Ini Faktor Penyebab Kenapa Harga BBM Naik 2022

Sebagai masyarakat awam, kamu mungkin bertanya-tanya kenapa harga bbm naik 2022 dan apa yang menjadi penyebabnya. Dilansir dari Bisnis.com, pihak PT Pertamina menyatakan bahwa kenaikan BBM yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2022 tidak akan berdampak serius terhadap daya beli masyarakat. 

Sebab, kenaikan harga BBM hanya berlaku pada tiga jenis BBM nonsubsidi yaitu Pertamina Dex, Dexlite dan Pertamax Turbo yang hanya menyasar pada 5% konsumen Pertamina secara nasional. Harga BBM terbaru untuk Pertamax Turbo (RON 98) ada di kisaran Rp17.900,00-Rp18.250,00, untuk Dexlite berkisar antara Rp15.000,00-Rp15.700,00, sedangkan Pertamina Dex di kisaran Rp 18.900,00-Rp 19.600,00. 

Tidak hanya itu, Mengutip dari Antara, Airlangga selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga menyatakan bahwa telah menyiapkan beberapa skema alternatif harga BBM yang dalam waktu dekat akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dihimpun dari berbagai sumber, kenaikan harga BBM tersebut terjadi karena dikarenakan beberapa hal, antara lain: 

1. ICP Masih Tinggi

Merujuk dari pernyataan Patra Niaga Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina, kenaikan harga BBM di Indonesia disebabkan karena harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau yang dikenal dengan istilah ICP (Indonesia Crude Price) masih tergolong tinggi. Ia juga mengakui harga minyak mentah ini kerap bersifat fluktuatif. 

Namun, di Indonesia sendiri harganya masih cenderung tinggi. Berdasarkan catatan dari pihak Pertamina, harga rata-rata ICP per Juli 2022 ada di kisaran angka $106,73 per barel, atau lebih tinggi sebesar 24% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2022. 

2. Negara Produsen dan Tensi Global

Penyebab kedua kenapa harga bbm naik 2022 adalah kondisi negara penghasil minyak. Mengutip dari Antara, pasukan minyak dunia lebih dari 50% berasal dari Timur tengah dan berpusat di 5 negara,yakni Arab Saudi, Iraq, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar. 

Sebagaimana diketahui, kelima negara tersebut juga cenderung mempunyai tensi geopolitik yang cukup tinggi. Hal ini tak urung membuat pasar khawatir jika suplai minyak akan berkurang dan berdampak pada harga minyak secara global yang akan cenderung meningkat. 

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik di Awal 2022, Ini Penyebabnya!

3. Bengkaknya Anggaran Subsidi

Penyebab naiknya harga BBM ini tidak hanya berasal dari faktor eksternal saja, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor internal. Hasil kalkulasi yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, bahwa anggaran subsidi Rp502 triliun berpotensi membengkak hingga hampir Rp700 triliun pada tahun 2022. 

Itu sebabnya, Pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi untuk jenis Pertalite dan Solar. Di satu pihak, Aliansi Petani Indonesia mewanti-wanti pemerintah bahwa dampak kenaikan BBM  akan mengganggu pasokan beras. 

Namun di sisi lain, menurut hasil analisis dari Albertus Prabu Siagian selaku Climate Policy Initiative. Adanya pengurangan kebijakan tersebut akan mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi. 

4. Penyebab Lainnya

Harga minyak dunia yang melejit, yaitu berada di batas US$104,9 per barrel membuat harga BBM pun kian meroket. Disamping itu, adanya nilai tukar rupiah yang bergerak di kisaran Rp14.750,00 membuat gap harga BBM bersubsidi antara harga ekonomis dengan harga jual eceran semakin melebar. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kenapa harga bbm naik 2022 di Indonesia.

Selain melakukan penghematan energi, kamu juga bisa mengantisipasi kenaikan BBM tersebut dengan cara mendanai di Amartha. Selain membantu program pemerintah dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, kamu juga akan mendapat imbal hasil mencapai 15% flat per tahun, cuma dengan modalin mulai dari Rp100.000 aja.

Yuk, ikut mendanai di Amartha sekarang.

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS