Elon Musk, Si Jenius Yang Mendirikan SpaceX
By Team Amartha Blog - 6 Sep 2020 - 3 min membaca
Elon Musk dan ekspedisi luar angkasa memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan di era modern ini. Namanya kian melambung setelah Roket Falcon 9 yang membawa dua astronot dari Kennedy Space Center Florida berhasil meluncur.
Peristiwa ini memiliki kesan tersendiri karena merupakan peluncuran pesawat luar angkasa swasta pertama NASA sejak 9 tahun lalu. Perusahaan SpaceX juga semakin dikenal publik sejak menawarkan wisata ke luar angkasa di tahun 2023.
Siapa sebenarnya Elon Musk, pria jenius dibalik kesuksesan SpaceX ?
Masa Muda Elon Musk
Musk merupakan pengusaha Amerika yang lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan, ia tumbuh menjadi anak dengan keingintahuan yang besar mulai mempelajari bahasa pemrograman sejak usia 10 tahun.
Sejak berusia 19 tahun, musk beberapa kali pindah dari institusi pendidikan. Pada 1992 Elon Musk belajar bisnis dan fisika di University of Pennsylvania dan mendapatkan gelar sarjana.
Awal Karier
Tiga tahun kemudian, ia dan mendirikan perusahaan pertamanya yang bertajuk Zip2 Corporation bersama saudaranya, Kimbal Musk. Zip2 memberikan kontribusi konten untuk situs web yang kini terkenal, yaitu The New York Times dan Chicago Tribune.
Pada 1999, Compaq Computer Corporation membeli perusahaan tersebut seharga 341 juta dollar AS dalam bentuk investasi saham dan tunai. Setelah mendapatkan dana penjualan, Musk mendirikan perusahaan keuangan online, X.com. Perusahaan tersebut kini dikenal sebagai PayPal.
Baca Juga: Salip Warren Buffett, Elon Musk Jadi Orang Terkaya ke-5 Dunia. Kok Bisa?
Elon Musk dan SpaceX
Pada 2002, Musk menginvestasikan dirinya dengan mendirikan perusahaan di bidang antariksa swasta. Perusahaan yang diberi nama SpaceX ini memiliki misi membuat pesawat ruang angkasa untuk perjalanan komersial.
Nama Elon Musk semakin dikenal dunia karena SpaceX berhasil meluncurkan Roket Falcon 9 ke ruang angkasa. Hal ini menjadi catatan sejarah karena merupakan perusahaan swasta pertama yang mengirim pesawat ruang angkasa.
Falcon 9 berisi kapsul tak berawak dengan membawa 1.000 pon persediaan untuk para astronot di sana. Pada bulan Desember 2013, jenis roket yang sama berhasil membawa satelit ke orbit transfer geosynchronous. Orbit ini merupakan jarak ketika satelt mengunci jalurnya sesuai dengan rotasi bumi.
Pada September 2017, Musk memperkenalkan representasi desain pesawat Falcon 9 terbaru. Desain pesawat antariksa ini diperbarui dengan tajuk BFR (Bif Falcon Rocket) yang berkapasitas sekitar 100 orang menuju luar angkasa.
Ia mengungkapkan misi SpaceX untuk meluncurkan pesawat komersil pertama menuju Mars pada tahun 2023. Misi kargo ini menjadi bagian dari tujuannya menjelajah Planet Merah tersebut. Musk berencana membangun 1.000 pesawat ulak-alik yang berkapasitas ratusan penumpang tiap sekali jalan. Misi ini dikenal sebagai ‘Mars Colonial Fleet’.
Tidak hanya mengangkut manusia, material membangun rumah dan kompleks pertokoan pun siap diluncurkan. Ia memperkirakan 10.000 perjalanan tiap dua tahun sekali dengan 100-200 orang per pesawat. Dengan demikian, menurutnya Mars bisa aktif dengan satu juta penduduk mulai dari 2023.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG