icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Ini Alasan Kenapa Banyak Baby Boomers Pensiun Dini Selama Pandemi
icon-lang
icon-lang

Ini Alasan Kenapa Banyak Baby Boomers Pensiun Dini Selama Pandemi

By Team Amartha Blog - 17 Nov 2021 - 3 min membaca

5 Alasan di Balik Pensiunnya Generasi Baby Boomers saat Pandemi

Selain milenial, generasi X, dan Z, saat ini di tengah masyarakat ada generasi baby boomers. Generasi ini lahir di antara tahun 1946 sampai 1964 di tengah ledakan angka kelahiran di dunia. Salah satu fenomena yang menarik untuk diulik saat ini adalah jumlah generasi baby boomers di Indonesia yang memilih untuk pensiun.

Berikut adalah beberapa alasan di balik keputusan pensiun generasi ini khususnya di tengah situasi pandemi:

1. Sistem Kerja yang Berubah

Saat pandemi mulai menyerang dunia, sistem kerja di berbagai negara mulai berubah. Demi menurunkan risiko penyebaran virus, sistem WFH atau work from home diberlakukan. Sistem kerja jarak jauh ini pada kenyataannya sulit untuk diterima oleh generasi yang terbilang berusia tua ini. 

Lain halnya dengan generasi muda seperti milenial yang cenderung lebih mudah untuk menerima perubahan sistem kerja dari WFO menjadi WFH. Mereka bahkan lebih mudah untuk beradaptasi dan tetap produktif meskipun harus bekerja dari rumah. Sementara itu generasi boomers ini akan sulit untuk mengikuti sistem kerja tersebut sehingga banyak yang memilih untuk pensiun. 

2. Sulit Mengubah Kebiasaan

Salah satu karakter dari generasi ini adalah cenderung menyukai kebiasaan lama dan sulit mengubah kebiasaan tersebut. Selama pandemi, banyak sekali kebiasaan yang harus berubah karena memang tuntutan situasi. Generasi ini mungkin kesulitan untuk mengubah kebiasaan yang memang sudah melekat pada dirinya sejak lama.

Selain karena tuntutan situasi pandemi, generasi ini juga harus mengubah kebiasaan demi mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Tak bisa dipungkiri bahwa generasi ini harus bekerja lebih cepat dan menunjukkan performa yang lebih produktif. Hal ini mungkin sulit untuk diikuti oleh mereka dan akhirnya kalah dengan generasi yang lebih muda.

Baca Juga: Tata Kelola Investasi untuk Generasi “Baby Boomers”

3. Cara Berpikir Masih Terbatas

Generasi ini juga memiliki cara berpikir yang masih sangat terbatas. Pemikiran mereka cenderung kolot dan masih berbasis pada cara pikir di masa lalu. Padahal zaman terus berkembang sehingga pemikiran juga harus ikut berkembang. Hal inilah yang diterapkan oleh generasi muda saat ini sehingga bisa terus bertahan. 

Boomers Indonesia sebagian besar merasa bahwa pemikiran mereka adalah yang paling benar. Cara pikir yang kolot ini akhirnya membuat mereka tidak bisa mengikuti pergerakan zaman, khususnya di bidang karier. Akhirnya, tidak sedikit yang memilih untuk pensiun saja dan digantikan dengan generasi lebih muda.

4. Sulit Mengikuti Perkembangan Teknologi

Alasan lain yang mendorong generasi ini untuk memilih pensiun adalah karena mereka sulit mengikuti perkembangan teknologi. Seperti kita tahu bahwa teknologi terus berkembang pesat. Pekerjaan di berbagai bidang membutuhkan pemanfaatan teknologi yang optimal. Sayangnya generasi ini sulit beradaptasi dengan berbagai jenis teknologi sehingga akhirnya memilih pensiun.

5. Faktor Kesehatan

Pemicu lain yang mendorong generasi ini pensiun di era pandemi adalah faktor kesehatan. Seperti diketahui bahwa pada situasi pandemi ini mereka yang berusia tua cenderung punya risiko besar untuk tertular dan mengalami infeksi erat. Banyak yang memilih untuk pensiun dan beristirahat saja di rumah demi menjaga kondisi kesehatan agar bisa tetap bertahan melewati situasi pandemi.

Karakteristik generasi boomers memang cenderung kurang bisa beradaptasi dengan situasi saat ini. Inilah yang mendorong baby boomers memilih pensiun. Kamu juga mungkin akan mengalami situasi ini di masa depan nanti.

Jika tiba saatnya pensiun, pastikan kamu sudah punya dana memiliki dana pensiun. Itulah mengapa kamu harus mulai mengumpulkannya sejak muda bersama platform investasi Amartha yang menawarkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun setiap mendanai satu mitra usaha. Tak perlu khawatir karena Amartha sudah berizin usaha OJK. Yuk daftar sekarang!

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png