Pilih Mana: Investasi, Dana Darurat, Atau Lunasi Utang Dulu?
By Team Amartha Blog - 1 Feb 2021 - 3 min membaca
Ada istilah yang mengatakan kalau uang adalah hal yang tabu dibicarakan daripada seks.
Ya, bicara soal uang memang sensitif dan bikin sakit kepala, namun tetap harus dibicarakan dan diperhitungkan dengan baik, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
Tidak bijak dalam mengambil keputusan tentu akan mencelakakan diri sendiri.
Salah satu keputusan tersebut adalah investasi, mengumpulkan dana darurat, atau melunasi utang terlebih dahulu? Apakah tidak bisa berjalan beriringan? Bagaimana sebenarnya langkah yang tepat?
Di masa pandemi, mengambil keputusan keuangan perlu sangat berhati-hati. Ada banyak hal yang tiba-tiba kita sadari menjadi penting bagi hidup kita. Dan cara satu-satunya yang perlu dilakukan adalah bijak dalam mengelola keuangan.
Perlu disadari juga bahwa kondisi setiap orang berbeda-beda. Maka dari itu, bila kamu berada di pilihan untuk melunasi utang, investasi, atau mengumpulkan dana darurat. Simak beberapa kondisi berikut ini:
Penuhi Kebutuhan Pokok. Kebutuhan pokok pada dasarnya bersifat rutin dan kalau tidak dilakukan dapat membahayakan hidup kita. Contoh dari kebutuhan pokok adalah groceries, utilitas, uang sewa, dan utang.
Dengan demikian jelas kalau utang merupakan kebutuhan pokok. Pasalnya, kalau tidak dibayarkan, bunganya akan terus bertambah.
Apabila kamu memilih untuk membayar utang, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan seperti: berapa sisa utang, berapa lama utang tersebut, hingga konsekuensi bila menunggak membayar.
Hitung kembali berapa banyak aset yang dimiliki. Karena utang sifatnya adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Kamu bisa menggunakan aset yang dimiliki untuk melunasi utang tersebut.
Tanyakan kepada penyedia pinjaman tempat kamu berutang apa saja syarat dan ketentuannya jika ingin melunasi utang tersebut.
Kamu Boleh Punya Utang, Asalkan...
Selanjutnya, dana darurat. Masa pandemi adalah masa yang tidak pasti. Segala hal bisa saja terjadi dengan tiba-tiba seperti di PHK, kecelakaan, terserang penyakit. Nah, dana darurat hadir sebagai penyelamat ntuk itu.
Dalam perhitungannya, dana darurat setiap orang memiliki nominal yang berbeda-beda. Namun, idealnya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.
Lalu investasi. Investasi merupakan salah satu cara untuk menambah pendapatan di mana kita tidak bisa mendapatkan keuntungan tanpa harus "bekerja" banting tulang.
Meskipun investasi "menambah pendapatan" perlu diingat pula bahwa investasi juga memiliki risiko. Setiap instrumen memiliki risikonya masing-masing, ada yang rendah, sedang dan besar.
Lalu, apakah tidak perlu investasi? Investasi memang memiliki risiko, instrumennya juga banyak, maka dari itu kamu perlu bijak dalam memilih produk investasi.
Dalam berinvestasi, baiknya tidak menggunakan uang untuk membayar utang dan dana darurat. Berinvestasilah bila kamu memiliki dana yang menganggur atau dengan nominal yang rendah.
Itulah beberapa kondisi ada pada pilihan investasi, bayar utang, atau menyiapkan dana darurat.
Apakah ketiganya dapat berjalan beriringan? Bisa saja, namun kembali lagi dengan pendapatan yang dimiliki. Kamu harus menyiapkan 3 pos ini ditambah dengan pos-pos kebutuhan lainnya. Jadi, pilihlah dengan bijak, ya!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG