icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Awas Terjebak Situs Investasi Bodong! Ini Ciri-cirinya
icon-lang
icon-lang

Awas Terjebak Situs Investasi Bodong! Ini Ciri-cirinya

By Team Amartha Blog - 12 Feb 2022 - 3 min membaca

Kenali Ciri Situs Investasi Bodong yang Palsu dengan Mudah

Kasus penipuan dalam situs investasi memang bukan hal baru lagi. Akan tetapi, kasus ini mulai kembali marak setelah banyak orang mulai mencari-cari investasi di tahun 2020 lalu. 

Ini menjadi peluang yang dimanfaatkan para penjahat untuk menipu banyak orang yang belum paham mengenai dunia investasi. Biasanya, investasi bodong akan menawarkan keuntungan yang tinggi dengan risiko kecil. 

Namun, ketika kamu sudah memasukkan banyak dana ke sana, uang itu akan hilang tak berjejak. Sekalipun kamu melaporkan kasus itu ke pihak berwajib, uangmu berkemungkinan kecil bisa kembali.

Agar terhindar dari para penipu yang memanfaatkan celah investasi ini, kenali ciri-ciri situs investasi online yang ilegal berikut: 

situs investasi online
Ilustrasi situs investasi online

1. Menawarkan iming-iming keuntungan yang terlalu tinggi

Kamu akan bisa mengenali jika investasi itu palsu dari iming-iming keuntungan yang akan ditawarkan. Menurut Tongam L Tobing yang menjabat sebagai Ketua Satgas Waspada Investasi, sangat tidak masuk akal jika ada yang berani menawarkan imbal hasil fix 1% selama investasi. Sebab, dunia investasi itu naik turun imbal hasil yang akan diperoleh, mengikuti kondisi ekonomi suatu negara. 

Tujuan dari investasi memang mendapatkan return tinggi. Tetapi, perlu kelogisan dalam menilainya. Bila kamu ikut dalam situs investasi saham yang berjangka panjang, kemungkinan untuk memperoleh return hingga 15% - 20% itu sangat memungkinkan. Tetapi, bila jangka pendek, itu sangat tidak mungkin. 

Agar tidak tergiur dengan iming-iming tersebut, kamu bisa membandingkan imbal hasil yang ditawarkan para penipu dengan suku bunga deposito atau bank. Bila nilai return jauh melebihi dari return bank, bisa jadi itu adalah penipuan yang mengatasnamakan investasi. 

Baca Juga: Waspada! Ini Deretan Penipuan Investasi Indonesia dengan Kerugian Besar

2. Memperoleh keuntungan dalam waktu cepat dan singkat

Dalam berinvestasi, ada prinsip yang perlu kamu pegang dan selalu jadi patokan. Semakin lama jangka waktu investasinya, akan semakin besar return yang diperoleh dan tentunya semakin besar pula risiko yang mengikuti. Namun, jika jangka waktunya semakin pendek, risiko akan semakin kecil, dan keuntungannya pun semakin rendah. 

Dalam investasi ilegal, biasanya kamu akan mendapatkan iming-iming untuk memperoleh return tinggi dalam waktu singkat dan cepat. Risko pun dikatakan akan sangat minim. 

Jika menemukan itu, kamu perlu hati-hati dan mewaspadainya. Sebab, tidak ada investasi yang memberi keuntungan dalam waktu cepat dengan nominal tinggi. Semua butuh proses, tidak ada yang instans dalam investasi. 

3. Situs investasi tidak memiliki dokumen perizinan yang resmi

Semua platform investasi atau yang berhubungan dengan finansial akan diawasi dan perlu memperoleh izin dari pihak berwenang yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maka, inilah yang perlu kamu cek pertama kali ketika mencari situs investasi untuk meletakkan dana. 

Pastikan jika platform tersebut masuk dalam list situs investasi legal di Indonesia dan sudah memiliki surat perizinan yang diakui oleh OJK secara lengkap dan asli. Sebab, ciri yang paling mudah dikenali dalam investasi bodong adalah tidak memiliki izin legal dari OJK atau memberikan surat palsu. 

Bisa juga mereka memberi alasan dan selalu berkelit jika perizinan sedang diurus ketika diminta untuk menunjukkan. Ketika sudah merasa ada yang tidak beres dengan perizinan platform investasi tersebut, segera tinggalkan. Jangan kamu sia-siakan dana yang dimiliki untuk berinvestasi di sana. 

Hati-hati dan terus waspada dalam mencari situs investasi terbaik yang akan memberi keuntungan dalam jangka panjang. Bila takut terkena penipuan, kamu bisa mempercayakan dana di Amartha.

Sebab, kamu akan memperoleh keuntungan bagi hasil hingga 15% flat per tahun dengan sistem peer to peer lending, yang mana kamu bisa memilih sendiri mitra usaha yang indin didanai. Kamu juga dapat menilai profil para peminjam terlebih dahulu sebelum menyerahkan dananya. Jadi, jangan sia-siakan uang dan segera bergabung dengan investor lain di Amartha.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png