icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Muhammad Yunus & Grameen Bank, Inspirasi dalam Mendukung Perkembangan UMKM Perempuan
icon-lang
icon-lang

Muhammad Yunus & Grameen Bank, Inspirasi dalam Mendukung Perkembangan UMKM Perempuan

By Team Amartha Blog - 15 Jul 2020 - 3 min membaca

Tanggal 28 Juni lalu merupakan hari kelahiran salah satu tokoh berpengaruh di dunia, yaitu Muhammad Yunus, seorang bankir dari Bangladesh yang mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak mampu meminjam dari bank umum.

Muhammad Yunus adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara yang lahir dari keluarga berlatar belakang Muslim di desa Bathua, Bangladesh. Meraih peringkat ke-16 untuk ujian matrikulasi membuat Muhammad Yunus kemudian mendaftarkan diri di Fakultas Ekonomi, Universitas Dhaka. Ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts (BA) pada tahun 1960. Setahun kemudian ia meraih gelar MA.

Muhammad Yunus dan Awal Mula Grameen Bank

Muhammad Yunus dikenal atas inisiatifnya menciptakan Grameen Bank. Melalui Grameen Bank pula ia mendapatkan penghargaan Nobel Peace Prize 2006.

Melansir nobelpeaceprize.org, ada tahun 1972, Muhammad Yunus mengikuti studi di Bangladesh dan Amerika Serikat. Ia pun diangkat sebagai profesor ekonomi di Universitas Chittagong. Dua tahun kemudian, Bangladesh dihadapkan pada bencana kelaparan. Hal itu membuat Muhammad Yunus perlu melakukan sesuatu yang lebih berarti untuk masyarakat dibandingkan mengajar.

Saat Bangladesh dihadapkan pada bencana kelaparan, Muhammad Yunus semula mengajak para mahasiswanya melakukan penelitian di suatu desa di dekat Jobra.

Mereka mewawancarai seorang perempuan pengrajin kursi dingklik bambu mengenai biaya produksi. Jawaban si pengrajin ialah bahwa ia harus meminjam uang pada tengkulak untuk membeli bahan baku dan mendapatkan sedikit untung.

Ponirah, Mitra Usaha Amartha Asal Klaten, Jawa Tengah.

Muhammad Yunus kemudian memutuskan untuk memberikan pinjaman jangka panjang kepada masyarakat yang ingin memulai usaha kecil mereka sendiri. Inisiatif ini kemudian diperluas melalui Grameen Bank yang resmi berdiri pada tahun 1983.

Sejak didirikan, Grameen Bank fokus memberikan pinjaman kecil kepada orang miskin dengan persyaratan yang mudah, persyaratan yang tidak dijangkau oleh perbankan seperti surat jaminan rumah atau kendaraan. 

Muhammad Yunus menganggap kredit mikro sebagai hak asasi manusia dan sarana yang efektif untuk keluar dari jurang kemiskinan.

“Pinjamkan uang kepada mereka dalam jumlah yang sesuai, ajarkan mereka beberapa prinsip keuangan dasar, dan biarkan mereka mengelola sendiri.”

When We Invest in Women, We Invest in Future

Ketika merintis Grameen Bank, Muhammad Yunus ingin mengubah model perbankan tradisional dengan fokus memberikan pinjaman hanya kepada perempuan saja. Hal ini dilatarbelakangi karena perempuanlah yang paling memikirkan kebutuhan keluarga.

Ide ini membuat Muhammad Yunus harus menghabiskan waktu selama enam tahun agar tujuan utamanya tercapai. Akhirnya sebesar 96% peminjam Grameen adalah perempuan.

Sejak mendapatkan penghargaan pada tahun 2006 silam, Grameen Bank sudah berhasil menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 7 juta peminjam di Bangladesh. Rata-rata pinjaman yang diberikan sebesar 100 dolar kepada setiap peminjam atau kelompok peminjam.

Mengutip nawrb.com, ada top five alasan mengapa kita harus berinvestasi dan mendukung pertumbuhan usaha milik perempuan, yaitu pertumbuhan ekonomi meningkat, kinerja keuangan yang lebih baik, peningkatan inovasi produk, pelayanan lebih baik, dan investasi sekarang.

Amartha, Fintech Lending Pemberdayaan UMKM Perempuan di Indonesia

investasi amartha

Amartha merupakan replika dari Grameen Bank yang ada di Indonesia. Didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra pada tahun 2010 lalu, Amartha adalah sebuah koperasi kecil di kawasan Ciseeng, Jawa Barat.

Andi Taufan mendirikan Amartha karena merasa adanya ketimpangan ekonomi sewaktu ia bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services. Ia pun meninggalkan pekerjaannya dan fokus mengembangkan Amartha.

Di Ciseeng, Andi Taufan memulai karirnya menjadi pegawai lapangan yang mendengarkan keluh kesah ibu-ibu yang ingin usaha namun terhalang akses keuangan. Ia pun menawarkan kepada para ibu untuk meminjam di koperasi Amartha miliknya.

Amartha terus berkembang di usianya yang sudah 10 tahun. Dari sebuah koperasi kecil, Amartha kini beralih menjadi perusahaan peer-to-peer (P2P) lending yang sudah resmi mengantongi izin usaha OJK. Banyak transformasi dan inovasi yang dilakukan demi mewujudkan kesejahteraan merata bagi Indonesia yang dimulai dari menguatkan ekonomi di pedesaan melalui perempuan. 

Sama seperti Grameen Bank, Amartha tidak hanya memberikan pinjaman kepada para mitranya tetapi juga pelatihan keuangan dan bisnis. Hal ini agar para mitra dapat sejahtera dan mandiri secara finansial sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Secara rutin, Amartha juga mengeluarkan laporan akuntabilitas sosial sehingga para masyarakat luar dapat mengetahui value apa saja yang didapat, terutama bagi para investor. 

Artikel Terkait

Bagi Keberkahan Idul Adha dengan Modalin Mitra Amartha!

Promo Pendana

Waktunya Bonus Extra, Waktunya Modalin Mitra!

Promo Pendana

Nikmati Bonus 1 Juta Hanya Untuk Pendana Setia!

Promo Pendana

Bonus Extra Bagi Hasil Tiba, Saatnya Modalin Mitra!

Promo Pendana

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png