Tips Mapan Finansial Untuk Orangtua Tunggal
By Team Amartha Blog - 2 Aug 2021 - 3 min membaca
Menjalani kehidupan sebagai orangtua tunggal tentunya bukan hal yang mudah. Apalagi, di tengah situasi pandemi virus Covid-19 seperti sekarang ini, tugas menjadi orangtua tunggal.
Selain harus tetap mencari uang, orangtua tunggal dituntut lebih multitasking dalam mengurus rumah maupun anaknya.
Meski harus melakukan berbagai hal sekaligus, menjadi orangtua tunggal bukan berarti tidak bisa mapan secara finansial loh. Sebab, jika dapat mengelola uang dengan baik, orangtua tunggal bisa menjadi mapan secara finansial.
Mantapkan Finansial dan Tinggalkan Pasangan Abusive Dengan Tips Ini!
Berikut ini adalah beberapa tipsnya!
1. Lakukan Manajemen Finansial dengan Benar
Tips paling penting supaya seorang orangtua tunggal bisa mapan secara finansial adalah melakukan dan memiliki manajemen keuangan dengan benar. Kamu bisa memulainya dengan membuat manajemen finansial sederhana yakni membuat pos-pos keuangan bulanan.
Alokasikan anggaran untuk pos keuangan penting seperti pos biaya hidup (kebutuhan makan sehari-hari, transportasi, listrik, air, internet) pos kebutuhan anak (bayar sekolah dan uang jajan), pos bayar cicilan (KPR, Kartu Kredit, Motor/Mobil, Asuransi) lalu pos tabungan dana darurat dan investasi. Sisanya, baru pos hiburan (uang jalan-jalan atau belanja konsumtif).
Jangan lupa, tambahkan juga pos kesehatan di era new normal. Alokasikan uang ini untuk membeli vitamin, hand sanitizer hingga masker. Latih dirimu agar lebih bijak mengelola keuangan bulanan dengan baik, termasuk dalam menggunakan kartu kredit dan E-Wallet.
2. Pikirkan untuk Mencari Penghasilan Tambahan
Yang ini sebenarnya sifatnya wajib dilakukan, terlebih lagi untuk para Ibu yang menjadi orang tua tunggal. Apabila mantan suami masih menanggung biaya hidup anak, hal tersebut tentu cukup melegakan.
Jika tidak, sebaiknya kamu harus lebih kreatif untuk mencari tambahan penghasilan. Apabila kamu sudah memiliki pekerjaan full time, maka usahakan untuk menambah penghasilan dengan cara-cara yang mudah. Misalnya membuka toko online, menjadi reseller, atau menerima pekerjaan lain sesuai kemampuanmu.
Pastikan kamu juga bisa membagi waktu dengan baik ketika bekerja dan merawat anak. Memiliki dua pekerjaan memang tidak mudah, namun jika kamu bisa membagi waktu dengan baik, semuanya akan terasa ringan, ditambah uang yang didapatkan bisa menjadi penyemangatmu nantinya.
3. Siapkan Dana Darurat dan Asuransi
Pandemi virus Covid-19 yang tidak kunjung usai seperti sekarang ini tentunya mengajarkan banyak orang tentang pentingnya memiliki dana darurat yang cukup. Sebagai orangtua tunggal, apabila kamu sudah memiliki tabungan dana darurat, maka terus perkuat nilai dari tabungan dana daruratmu. Jangan terlena apabila kamu sudah punya dana darurat yang cukup.
Cek juga asuransi milikmu, apa sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Contoh asuransi yang dapat dipertimbangkan untuk dimiliki antara lain asuransi kesehatan, jiwa hingga pendidikan.
Bagi kamu yang belum punya dana darurat dan asuransi, bisa memulainya pelan-pelan dari sekarang. Caranya, rutin sisihkan 5-10 persen dari gajimu untuk tabungan dana darurat.
Simpan uang dana darurat di tabungan atau deposito. Untuk asuransi, mulai dulu dari asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Pastikan jangan asal beli asuransi, pahami produk, benefit dan cara klaim agar bisa memanfaatkan dengan baik.
4. Berinvestasi
Jika kondisi keuanganmu sebagai orangtua tunggal sudah terhitung stabil serta punya dana darurat memadai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan investasi. Sebab, dengan berinvestasi, kamu bisa mewujudkan tujuan keuangan di masa depan.
Contoh tujuan keuangan di masa depan antara lain menyiapkan dana pendidikan anak hingga perguruan tinggi. Pada umumnya, biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan dan jangan lupa hitung juga pertambahan biaya akibat inflasi.
Dari sini, kamu seharusnya sudah paham jika menabung saja tidak akan cukup. Karena itu, kamu perlu berinvestasi. Tapi, sebelum berinvestasi, kamu harus pelajari dulu keuntungan dan risiko dari produk investasi yang akan dibeli.
Salah satu produk investasi yang sedang populer saat ini adalah P2P Lending. Dalam hal ini, prinsipnya adalah kamu sebagai investor akan mendanai perusahaan atau bisnis UMKM yang membutuhkan modal melalui platform Peer-to-Peer Lending.
Kamu hanya perlu mendaftar secara daring, kemudian melalui proses verifikasi sebagai pendana. Setelah itu, kamu bebas untuk berinvestasi kepada pebisnis yang terdaftar di platform tersebut.
Nah, salah satu platform P2P Lending yang aman dan tepercaya di Indonesia adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan investasi P2P Lending yang menghubungkan dan memberdayakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
Amartha menawarkan keuntungan secara materi dan sosial. Secara materi, investor akan mendapatkan bagi hasil sampai 15% flat per tahun. Sementara secara sosial, investor telah mendorong perempuan di pedesaan untuk mandiri dan sejahtera secara ekonomi melalui modal yang diberikan.
Adapun, perihal penanganan risiko investasi, setiap perempuan pengusaha mikro yang bergabung akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan usaha secara rutin. Hal tersebut bertujuan agar dana digunakan secara tepat guna sehingga risiko gagal bayar atau terlilit hutang dapat diminimalisir.
Selain itu, Amartha mengadopsi sistem Grameen Bank milik Muhammad Yunus yang mana setiap mitra usaha yang bergabung harus membentuk kelompok yang terdiri dari 10-20 orang. Pembentukan kelompok ditujukan untuk memudahkan monitoring usaha dan edukasi serta pengembalian pinjaman.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG