icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Deretan Nasihat Finansial Yang Bisa Bikin Keuanganmu Memburuk
icon-lang
icon-lang

Deretan Nasihat Finansial Yang Bisa Bikin Keuanganmu Memburuk

By Team Amartha Blog - 5 Nov 2020 - 3 min membaca

Jika berbicara tentang keuangan, pasti kamu sering mendengar tentang beragam nasihat finansial yang sering dibagikan, entah di media sosial ataupun secara langsung. Pada dasarnya, tidak semua nasihat-nasihat finansial semacam itu yang harus kamu ikuti.

Perlu kamu tahu, pengelolaan keuangan pada dasarnya adalah preferensi personal dan keputusanmu sebaiknya menjadi landasan satu-satunya dalam memutuskan tentang kebutuhanmu. Karena itu, meski banyak nasihat finansial yang sebenarnya bermanfaat. Tidak semuanya meski kamu ikuti, semuanya balik lagi tergantung kebutuhan pengelolaan keuangan yang ingin kamu terapkan.

Nah, berikut ini adalah deretan dumb financial advice yang sering beredar di masyarakat!

1. Simpanlah Uangmu di Tabungan Selamanya

Kamu pasti pernah mendengar bahwa cara terbaik untuk membuat uangmu bertumbuh adalah dengan menyimpannya di rekening tabungan dan membiarkannya di sana selamanya. Hal ini termasuk nasihat finansial yang buruk. Pasalnya, uang yang disimpan di rekening tabungan tidak akan bertumbuh dengan pesat.

Perlu kamu tahu, tabungan bank hanya memberikan bunga rendah sekitar 0-1,7% tiap tahun, belum termasuk biaya admin. Coba bandingkan jika kamu menyimpannya di instrumen investasi yang lebih agresif.  Sebagai contoh, kamu bisa menyimpannya di deposito yang memberikan bunga 3-6% per tahun atau reksa dana yang imbal hasilnya mencapai 7-17% per tahun.

2. Membeli Barang dengan Kartu Kredit Bunga 0% Tidak Apa-Apa  

Yang satu ini pasti sering terjadi bagi pengguna kartu kredit. Tentu pasti kamu sering dong belanja menggunakan kartu kredit jika barang-barang yang ingin dibeli sedang promo bunga 0%?

Hal seperti ini sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Namun, perlu diingat, jangan sampai karena bunganya 0%, kamu jadi lebih kalap dalam berbelanja. Pasalnya, berbelanja dengan kartu kredit sebenarnya sama saja dengan berhutang. Memang, barang-barang yang kamu beli tidak perlu dibayar bunganya. Namun, kamu sebenarnya tetap harus membayar angsuran dari barang-barang yang dibeli.

Jika kamu berlebihan dalam membeli barang dengan kartu kredit, pasti hal itu akan membebani kondisi finansial pada akhirnya. Hal ini terjadi karena kamu akan mempunyai banyak cicilan yang harus dibayar setiap bulan karena terlalu banyak membeli barang.

Ambil Kredit Lagi Saat Masih Ada Cicilan, Bolehkah?

3. Biaya Hiburan adalah Pos Termudah untuk Dipangkas dari Anggaran Pengeluaran

Hal yang satu ini sebenarnya tergantung preferensi dari masing-masing orang. Sebagai informasi, bujet hiburan yang dimaksud disini adalah anggaran untuk jalan-jalan, hangout, maupun nonton film. Sebagian besar orang seringkali menganggap bujet yang satu ini tidak penting dan mudah dipangkas dari anggaran pengeluaran. Padahal, hal itu sebenarnya tidak benar.

Tips Hemat Rayakan Self Reward

Pasalnya, bekerja tentunya adalah aktivitas yang melelahkan dan cenderung membuat frustasi. Coba saja bayangkan jika bujet hiburan yang sebenarnya bisa meredakan rasa lelah dan frustasi dipotong dari anggaran pengeluaran. Tentunya, hal ini akan membuat tambah frustasi, bahkan bisa mengurangi produktivitasmu.

4. Asuransi dan Dana Darurat Tidak Penting

Hingga saat ini, banyak orang yang tidak memiliki asuransi ataupun dana darurat. Orang-orang tersebut kebanyakan alasan bahwa kedua hal tersebut tidaklah penting, apalagi jika masih muda dan sehat. Anggapan ini sebenarnya salah besar.

Asuransi Kesehatan, Seberapa Penting Bagi Kita?

Memiliki asuransi dan dana darurat sangatlah penting, terutama untuk proteksi diri pada keadaan tidak terduga. Coba bayangkan jika sewaktu-waktu kamu terkena PHK, mengalami kebangkrutan usaha, ataupun jatuh sakit. Tentu  memiliki asuransi dan dana darurat akan sangat bermanfaat sangat menghadapi kondisi-kondisi tersebut.

Nah, daripada mengikuti deretan dumb financial advice semacam tadi, ada baiknya kamu berinvestasi pada instrumen yang pasti. Salah satu instrumen investasi yang pasti dan menawarkan imbal hasil tinggi adalah Peer to Peer (P2P) Lending.

Nah, salah satu platform Peer to Peer (P2P) Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan. Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 500.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan.

Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Yuk danai sekarang!

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png