icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Kartu Kredit vs Paylater, Pilih yang Mana Ya?
icon-lang
icon-lang

Kartu Kredit vs Paylater, Pilih yang Mana Ya?

By Team Amartha Blog - 16 Feb 2022 - 3 min membaca

Antara Kartu Kredit vs Paylater, Mana Yang Lebih Baik?

Apa yang ada dalam benak ketika mendengar program beli sekarang, bayar nanti? Hm … pasti yang terpikirkan itu adalah skema pembiayaan kartu kredit. 

Tidak salah memang tebakan tersebut. Namun, kini ada versi terbarunya yaitu paylater. Dengan skema yang hampir serupa dengan kartu kredit, lantas di antara kartu kredit vs paylater, mana yang nantinya akan kamu ambil? 

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan, ketahui dulu pengertian dan cara kerja masing-masing. Setelah itu, baru tentukan mana yang akan digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan. 

Kartu Kredit

Kartu kredit ialah sistem pembiayaan yang mirip dengan pinjaman, yang mana kamu dapat menggunakannya dulu untuk memenuhi kebutuhan misal berbelanja kemudian mengembalikan di bulan berikutnya. 

Hanya saja, cara pinjam uang pakai kartu kredit tidak dalam bentuk tunai, tetapi langsung digunakan untuk transaksi. Pengembaliannya pun melalui saldo dari sumber dana yang nantinya akan dipotong dengan minimum pembayaran sebesar 2% dari saldo. 

Selain adanya imbal hasil, ada beberapa lembaga penerbit kartu kredit yang menetapkan fee annual yang akan dipotong sekali dalam setahun. Suku imbal hasil untuk kartu kredit pun relatif tinggi daripada jenis pinjaman lainnya. 

Baca Juga: Kartu Kredit Syariah, Ini Bedanya Dengan Kartu Kredit Konvensional

Setiap kartu kredit memiliki batas kredit, yaitu jumlah maksimum yang dapat kamu pinjam ke bank pada satu waktu. Penentuan batas kredit, biasanya disesuaikan dengan jumlah pendapatan tiap bulannya. 

Agar lebih mudah memahaminya, misal kamu memiliki batas kredit sebesar Rp10.000.000. Maka, saldo di dalam kartu tidak boleh melebihi jumlah tersebut. 

Ketika nanti ada selisih antara batas kredit dengan saldo disebut kredit yang masih tersedia. Dari total batas kredit senilai Rp10 juta, kamu baru menggunakannya sekitar Rp1.000.000. Maka, masih ada saldo tersedia sekitar Rp9.000.000 yang dapat dibelanjakan kembali. Ketika nominal Rp1.000.000 sudah dibayar penuh bulan berikutnya, saldo akan kembali ke maksimal batas kredit. 

Oleh karena itu, kartu kredit dianggap sebagai jalur kredit bergulir. Kamu dapat terus menggunakannya dan meminjam darinya, selama kamu sanggup membayar tagihan dan memiliki kredit yang tersedia. Tagihan pun tidak tiap bulan, bergantung dari pemakaian kamu. 

Menggunakan Sistem Paylater

Paylater adalah serupa dengan jenis pinjaman cicilan, yang mana akan membagi pembelian menjadi beberapa pembayaran yang sama, dengan waktu jatuh tempo pertama dihitung saat checkout. Kemudian, sisa pembayaran akan ditagihkan ke kartu debit atau kredit yang sudah didaftarkan hingga pembayaran lunas dari pokok sampai imbal hasil. 

Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak aplikasi paylater yang dapat digunakan. Seperti Traveloka paylater yang akan memudahkan traveling, Shopee paylater, hingga gopaylater. 

Apa pun aplikasinya, sistem paylater akan tetap memberi beban imbal hasil dan denda keterlambatan kepada pengguna. Meskipun, besaran tiap platform bisa berbeda-beda. 

Antara kartu kredit vs paylater, keduanya memiliki kemiripan, yaitu sama-sama memberikan kemudahan dalam meminjam kepada pengguna. Kamu cukup beli barang sekarang, bayarnya nanti saja. Kurang lebih itulah konsepnya. 

Di antara keduanya, tidak ada mana yang baik dan mana yang buruk. Sebab, keduanya memiliki keunggulan dan tujuan masing-masing. Kamu hanya perlu menyesuaikan dengan kebutuhan dan penghasilan tiap bulannya. 

Namun, daripada pusing memikirkan antara kartu kredit vs paylater, lebih baik mulai siapkan dana untuk membeli secara tunai sekaligus menyiapkan keuangan masa depan di situs investasi Amartha.

Dari nominal kecil, kamu bisa mendorong kesejahteraan para perempuan pengusaha mikro di desa. Kamu pun berkesempatan mendapatkan keuntungan bagi hasil hingga 15% flat per tahun untuk setiap mitra yang dimodalin. 

Sedikit-sedikit, lama-lama akan menjadi bukit. Dari nominal kecil, jika dilakukan secara kontinu, tabungan pun akan bertambah dan menjadi gemuk. Dana masa depan pun sudah aman di tangan. 

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png