icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Raih Pendapatan Pasif di Usia 30-an? Begini Caranya
icon-lang
icon-lang

Raih Pendapatan Pasif di Usia 30-an? Begini Caranya

By Team Amartha Blog - 20 Aug 2019 - 3 min membaca

“Don’t work for money; make it work for you.” - Robert T. Kiyosaki 

Pernah mendengar quote itu? Kalau dipikirkan, kayaknya hidup jadi lebih mudah ya, karena segala kebutuhan yang menggunakan uang didapat dengan mudah. 

Apalagi di usia 30-an, kebutuhan semakin bertambah untuk biaya pernikahan, biaya sekolah anak, belum lagi harus membiayai orang tua dan adik. Untuk itu, kamu perlu yang namanya passive income.

Passive income adalah penghasilan yang diperoleh tanpa perlu terlibat secara aktif atau tidak memerlukan tenaga dan waktu yang besar. Kini, passive income  bisa menjadi salah satu tujuan keuangan. Alasannya untuk mencapai kebebasan keuangan.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan passive income di usia 30-an?

Tips Mendapatkan Pendapatan Pasif di Usia 30-an

 1. Jaga Kesimbangan Keuangan

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah pola pikir mengenai uang. Uang merupakan alat yang tergantung bagaimana kita menggunakannya. Uang bisa membawa banyak kegembiraan juga membawa bencana.

John Wesley dalam ceramahnya yang berjudul The Use of Money mengatakan mengenai konsep uang, “Dapatkan, simpan, dan berikan semua yang Anda bisa”. Konsep tersebut pada dasarnya mengajarkan untuk menjaga keseimbangan kehidupan melalui uang.

 2. Mulai Berinvestasi

investasi amartha

Setelah memahami konsep uang, tahapan selanjutnya adalah menetapkan tujuan yang diinginkan dan mencapainya. Sebagai contoh, jika kamu ingin memiliki passive income di usia 30-an maka harus tentukan berapa besarannya dan cara untuk meraihnya.

Misalkan salah satu caranya adalah disiplin melakukan investasi sejak usia 23 tahun. Setiap bulan, sisihkan gaji dan alokasikan ke investasi reksa dana, saham, atau P2P Lending.

Investasi reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi, dengan produk berupa saham, obligasi, surat utang, dan deposito.

Sementara itu, saham adalah bagian kepemilikan di salah satu perusahaan dan peer to peer lending adalah penyedia jasa keuangan yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.

Terkait keuntungan, tentunya ranah investasi menganut paham high risk high return. Keuntungan yang didapatkan bisa beragam tergantung dari instrumen yang dipilih, sedangkan khusus peer to peer lending, besar keuntungan sudah diatur oleh OJK. 

 3. Disiplin Mengumpulkan Pendapatan Pasif 

Tahapan terakhir untuk mendapatkan passive income di usia 30-an adalah disiplin. Meskipun di usia 30-an target kamu sudah tercapai, jangan lantas berhenti ya.

Terus disiplin untuk melakukan apa yang kamu lakukan di usia sebelumnya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan dan tidak ada salahnya bila kita mempersiapkan sejak awal.

Apabila sejak muda sudah menginvestasikan pendapatanmu, maka terus kembangkan kebiasaan tersebut. Dalam penelitiannya, Thomas C. Corley menemukan fakta bahwa sebagian besar orang mengembangkan aliran pendapatannya sebagai berikut: 65% memiliki 3 aliran, 45% memiliki 4 aliran, dan sisanya memiliki lebih dari 5 aliran.

Semakin banyak aliran pendapatan yang kamu ciptakan membuat pondasi keuanganmu semakin aman, lho. Yuk siapkan dari sekarang! 

Artikel Terkait

Apa Yang Dimaksud Dengan Investasi Syariah?

Keuangan

Raih Pendapatan Pasif di Usia 30-an? Begini Caranya

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png