Bunda, Ini Cara Beri Uang Jajan Yang Adil Untuk Anak Anda
By Team Amartha Blog - 14 Feb 2021 - 3 min membaca
Sebagai orangtua tentu ingin anak mendapatkan pembelajaran yang terbaik dalam segi hal apapun termasuk pada urusan keuangan. Tak heran jika, hampir semua orangtua pasti memberikan uang saku kepada anaknya yang sudah mulai bersekolah di bangku sekolah dasar, bahkan hingga kuliah.
Hal ini tentunya bertujuan, uang saku tersebut bukan hanya untuk memenuhi uang jajannya saja, tapi kebanyakan orang tua berharap dengan uang saku tersebut anak dapat mengatur uangnya dengan baik mulai dari untuk uang jajannya, beli kebutuhan sekolah misal pensil, pulpen atau yang lainnya hingga bisa menyisihkan uang untuk di tabung.
Orangtua perlu tahu bahwa untuk pemberian uang saku ini tidak bisa sembarangan dan harus diatur agar ideal bagi anak. Hal ini tentunya dilihat dari banyak pertimbangan misalnya usia anak, kondisi ekonomi orang tua, dan aktivitas anak juga mempengaruhi hal ini.
Berikut cara adil dalam menentukan besaran uang jajan untuk tiap anak:
Cari Tahu Keadaan Serta Kebutuhan Tiap Anak
Orangtua juga perlu memahami situasi dan kondisi sekitar sekolah. Zaman sekarang "status sosial" sekolah ikut berpengaruh terhadap harga-harga jajanan di sekolah.
Semakin tinggi prestige sekolah tersebut, kadang membuat harga-harga makanan di sekitarnya makin mahal.
Karena berkaitan dengan kebutuhannya, sebaiknya anak diajak berdiskusi dalam menentukan jumlah uang jajan yang pas baginya.
Mintalah buah hati Anda mengutarakan argumentasi terkait kebutuhannya dan bila memang masuk akal tidak ada salahnya mengabulkan jumlah yang dimintanya.
Memang tidak ada pedoman pasti besaran uang saku yang harus diberikan kepada putra-putri Anda. Setiap anak mempunyai kebutuhan berbeda serta kondisi keuangan orang tua yang juga berbeda-beda.
Selain jumlahnya, Anda juga perlu mendiskusikan frekuensi pemberian uang jajan, apakah setiap hari, minggu, atau bulan.
Ajarkan Juga Cara Mengatur Keuangan untuk Tiap Anak
Jangankan anak-anak, orang dewasa saja masih seringkali kesulitan mengatur keuangan. Untuk anak-anak, ini adalah suatu proses pembelajaran yang membutuhkan waktu.
Mereka harus beradaptasi, berpikir menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran, serta menyisihkan uang jajan untuk tabungan demi mendapatkan barang impian.
Dengan menabung, anak juga belajar untuk tidak menggantungkan kebutuhan finansial sepenuhnya kepada orang tua.
Misalnya saja, saat ia ingin membeli mainan favoritnya, Anda bisa mengajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu sebelum mendapatkannya. Dengan begitu, anak jadi tahu, untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, ia harus berjuang terlebih dahulu.
Tugas orangtua adalah mengajarkan, membimbing, mengarahkan, dan memberikan pengertian kepada anak bahwa mengatur keuangan, termasuk uang jajan sangat penting. Hal ini bisa menjadi bekal untuk memasuki kehidupan kerja dan berumah tangga ke depan.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG