icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Perbedaan Pinjam Uang di Pinjol dan Bank Konvensional
icon-lang
icon-lang

Perbedaan Pinjam Uang di Pinjol dan Bank Konvensional

By Team Amartha Blog - 3 Apr 2021 - 3 min membaca

Bank dan pinjol (pinjaman online) melalui fintech lending saat ini menjadi dua sumber bagi masyarakat dalam meminjam dana, selain perusahaan multifinance. Belakangan ini memang kehadiran fintech lending yang semakin menjamur memang disambut antusias oleh masyarakat, terutama yang membutuhkan pinjaman dana.

Fintech lending sekarang memang membawa angin segar dalam kebutuhan peminjaman dana kepada nasabahnya. Meski begitu, belum banyak yang mengerti apa saja perbedaan dalam melakukan pinjaman dana di bank dan fintech lending.

Nah, berikut ini adalah beberapa perbedaan pinjam uang di pinjol melalui fintech lending dan bank konvensional!

1. Persyaratan dan Proses Pengajuan

Persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk meminjam uang di bank konvensional bisa dibilang cukup banyak. Biasanya dokumen yang harus dilengkapi berupa KTP, slip gaji, rekening tabungan, kartu kredit, hingga laporan keuangan bisnis jika punya.

Prosesnya pun umumnya cukup rumit dan memakan waktu panjang, mulai dari pengumpulan berkas, verifikasi dokumen, sampai survei ke rumah atau kantor. Paling tidak, butuh dua minggu hingga pengajuan disetujui.

Sementara itu, layanan pinjol melalui fintech lending menawarkan proses pengajuan kredit yang serba mudah dan cepat. Kamu tidak perlu mengirimkan banyak dokumen dan melewati proses survei karena prosesnya dilakukan oleh sistem yang canggih. Tinggal unduh aplikasinya lalu ikuti instruksi pendaftaran sesuai metode kredit yang dipilih. Proses persetujuannya pun hanya memakan waktu maksimal 1 x 24 jam.

2. Lama Waktu Pencairan

Pengajuan di bank tidak hanya butuh waktu lama untuk proses persetujuannya, melainkan juga dalam proses pencairan dana. Bahkan, ada kemungkinan kamu juga tidak bisa melakukan pencairan, meski pengajuan telah disetujui karena terkendala skor kredit yang bermasalah. Lain halnya dengan pinjaman online melalui fintech lending. Proses pencairan dananya terbilang lebih instan.

3. Bunga Pinjaman

Pinjaman bank memang menetapkan bunga yang lebih rendah, bahkan ada yang kurang dari 2 persen per bulan. Sementara itu, pinjaman online lewat fintech lending memiliki bunga yang lebih besar, berkisar antara 0,05 persen sampai dengan 0,8 persen per hari.

4. Aspek Keamanan

Jika meminjam di bank, maka keamanannya tidak perlu diragukan lagi karena setiap bank sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, tidak semua layanan pinjaman online dari fintech lending sudah terdaftar secara resmi di OJK sehingga kamu harus lebih teliti dalam memilih yang benar-benar aman.

Nah, salah satu jenis pinjaman online yang aman dan tepercaya saat ini adalah lewat peer-to-peer lending (P2P Lending). Pada skema P2P Lending, perusahaan fintech menghubungkan pemberi pinjaman (Lender) yang ingin mengembangkan dana dengan peminjam (Borrower) yang membutuhkan dana tambahan.

P2P lending sendiri terdiri dari dua jenis, yakni P2P Lending Konsumtif dan P2P Lending Produktif. Di P2P Lending Konsumtif, pinjaman yang diberikan oleh Lender biasanya digunakan untuk kegiatan konsumtif yang tidak akan meningkatkan pendapatan, seperti shopping atau travel.

Sementara itu, P2P Lending Produktif adalah P2P Lending yang menghubungkan antara calon Lender dengan pemilik usaha yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, sehingga usaha tersebut dapat meningkatkan pendapatannya.

Adapun, salah satu platform peer-to-peer lending (P2P Lending) Produktif terbaik adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.

Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 600.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh.

Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png