icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Prinsip Pareto: Prinsip Penting Dalam Berbisnis dan Mengatur Keuangan
icon-lang
icon-lang

Prinsip Pareto: Prinsip Penting Dalam Berbisnis dan Mengatur Keuangan

By Team Amartha Blog - 2 Apr 2021 - 3 min membaca

Apakah kamu mendengar tentang Prinsip Pareto? Jika tidak, berarti wajib memahaminya, apalagi jika kamu adalah seorang pebisnis. Pasalnya, Prinsip Pareto yang juga dikenal sebagai aturan 80/20 dapat membantu pebisnis meningkatkan keuntungannya.

Mengenal Prinsip Pareto

Prinsip Pareto atau aturan 80/20 ini berasal dari gagasan filsuf dan ekonom asal Italia, yakni Vilfredo Federico Damaso Pareto. Gagasan ini ia temukan pada saat meneliti tanaman kacang.

Dari pengamatannya, ia menemukan fakta bahwa sekitar 20 persen tanaman kacang polong di kebun menyumbang 80 persen kacang polong yang sehat.

Ia lantas menelitinya ke seluruh Italia dan menemukan fakta lainnya, bahwa 20 persen dari populasi penduduk Italia memiliki 80 persen tanah di negara tersebut.

Dari penemuannya akan komposisi-komposisi ini, berbagai pihak lantas mendalami Prinsip Pareto atau aturan 80/20 ini. Ditemukan bahwa beberapa hal juga mengikuti kaidah Pareto, misalnya, 20 persen dari jumlah pelanggan menciptakan 80 persen pendapatan usaha. Ini menunjukkan bahwa berbagai kejadian disebabkan oleh faktor 20 persen, yang berkontribusi pada 80 persen akibat.

Dilihat dengan cara ini, maka akan menguntungkan bagi sebuah bisnis untuk berfokus pada 20% klien yang bertanggung jawab atas 80% pendapatan dan memasarkan secara khusus kepada mereka.

Baca Juga: Beda Inflasi dan Deflasi Serta Dampaknya Bagi Keuangan Kita

Tips Menggunakan Prinsip Pareto Dalam Mengatur Keuangan

Prinsip Pareto dapat diterapkan dalam berbagai hal termasuk finansial. Pasalnya, dengan menggunakan prinsip ini, kamu bisa mengatur keuanganmu menjadi lebih sederhana.

Kuncinya dalam menerapkan Prinsip Pareto atau aturan 80/20 ini adalah kamu hanya perlu mengalokasikan 20% dari penghasilan untuk disimpan, sedangkan 80% sisanya bisa dipergunakan untuk keperluan lain.

Kamu bisa memulainya dengan mempergunakan fitur auto-debit di bank kemudian mengaturnya untuk menarik dana ke akun tabunganmu sehabis menerima penghasilan.

Jika tidak ingin memakainya, kamu juga menyimpan 20% dari penghasilan ke rekening tabungan sehingga sisanya dapat dipakai untuk keperluan lainnya. Namun, untuk menerapkan cara manual ini, ada baiknya kamu memiliki 2 rekening untuk memisahkan 20% tabungan dan 80% keperluan lainnya.

Jika sudah dapat menerapkannya, 20% dana yang kamu sisihkan tersebut juga bisa dibagi kembali. Misalnya, 10% untuk berinvestasi, kemudian 10% sisanya untuk tabungan. Perlu kamu tahu, menabung dan berinvestasi tentunya punya tujuan keuangan yang berbeda.

Menabung artinya menyimpan uang milikmu, yang nantinya bisa digunakan sebagai dana darurat. Sedangkan investasi adalah mengembangkan aset yang kamu miliki, dalam hal ini adalah uang. Dengan melakukan investasi, kamu bisa mendapatkan imbal hasil atau keuntungan, sehingga aset milikmu tidak akan tergerus dengan inflasi di masa depan nanti.

Atur Keuangan Masa Depan Dengan Investasi Terpercaya Amartha

Amartha
Kunjungi www.amartha.com

Jika berbicara soal investasi, Peer to Peer Lending (P2P Lending) merupakan salah satu jenis investasi yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan masyarakat.

Investasi yang satu ini memungkinkan semua orang untuk memberikan atau mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara. Semuanya diwadahi oleh perusahaan yang khusus bergerak di P2P Lending.

Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P lending dibagi dua yaitu Konsumtif dan Produktif. Nah, salah satu platform P2P Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha.

Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech lending yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan. Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 600.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha kamu bisa bertransaksi dengan aman.

Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.

Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png