icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Mengenal Value Trap: Cara Deteksi dan Menghindarinya
icon-lang
icon-lang

Mengenal Value Trap: Cara Deteksi dan Menghindarinya

By Team Amartha Blog - 30 Apr 2021 - 3 min membaca

Dalam berinvestasi, ada banyak strategi yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mendulang cuan. Salah satu yang terkenal adalah strategi value investing dan investornya disebut dengan value investor.

Value investing pertama kali dikenalkan oleh investor profesional di awal abad ke-20 yang bernama Benjamin Graham. Strategi investasi ini dipakai juga oleh Warren Buffet dan Seth Klarman.

Melansir Investopedia, investor akan membeli saham yang diperdagangakan dengan nilai lebih rendah dari nilai instrinsik maupun nilai bukunya. Harapannya, saham yang dibeli dengan harga murah akan meningkat di masa mendatang ketika orang-orang mulai menyadari nilai dari aset tersebut.

Sambil menunggu, investor yang menerapkan sistem ini menghadapi ancaman yang dikenal dengan nama value trap. Apakah itu?

Apa itu Value Trap?

Value Trap adalah investasi atau saham yang berharga murah karena punya valuasi rendah dalam hal rasio price-to-earnings (P/E) atau price to book value (PBV) untuk waktu yang lama.

Value Trap sangat menjebak value investor karena saham atau investasi tersebut berharga murah dibanding yang lainnya di industri yang sama.

Suatu investasi atau saham akan menjadi value trap bagi investor bila kinerja perusahaan tidak tumbuh, tidak melakukan atau gagal berinovasi, dan manajemen yang buruk.

Mengapa Sebuah Saham Menjadi Undervalued?

Bagaimana Cara Mendeteksi Value Trap?

Mengetahui dan mendeteksi value trap adalah hal yang gampang-gampang susah. Berikut ini 3 panduan mendeteksi value trap bagi investor pemula:

  1. Kekurangan Katalis

Setiap perusahaan membutuhkan katalis untuk terus berkembang, berlaku untuk perusahaan besar dan kecil. Bila sebuah perusahaan tidak punya produk, rencana ekspansi, dan taget proyek yang bagus, maka investor juga tidak bisa berharap pada perusahaan tersebut.

  1. Tidak Menarik Big Boys

Para manajer investasi dan investor saham besar biasanya hanya akan berinvestasi setelah mengantongi analisis menyeluruh suatu perusahaan.

Alasan suatu perusahaan investasi tidak menarik perhatian Big Boys disebabkan oleh ada saham lain industri yang sama yang lebih prospektif dan saham bervaluasi rendah memang murahan.

  1. Cash Flow Tidak Sesuai

Sebagai value investor ada baiknya tidak mempercayai penilaian berdasarkan rasio P/E atau PBV saja, tetapi juga menelaah laporan keuangan secara menyeluruh. Hal ini ditujukan bahwa perusahaan yang menuju bangkrut dapat memanipulasikan laporan keuangan agar valuasinya murah.

Bagaimana Cara Menghindari Value Trap?

Ada tiga cara yang bisa dilakukan oleh para value investor agar terhindar dari value trap, yaitu:

  1. Memperhatikan valuasi berdasarkan rasio P/E, PBV, dan parameter lainnya dari tahun-tahun sebelumnya
  2. Melakukan riset menyeluruh mengenai alasan mengapa valuasinya murah dan prospek bisnis ke depan
  3. Menilai prospek dan ekspektasi secara objektif

Itulah pembahasan mengenai value investing yang perlu kita ketahui sebagai seorang investor.

Find The Real Value Investing

Selain investasi saham, ada alternatif investasi lain khususnya di Indonesia yang menawarkan value paling besar. Value yang dimaksud di sini adalah bukan hanya sekadar materi, melainkan dampak sosial langsung yang bisa dirasakan oleh orang lain.

Perusahaan yang menawarkan keuntungan secara materi dan menciptakan dampak di waktu yang bersamaan adalah Amartha.

Amartha

Amartha merupakan perusahaan peer to peer lending (P2P Lending) yang menyalurkan pendanaan kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Para perempuan pengusaha mikro tidak hanya diberikan akses layanan keuangan melainkan juga pendampingan usaha dan pelatihan keuangan agar mereka dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Berdasarkan hasil Laporan Akuntabilitas Sosial Amartha tahun 2019, sebanyak 76.1% perempuan pengusaha mikro dapat membiayai pendidikan anak-anaknya setelah bergabung dengan Amartha.

Disamping itu, Amartha menawarkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun berdasarkan profil risiko masing-masing.

Artikel Terkait

Strategi dan Risiko Menerapkan Value Investing

Keuangan

Apa Itu Value Investing? Yuk, Kenal Lebih Jauh!

Keuangan

Mengenal Value Trap: Cara Deteksi dan Menghindarinya

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png