Siapa Yang Boleh Melakukan Investasi?
By Team Amartha Blog - 23 Oct 2017 - 3 min membaca
Mendengar kata investasi, banyak orang akan berasosiasi harus memiliki dana besar di awal jika ingin memulai berinvestasi, seolah hanya orang kaya saja yang mampu melakukan investasi.
Padahal, sesungguhnya investasi tidak selalu dikaitkan dengan jumlah dana yang besar lho seperti ratusan juta, bahkan miliaran rupiah, ada juga pilihan produk invetasi modal kecil yang bisa Anda coba.
Tapi, selalu ada pertanyaan mendasar sebetulnya yang perlu dijawab, siapa sebenarnya yang lebih membutuhkan investasi?
Apakah orang-orang kaya yang sudah memiliki berbagai aset yang jika dipergunakan untuk kehidupan diri, keluarga dan bahkan beberapa generasi keturunannya tidak akan habis untuk dikonsumsi?
Menumbuhkan Aset Bersama Dengan Pendanaan Syariah
Atau mereka yang justru belum memiliki aset atau sudah memiliki aset namun tidak mencukupi untuk dipergunakan bagi kebutuhan hidup di masa depan alias mereka yang punya dana minimalis?
Nah, pada kesempatan kali ini, kami aka mengulas tentang, siapa sih yang sebetulnya harus cermat dan perlu untuk melakukan investasi sejak dini ? Dan mengapa hal ini menjadi sangat penting untuk Anda ketahui. Kami pun kembali mendapatkan insight dari Eko P. Pratomo, yang merupakan Praktisi Keuangan & Founder Financial Wisdom.
Nah untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu!
Investasi sejatinya lebih dibutuhkan oleh golongan yang kedua, yakni mereka yang perlu dan harus membangun aset untuk kehidupan masa depannya. Kehidupan masa kini sudah bisa dipenuhi dengan gaji sebagai karyawan profesional atau penghasilan dari usaha yang dijalankan saat ini.
Namun, selain biaya kehidupan masa kini ada biaya kehidupan masa depan yang tidak akan dapat tercukupi, jika tidak disiapkan dengan menyisihkan sebagian penghasilan saat ini untuk ditabung dan diinvestasikan secara berkala.
Seseorang boleh dikatakan mandiri secara finansial pada tingkat pertama, jika penghasilan bulanan mencukupi untuk menutupi seluruh pengeluaran bulanan. Namun, jika seluruh penghasilan bulanan habis untuk konsumsi bulanan, yang bersangkutan tidak memiliki tabungan yang bisa diinvestasikan, maka suatu saat akan ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dari penghasilannya.
Ada banyak pengertian tentang investasi, namun dalam konteks kebutuhan, saya lebih suka memilih pengertian investasi sebagai upaya untuk mengorbankan sebagian penghasilan atau aset yang ada untuk tidak dikonsumsi saat ini, namun untuk dikembangkan nilainya guna memenuhi kebutuhan di masa depan.
Jadi, investasi merupakan kewajiban sekaligus kebutuhan untuk persiapan masa depan. Ada analogi menarik, seorang anak kecil atau remaja harus dipaksa (diwajibkan) sekolah oleh orangtuanya, padahal si anak lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain, karena si anak belum tahu gunanya sekolah adalah untuk kebutuhan hidupnya sendiri di masa depan.
Nah, sudahkah kita sadar dan mewajibkan diri berinvestasi untuk masa depan hidup kita? Jika belum, berikut ini jenis investasi modal kecil yang bisa kamu lakukan, yaitu investasi pada Peer-to-peer (P2P) Lending Amartha.
Amartha merupakan perusahaan investasi P2P Lending yang menghubungkan dana investor kepada perempuan pengusaha mikro unbanked di pedesaan. Dengan berinvestasi di Amartha, pendana atau investor akan mendapatkan keuntungan imbal hasil hingga 15% flat per tahun dengan minimal pendanaan mulai dari Rp3 juta rupiah.
Tak perlu khawatir karena Amartha adalah perusahaan investasi yang aman, sudah mendapatkan izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2019 lalu.
Cara berinvestasi di Amartha cukup mudah, kamu cukup mendaftarkan diri di www.amartha.com dan verifikasi akun. Setelah akun diverifikasi, kamu bisa langsung mendanai mitra usaha dan memilih imbal hasil yang sesuai dengan preferensi risiko masing-masing.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG