu, mengepel hingga memasak sepulang dari bekerja. Kesibukan tersebut tentu sudah cukup menguras tenaga, maka sebuah investasi ramah perempuan harus tidak memberatkan.

Meskipun saat ini sudah banyak investasi yang bisa di-handle secara online, namun kamu perlu mengetahui skema investasi tersebut. Kamu bisa memilih jenis investasi yang tidak naik turun secara fluktuatif, dan tidak harus dipantau setiap detik. Skema penanaman saham tentu kurang sesuai, karena membutuhkan lebih banyak effort untuk pemantauan.

Memberikan Cashflow Secara Rutin 

Kesibukan seorang perempuan, membuatnya tidak sempat untuk untuk melakukan investasi yang memerlukan hitungan secara manual. Maka, sebuah perusahaan investasi ramah bagi perempuan harus memberikan cashflow yang jelas secara rutin. 

Beberapa jasa investasi menawarkan bentuk cashflow dalam durasi yang berbeda-beda, ada yang mingguan, bulanan bahkan tahunan. Sebisa mungkin pilihlah cashflow yang di-update setiap minggu. Agar kamu selalu bisa memantau kondisi investasimu lebih detail. 

Apalagi dalam melakukan investasi online, investor dan borrower cenderung tidak bertemu dalam bentuk fisik, maka keberadaan cashflow sangat penting untuk memunculkan trust tersebut. Salah satu perusahaan investasi di Indonesia yang memberikan laporan cashflow mingguan adalah Amartha.

Menggunakan Konsep P2P Lending

Sebagai seorang pengelola keuangan rumah tangga, perempuan tentu tidak hanya mengalokasikan dana untuk berinvestasi. Idealnya dana untuk berinvestasi hanya sebesar 10% dari total pemasukan keluarga. Nah, P2P lending sangat cocok bagi investor dengan modal yang kecil. Pada investasi P2P lending kamu bisa memulai modal awal hanya dengan Rp100.000.

Selain bermodal kecil, P2P lending juga membuat kamu bisa membantu masyarakat dengan ekonomi rendah untuk mendiri. Sebagai investor tentu akan lebih menyenangkan jika yang didapatkan tidak hanya keuntungan secara materi, namun juga memiliki manfaat bagi banyak pihak. 

Apalagi jika dengan investasi, kita bisa membantu kesejahteraan lebih banyak perempuan. Berdasarkan data dari Amartha, konsep P2P lending telah berhasil memberdayakan 449,608 perempuan di seluruh Indonesia.

Memiliki Risiko Gagal Bayar yang Rendah

Sebagai seorang pemegang kendali atas keuangan keluarga tentu kerugian dalam berinvestasi merupakan ketakutan tersendiri. Ketakutan tersebut muncul karena kerugian dalam berinvestasi akan berdampak langsung pada keluarga. Apalagi jika pemasukan yang didapatkan hanya melalui satu pintu alias single income. Investasi ramah perempuan tentunya memiliki riwayat kredit lancar atau maksimal risiko tidak melebihi 5%.Sebuah perusahaan investasi akan menyeleksi para peminjam dananya dengan berbagai proses yang ketat mulai dari verifikasi data hingga survei lapangan. Contohnya yang dilakukan Amartha, sebelum menentukan calon borrower-nya, Amartha akan menyeleksi terlebih dahulu berdasarkan profil calon, sistem skor kredit, dan rencana usaha yang akan dijalankan. Sebagai seorang calon investor, kamu wajib mengerti mengenai alur seleksi peminjam dana investasi tersebut, agar tidak membawa kerugian di kemudian hari.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png