8 Tips Beli Mobil Bekas Agar Keuangan Tetap Terjaga
By Team Amartha Blog - 21 Oct 2021 - 3 min membaca
Beli mobil bekas bisa menjadi salah satu solusi bagi kamu yang punya mobilitas tinggi namun terkendala soal harga mobil yang kian tinggi. Dengan membeli mobil bekas, kamu bisa menjaga performa keuangan karena harganya yang lebih murah.
Meski terbilang hemat biaya, sebenarnya ada sejumlah tantangan tersendiri yang akan kamu hadapi saat membeli mobil bekas. Kesehatan komponen mobil bekas sudah pasti tidak akan seperti mobil baru yang bisa dibilang masih prima.
Tidak menutup kemungkinan pula, biaya perawatan pasca pembelian yang kamu keluarkan bisa mencapai setengah atau melebihi harga pembelian mobil.
Baca Juga: Beli Mobil Baru VS Mobil Bekas, Mana Yang Lebih Untung?
Nah, untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan seperti itu, Money+ merangkum tips-tips dalam membeli mobil bekas!
8 Tips Beli Mobil Bekas Agar Keuangan Tetap Terjaga
1. Lakukan Survei Harga Sebelum Beli Mobil Bekas
Pada dasarnya, membeli mobil bekas harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Karena itu, cobalah rajin mengecek harga mobil yang diinginkan dari beberapa dealer mobil bekas, baik milik pemegang merek, swasta bahkan situs jual beli online. Bukan tidak mungkin harga-harga mobil bekas ini bisa saja berbeda-beda tergantung dari kondisi mobil itu sendiri.
2. Usahakan Tidak Membeli Secara Kredit
Ada alasan kuat mengapa tidak disarankan membeli mobil bekas secara cicilan atau kredi, yaitu dapat memberatkan pengeluaran bulanan kamu. Sebenarnya, terdapat dua cara untuk mengukur kemampuan dalam membeli mobil.
Pertama, pastikan saja dana darurat kamu tidak terpakai untuk membelinya. Kedua, pastikan ketika membelinya secara tunai, jumlah aset lancar kamu masih di kisaran 15 persen hingga 20 persen dari kekayaan bersih.
Kamu bisa mengumpulkan dana untuk membeli mobil dengan melakukan investasi di beberapa instrumen investasi. Salah satunya adalah platform investasi Amartha yang menawarkan bagi hasil hingga 15% flat per tahun setiap mendanai satu mitra usaha lho.
3. Periksa Sejarah Pemakaiannya
Pada dasarnya, setiap mobil bekas tentu memiliki sejarah pemakaian yang berbeda-beda. Ada yang dirawat dan diservis secara berkala sehingga kondisi mesin masih oke, tapi ada juga yang tidak diurus oleh pemilik lamanya.
Salah satu sejarah pemakaian yang wajib diperhatikan adalah total jarak tempuh kendaraan. Biasanya semakin tinggi total kilometer, maka dari sisi harga juga bisa lebih murah.
Kondisi interior juga bisa membantu kamu menentukan harga yang ingin ditawar. Pastikan kondisi body mobil bekas bebas dari kerusakan besar. Sebagai calon pembeli tentu kamu tidak ingin mobil yang bekas banjir bukan?
4. Lakukan Prosedur Resmi Jika Ingin Melakukan Over Kredit
Over kredit adalah proses jual beli terhadap mobil yang berstatus belum lunas atau masih dalam proses cicilan. Pembelian ini sah dilakukan, asal tidak di bawah tangan, yakni tanpa bantuan atau sepengetahuan lembaga pemberi kredit.
Kamu memang bisa mendapatkan kendaran yang ingin dibeli bila dilakukan dengan cara over kredit di bawah tangan. Hanya saja, cara ini sangat lemah dari sisi hukum, dan perbuatan yang dilarang dalam undang-undang.
Sebagai informasi, undang-undang over kredit mobil ini terikat oleh perjanjian jaminan fidusia dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (UU Fidusia).
Dalam Pasal 23 ayat (2) UU Fidusia disebutkan, Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia.
5. Lakukan Test Drive Saat Beli Mobil Bekas
Jika sudah menemukan mobil bekas yang cocok, coba mintalah untuk melakukan test drive. Hal ini merupakan cara paling tepat untuk menilai apakah mobil masih laik dan kondisinya memang benar terbaik.
Kamu harus merasakan dengan seksama saat mengemudi, mulai dari masuk ke ruang kemudi, duduk di bangku penumpang, posisi mengemudi, kondisi jok, bagaimana visibilitas saat di belakang kemudi.
Cek juga apakah ada bau-bau tak enak, apakah ada bunyi mencuit, cek mesin, kondisi AC, dan lainnya. Cek juga, apakah mobil ini teridentifikasi di bengkel resmi untuk perawatannya.
6. Bawa Mekanik untuk Melakukan Pengecekan
Bagi pemula apalagi yang tidak paham mengenai mesin mobil tidak ada salahnya untuk membawa serta seorang ahli yang mengetahui mengenai mesin. Dengan keahlian yang dimilikinya, seorang mekanik akan bisa mendeteksi kondisi mobil bekas termasuk jika nantinya ada kerusakan atau kekurangannya.
Baca Juga: Cara dan Syarat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
7. Pastikan Pajaknya Masih Hidup
Mobil bekas yang pajaknya terlambat dibayar tentu dijual murah. Namun, apakah kamu siap untuk membayar pajak sekaligus dendanya nanti? Bagaimana jika ada denda pajak dan juga biaya perbaikan yang muncul? Tentu saja pengeluaran kamu akan menjadi semakin besar.
Perhitungan denda pajak kendaraan bermotor adalah: Denda PKB = Biaya PKB x 25 persen x n/12. Adapun, huruf “n” menunjukkan jumlah bulan keterlambatan. Kamu bisa menghitung denda berdasarkan bulan keterlambatan itu.
8. Teliti Kelengkapan Surat-Suratnya
Surat-surat kendaraan merupakan hal penting yang juga wajib kamu teliti dan perhatikan saat membeli mobil bekas. Pastikan kamu mendapatkan BPKB dan STNK yang asli.
Perhatikan dan teliti keaslian BPKB dan STNK mobil bekas tersebut. Sebab, saat ini banyak sekali beredar surat-surat berharga palsu agar mobil curian laku dengan harga tinggi.
Kamu juga wajib memastikan bahwa mobil yang akan kamu beli memiliki BPKB dan STNK dengan nama asli pemiliknya. Dengan demikian, BPKB dan STNK yang asli dan lengkap maka akan mempermudah kamu untuk urusan balik nama dan administrasi lainnya.
Well, itulah 8 tips dalam membeli mobil bekas supaya keuangan tetap terjaga. Selamat mencoba ya!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG