Alasan Kenapa Perempuan Lebih Jago Investasi Dibanding Laki-laki
By Team Amartha Blog - 21 May 2021 - 3 min membaca
Hubungan perempuan dengan uang pada dasarnya lebih rumit dibandingkan hal yang sama pada laki-laki. Pasalnya, penghasilan rata-rata perempuan umumnya tidak sebanyak laki-laki. Mereka juga hidup lebih lama, sehingga membutuhkan uang banyak.
Untuk beberapa alasan, perempuan juga tidak membuat keputusan investasi seperti laki-laki, yang cenderung menjadi investor yang kurang konservatif dan mengambil lebih banyak risiko.
4 Perbedaan Perempuan dan Laki-Laki dalam Mengelola Keuangan
Jadi, jika kamu bertanya pada diri sendiri, "Haruskah perempuan berinvestasi secara berbeda?" Jawaban singkatnya adalah ya. Pelajari alasannya, di sini.
Mengapa Perempuan Berinvestasi Secara Berbeda?
Sebuah studi di tahun 2017 oleh perusahaan konsultan Mercer mengungkapkan bahwa perempuan cenderung kurang punya keberanian dalam mengambil keputusan finansial daripada laki-laki.
Lebih lanjut, individu yang tidak memiliki keberanian finansial umumnya lambat dalam mengambil keputusan keuangan, cenderung menghindari diskusi keuangan, dan tidak akan memanfaatkan peluang investasi karena mereka takut kehilangan uang.
Hal ini dibuktikan karena sepanjang sejarah perdagangan saham dan investasi telah diperlakukan sebagai wilayah dominasi laki-laki. Sebagai informasi, Penandatanganan Perjanjian Buttonwood pada tahun 1792 membuka jalan bagi pembentukan New York Stock Exchange (NYSE). Namun, membutuhkan 175 tahun bagi bursa tersebut untuk mendapatkan anggota perempuan pertamanya, yakni Muriel Faye Seibert pada bulan Desember 1967.
“Hanya ada sejarah panjang sikap patriarki yang telah membangun fondasi ini yang membuat Wall Street tampak lebih jauh dari yang seharusnya,” Saira Rahman, wakil presiden keuangan di perusahaan teknologi keuangan HMBradley.
Menurut Katie Perry, wakil presiden pemasaran di platform investasi media sosial Public.com, persepsi dominasi laki-laki di bidang keuangan, baginya, berasal dari budaya pop, dan gagasan itu ditantang hanya ketika dia mengambil pekerjaannya di bidang keuangan.
Meski berinvestasi dalam saham mungkin tampak menakutkan, namun sebenarnya perempuan mungkin lebih baik daripada laki-laki.
Berdasarkan sebuah studi tahun 2017 oleh Fidelity Investments, meski hanya 9% investor perempuan yang mengira mereka akan mengungguli investor laki-laki, hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara rata-rata, perempuan memperoleh pengembalian 0,40% lebih tinggi daripada investor pria antara bulan Januari hingga Desember 2016.
Cara Perempuan Bangun Portofolio Investasi
Studi menunjukkan bahwa ketika perempuan berinvestasi, mereka cenderung mengambil pendekatan yang lebih konservatif daripada laki-laki.
Namun, hal ini tidak masalah, karena tidak harus menjadi investor yang agresif atau ahli keuangan. Ada banyak cara untuk memulai perjalanan para perempuan dalam membangun portofolio investasi, seperti:
1. Tentukan Gaya Investasimu
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah pahami risiko yang bisa ditanggung dan jangkauan untuk memantau investasimu. Kemudian, putuskan pendekatan mana yang paling cocok untukmu. Jika kamu tidak dapat mengikuti pergerakan pasar secara real-time, maka trading mungkin bukan gaya investasi yang cocok untukmu.
Beda Gender Beda Gaya Investasi, Cek 5 Perbedaannya Di Sini!
2. Mulailah Sejak Dini dan Jangan Panik
Jika kamu memutuskan gaya investasi jangka panjang, bunga majemuk bisa menjadi temanmu. Semakin awal memulai, semakin banyak uang kamu akan tumbuh dari jumlah waktu yang dihabiskan dalam investasimu. Selain itu, sebaiknya tetap berpegang pada rencana investasimu, dan jangan mengubah arah hanya karena perubahan liar di pasar.
3. Jangan Takut Berkonsultasi dengan Profesional
Perlu diketahui, berinvestasi membutuhkan pemahaman tentang selera risikomu dan tidak terlalu memaksakan diri. Ada baiknya investor baru dapat memulai dari yang kecil dengan tidak membuat komitmen besar, dan kemudian belajar sambil melakukannya.
Apalagi, sekarang juga jauh lebih mudah dengan munculnya aplikasi investasi yang memungkinkan kamu untuk memperdagangkan portofolio investasi seperti saham dari smartphone milikmu.
Kuncinya adalah terus belajar dari setiap aksi investasi yang kamu lakukan. Jika masih belum punya keberanian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional seperti penasihat keuangan untuk memandumu melalui rencana investasimu.
4. Pahami Risikonya, Jangan Dihindari
Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah memecah uangmu menjadi tiga kelompok, yaitu untuk menabung, investasi jangka panjang, dan trading. Dua opsi pertama yang disebutkan umumnya membentuk inti dari portofolio investasi. Namun, selama kamu memahami risikonya, terlibat dalam trading dengan sebagian uangmu mungkin bukan ide yang sepenuhnya buruk.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG