icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Keuangan / Tidak Terdampak Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Positif
icon-lang
icon-lang

Tidak Terdampak Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Positif

By Team Amartha Blog - 7 Apr 2020 - 3 min membaca

The Economist melalui pemberitaan terbarunya merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi negara – negara anggota G20 akibat dampak dari wabah Corona (Covid-19). Seperti yang kita ketahui G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Anggotanya meliputi Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, RRT, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki dan Uni Eropa

Data The Economist memperlihatkan, hanya 3 negara-negara G20 yang diprediksi masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif sepanjang 2020 yakni Tiongkok, India dan Indonesia. Hal ini tentu menjadi kabar baik untuk Indonesia namun memprihatinkan untuk seluruh negara-negara yang lain.  The Economist memprediksi pertumbuhan PDB riil Indonesia akibat wabah Corona pada tahun 2020 berada di angka 1 persen. Angka ini turun dari sebelumnya PDB Indonesia diprediksi tumbuh 5,1 persen. 

NegaraReal PDB growthPrevious forecast
G20(% in 2020)(before outbreak)
Argentina-6.7-2
Australia-0.42
Brazil-5.52.4
Canada-1.31.8
China15.9
France-51
Germany-6.80.9
India2.16
Indonesia15.1
Italy-70.4
Japan-1.50.4
South Korea-1.82.2
Mexico-5.41.1
Russia-21.6
Saudi Arabia-51
South Africa-31.4
Turkey-33.8
UK-51.1
US-2.81.7
Global (market exchange rates)-2.22.3

Serupa dengan Indonesia, Tiongkok juga diprediksi hanya mampu tumbuh sebesar 1% di tahun 2020, angka ini turun dari sebelumnya yang 5.9%. Sementara itu, PDB India diprediksi tumbuh 2.1% turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6%.

Hal yang menyedihkan menurut G20 lainnya, dalam revisi laporan The Economist menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi hampir semua negara-negara anggota G20 bisa terjerat resesi akibat pandemic Covid-19.

Mengutip paparan EIU, Kamis (26/3), Global Forecasting Director EIU Agathe Demarais mengungkapkan, dampak corona mengakibatkan prediksi ekonomi global turun sehingga mengancam adanya  resesi di hampir seluruh negara-negara maju di dunia.

EIU menambahkan, kemungkinan adanya pemulihan ekonomi di paruh kedua tahun 2020 memang ada. Namun, risiko penurunan ekonomi tetap tinggi, karena adanya kemungkinan munculnya gelombang epidemi kedua dan ketiga dari virus corona. Hal ini diperkirakan akan semakin menenggelamkan ekonomi.

Tentunya negara-negara yang terdampak pandemi covid19 melakukan mitigasi guna mencegah adanya kehancuran ekonomi di negara mereka. Contohnya di Indonesia, pemerintah telah melakukan rapid test di beberapa wilayah Indonesia yang terdampak pandemi ini dan sudah menerapkan social distancing.

Sebagai salah satu penggagas Peer to Peer Lending di Indonesia yang bertujuan untuk mensejahterakan perekonomian bangsa, Amartha pun telah melakukan berbagai upaya strategis guna mendukung anjuran pemerintah terhadap mitigasi resiko penyebaran covid19. Salah satunya, Amartha berperan aktif dalam gerakan #desalawancorona, dengan memberikan edukasi dan tata cara pencegahan penyebaran COVID-19 kepada lebih dari 493 ribu Mitra Amartha, yang merupakan Ibu-Ibu Pengusaha Mikro di Pedesaan Pulau Jawa, sebagian Sumatera dan Sulawesi. Serta Amartha turun menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada beberapa puskesmas di wilayah pedesaan yang terpapar COVID-19.

Tags:

Artikel Terkait

test

Keuangan

Lebih Dekat Memahami Konsep Risk dan Return dalam Investasi

Keuangan

Apa Itu Paylater: Definisi, Contoh, dan Cara Pakai

Keuangan

4 Bisnis Investasi Online Populer Menguntungkan

Keuangan

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png