Dear Investor, Ini Waktu yang Tepat Untuk Investasi Reksadana
By Team Amartha Blog - 2 May 2021 - 3 min membaca
Produk investasi reksadana adalah jenis investasi yang bisa kamu coba apabila kamu adalah investor pemula atau investor yang tidak punya banyak waktu untuk menganalisa pasar.
Instrumen reksadana akan dikelola oleh manajer investasi yang sudah ahli dalam mengelola dana investasi kamu sehingga tidak perlu khawatir dalam bertransaksi walaupun belum memiliki pengalaman dalam berinvestasi.
Jenis-jenis Investasi Reksadana
Setidaknya ada 4 jenis investasi reksadana dengan cara kerja, level risiko, periode waktu dan imbal hasil yang berbeda-beda, yaitu:
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Dalam reksadana jenis ini, mayoritas dana yang kamu investasikan akan dialokasikan ke obligasi milik pemerintah dan swasta juga pasar uang. Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang paling stabil dibandingkan jenis reksa dana lainnya juga dananya bisa ditarik kapan saja.
2. Reksadana Pasar Uang
Ini adalah jenis reksadana dimana sebagian besar uang yang kamu investasikan akan dialokasikan ke dalam deposito atau surat berharga. Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana dengan risiko paling rendah dibandingkan dengan jenis lainnya.
3. Reksadana Saham
Jenis investasi reksadana yang memiliki imbal hasil tinggi, namun dengan risiko yang tinggi pula. Bagi kamu yang punya ketertarikan dengan dunia saham tapi masih ragu atau takut untuk berinvestasi saham secara langsung, kamu bisa menjajal untuk membeli reksadana saham dulu.
4. Reksadana Campuran
Jenis reksa dana dimana dana investasi kamu akan dialokasikan ke berbagai instrumen investasi mulai dari saham, obligasi sampai ke pasar uang. Reksa dana ini adalah jenis reksa dana dengan imbal hasil paling tinggi dibandingkan dengan reksadana lainnya.
Baca Juga: Investasi Online: Reksadana vs P2P Lending
Kapan Waktu Yang Tepat Membeli Investasi Reksadana?
Sebenarnya, tidak perlu menjadi ahli finansial untuk menentukan waktu ini. Kamu cukup tahu kapan mendapatkan uang dan kapan harus menggunakannya.
Selain itu ada juga anggapan “kalau mau beli Reksa Dana tunggu aja sampai harganya turun dulu, biar dapet yang murah.”
Anggapan ini cukup benar sebenarnya. Hanya saja, masalahnya kamu tidak akan tahu kapan harga itu bakal turun, karena pergerakan reksadana sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang bisa berubah tanpa ditebak.
Supaya lebih mudah, kamu bisa membeli secara rutin setiap periode (misalnya tiap bulan) dengan jumlah yang sudah dialokasikan dari penghasilan kamu.
Untuk menentukan alokasi dananya, kamu harus punya tujuan investasi, berapa jumlah nominal yang ingin dicapai, dan dalam waktu berapa lama. Selamat mencoba ya!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG