Bekerjasama dengan Melbourne Microfinance Initiative (MMI), Amartha baru saja melakukan analisa Social Return on Investment (SROI) untuk mengukur dampak sosial dari operasi Amartha. Dilakukan dengan mengambil sampel-sampel mitra yang sudah lebih dari satu tahun bergabung dengan Amartha dari tiga area, yaitu Bogor, Bandung dan Subang, analisa ini memberikan hasil akhir perhitungan SROI Amartha pada angka positif 98% yang luar biasa!
Apa itu SROI?
New Economic Foundation menjelaskan SROI adalah sebuah studi analisa yang merubah nilai dampak-dampak yang telah timbul berdasarkan indikator terpilih untuk menentukan kesejahteraan ekonomi, sosial, lingkungan menjadi nilai mata uang kemudian membandingkan dengan jumlah dana yang diinvestasikan sebelum dampak tersebut muncul.
Kenapa SROI Itu Penting?
Menurut Heather Stombaugh, seperti dituliskan di thebalance.com, SROI dapat memberikan competitive edge, apalagi untuk Social Enterprise seperti Amartha yang kini masih berkembang. Kepada dunia luar, analisa SROI mendukung untuk menunjukan nilai kelebihan-kelebihan yang Amartha:
- Kredibilitas - pendanaan yang benar-benar memunculkan dampak langsung bagi mitra karena Amartha.
- Kapabilitas – Amartha bisa mengumpulkan data menghitung seberapa besar dan di mana saja dampak sosial yang telah tercipta.
- Kesinambungan (sustainability) - keberlangsungan usaha yang sangat didukung oleh keberhasilan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk mitra Amartha.
Sementara ke dalam tim Amartha sendiri, SROI merupakan alat untuk membuktikan (prove) dan memperbaiki (improve).
Hasil Studi MMI
Untuk melakukan perhitungan angka SROI Amartha, MMI telah menyusun pertanyaan-pertanyaan kepada mitra. Dengan menggunakan nilai uang dari pertanyaan survey, diketahui sebagai berikut:
- Input (cost) – plafon pinjaman
- Output (benefit) – dampak-dampak dalam jumlah uang yang muncul semenjak pendanaan.
Kemudian dihitung dengan rumus:
Hasilnya, Amartha mendapat angka SROI 0.98* atau 98%! Dalam kamus social value, rasio SROI Amartha adalah 1.98:1. Dengan kata lain setiap Rp1 yang diinvestasikan, sebesar Rp1.98 social value akan dinikmati oleh ibu-ibu mitra Amartha.
Amartha telah memberikan social return yang positif. Artinya, selain mitra bisa membayar pinjaman, mitra juga menikmati dampak sosial dalam bentuk peningkatan kualitas kehidupan sebesar 98% dibandingkan sebelum menerima pendanaan. Peningkatan tersebut antara lain sanitasi, kepemilikan aset, pendidikan, kepemimpinan, kesehatan, dan silaturahmi.
Angka SROI ini sangat baik untuk Amartha yang masih muda dan berkembang. Sementara social enterprise serupa, kebanyakan masih belum memikirkan untuk memperhatikan dan menghitung dampak sosial.
Namun, Amartha sendiri tidak semerta-merta hanya puas di angka SROI 98%. Tentu, Amartha akan terus fokus memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan senantiasa meningkatkan kapabilitas dan kinerja dengan maksimal.
Dari survey ini, diketahui juga bahwa:
- 88% memiliki peningkatan pendapatan
- 51% kini mereka bisa memiliki aset pribadi seperti handphone, motor, televisi, kulkas, bahkan mobil
- 42% bisa melakukan perbaikan rumah, seperti atap, lantai atau dinding
- 34% memiliki sanitasi yang lebih baik
- Walaupun sebagian kecil, tapi beberapa kini memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kegiatan kepemimpinan seperti mencalonkan diri menajdi ketua PKK atau ketua kelompok di komunitasnya
- 76% lebih sering bertemu atau bersilaturahmi dengan teman atau keluarga, atau terlibat dalam kegiatan sosial seperti arisan
Tentang Amartha
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) didirikan oleh Andi Taufan Garuda Putra pada bulan April 2010 sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dengan misi menghubungkan pelaku usaha di pedesaan yang kesulitan mendapat modal usaha.
Pada tahun 2015, Amartha secara resmi bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial (FinTech) dengan layanan peer to peer (P2P) lending marketplace untuk menghubungkan langsung pengusaha mikro (UKM) dengan pemodal (investor) secara online.
Transformasi tersebut memungkinkan individu atau kelompok berinvestasi untuk UKM yang mencari pinjaman. Berbasis teknologi P2P Lending, kini investor lebih nyaman dalam memilih mitra usaha yang memerlukan pembiayaan, berdasarkan profil risiko dan imbal hasil yang diinginkan.
Amartha telah berhasil menekan risiko gagal bayar (NPL) hingga 0% selama 7 tahun terakhir, dengan total dana tersalurkan lebih dari Rp 233 Milyar kepada lebih dari 79.000 mitra perempuan di pedesaan. Risiko terukur, investasi dengan impact sosial yang menguntungkan.
Amartha percaya dengan terus memudahkan akses permodalan untuk usaha mikro dan kecil akan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat piramida bawah, membangun ketahanan ekonomi, dan mewujudkan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website amartha.com.
Footnote:
* hasil angka 0.00 muncul bila nilai dampak pada mitra sama dengan nilai pendanaan atau social return yang impas. Tidak ada beda antara lembaga memberikan atau tidak memberikan pendanaan.
Angka >0.00 muncul bila nilai dampak melebihi pendanaan atau social return yang positif. Dampak positif muncul karena pedanaan yang diberikan.
Angka <0.00 muncul bila nilai pendanaan lebih besar dari dampak atau social return yang negative.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG