icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Strategi Atur Uang di Bulan Ramadan Saat Pandemi
icon-lang
icon-lang

Strategi Atur Uang di Bulan Ramadan Saat Pandemi

By Team Amartha Blog - 13 Apr 2021 - 3 min membaca

Tidak terasa bulan Ramadan akan kembali tiba di tahun ini. Ramadan adalah bulan penuh berkah yakni saat umat Muslim melaksanakan ibadah puasa dan berlomba-lomba melakukan kebaikan selama 30 hari.

Seperti tahun lalu, Ramadan 1442 H akan terasa sangat berbeda semenjak terjadinya wabah virus Covid-19 atau Corona. Tantangan puasa sekarang bukan hanya cuma menahan diri dari godaan makan dan minum, bergosip (ghibah), tetapi juga harus membiasakan diri untuk bekerja, belajar, serta beribadah dari rumah.

Urusan mengelola uang di tengah pandemi Covid-19 atau Corona juga menjadi tantangan tersendiri.

Nah, berikut ini adalah strategi mengatur uang di bulan Ramadan saat pandemi!

1. Buat Anggaran Belanja Persiapan Lebaran  

Strategi mengatur uang di bulan Ramadan saat pandemi yang pertama adalah membuat anggaran khusus untuk membeli kebutuhan pokok selama sebulan hingga Lebaran.

Kamu bisa mengaplikasikan teknik smart buying dengan membuat daftar belanja, lalu membagi daftar tersebut menjadi dua bagian besar, yaitu belanja mingguan (seperti sayur-sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan) dan belanja bulanan (seperti beras, minyak goring, gula, dan kopi).

Setelah membuat daftar belanja selama sebulan, tentukan anggaran khusus agar tidak berlebihan ketika muncul banyak diskon menjelang lebaran. Strategi ini terkesan sederhana namun sangat efektif untuk mengetahui kebutuhan hidup selama masa swakarantina. Kamu akan cenderung terhindar dari sifat impulsif berbelanja ketika sudah terbiasa belanja berdasarkan daftar belanjaan.

2. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan  

Di bulan Ramadan, biasanya banyak sekali toko-toko yang memberikan penawaran potongan harga relatif besar. Tidak sedikit orang yang awalnya ingin berhemat, tetapi akhirnya tak kuasa berperilaku konsumtif secara berlebihan.

Untuk mencegah perilaku seperti ini adalah sebaiknya berpikir ulang saat berbelanja. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Barang-barang yang dibutuhkan, biasanya memberikan nilai manfaat dalam jangka panjang, sementara keinginan hanya memberikan kenikmatan sesaat yang belum tentu berguna dalam jangka panjang.

Langkah terbaik adalah, manfaatkan promo untuk berbelanja kebutuhan pokok saja. Upayakan mengerem keinginan membeli hal-hal yang bisa menjebak pengeluaran lebih.

3. Prioritaskan Menabung dan Berinvestasi  

Selama bulan Ramadan ini, pastikan kondisi tabungan dan investasi tetap aman. Apabila kesulitan untuk menabung dan belum memiliki investasi, kamu dapat memulainya pada bulan ini, dengan memanfaatkan THR (Tunjangan Hari Raya).

Yang terpenting adalah niat untuk mulai menabung dan berinvestasi. Penggunaan uang THR dapat dikelompok-kelompokkan. 50% uang THR untuk ditabung, 20% untuk investasi (misalnya, membeli logam mulia, saham, atau reksadana), dan sisa 30% untuk keperluan pribadi (misalnya, melunasi utang atau memberi uang lebaran kepada keluarga).

Nah, salah produk investasi yang cocok untuk mengatur keuangan di bulan Ramadan saat pandemi adalah Investasi Peer to Peer (P2P) Lending. Investasi yang satu ini memungkinkan semua orang untuk memberikan atau mengajukan pinjaman satu sama lain tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara.

Semuanya diwadahi oleh perusahaan yang khusus bergerak di Peer to Peer (P2P) Lending. Berdasarkan jenis peminjamnya, P2P lending dibagi dua yaitu P2P lending konsumtif dan P2P lending produktif.

Disebut produktif karena peminjam dananya adalah para pengusaha mikro. Sementara itu yang konsumtif adalah P2P lending yang membebaskan peminjamnya menggunakan uang tersebut untuk apa pun. Dari segi tenor, P2P lending juga beragam. Ada yang setahun, dua tahun, dan bahkan ada hitungan hari saja.

Nah, salah satu platform Peer to Peer (P2P) Lending Produktif yang aman dan tepercaya adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech peer to peer lending (P2P) yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro di pedesaan.

Hingga saat ini tercatat sudah ada lebih dari 600.000 perempuan di seluruh penjuru Indonesia telah menjadi mitra Amartha untuk diberdayakan. Sudah berizin usaha dan diawasi OJK, sehingga Amartha merupakan Peer to Peer (P2P) Lending paling aman. Selain itu, Amartha juga menggunakan sistem pengelolaan risiko terintegrasi di lapangan, teknologi, dan jaminan pendanaan dengan asuransi.

Dengan bergabung menjadi pendana di Amartha, kamu berarti telah berpartisipasi menciptakan dampak sosial yang nyata berupa kesejahteraan merata loh. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Menariknya, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png