Kenaikan tarif KRL (Kereta Rel Listrik) sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan pekerja sejak akhir tahun lalu. Kabarnya, tarif KRL Jabodetabek akan naik mulai tahun 2023. Saat ini tarif yang berlaku sejak peraturan awal ialah Rp 3.000 per jarak 25 km. Kenaikan ini nantinya bisa mencapai hingga Rp 15 ribu dalam sekali perjalanan. Benarkah demikian?

Sebagai salah satu dari transportasi utama di daerah jabodetabek, kabar ini tentu mengundang banyak reaksi dari para penumpang setia KRL. Pasalnya, KRL menjadi transportasi andalan bagi kurang lebih 745 ribu orang sepanjang hari kerja di kawasan Jabodetabek. 

KRL digemari karena tarifnya yang begitu bersahabat dengan kantong, selain itu juga dapat menghindarkan para penumpang dari macetnya jalanan. Jika kamu sempat heran, mengapa tarif KRL begitu murah? Hal itu disebabkan oleh adanya subsidi atau dana Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah. Subsidi seperti inilah yang kemudian menciptakan tarif KRL yang progresif. 

Cek Fakta Kenaikan Tarif KRL 

Kesimpangsiuran berita tarif KRL yang naik itu akhirnya menemukan titik terangnya. Melansir dari CNBC Indonesia, Budi Karya selaku Menteri Perhubungan (Menhub) telah menjawab pertanyaan masyarakat terkait kabar ini. Pak Menhub mengatakan bahwa tidak aka nada kenaikan tarif KRL 2023. 

Sebab, sejauh ini kebijakan untuk menaikkan tarif KRL masih dalam proses pembahasan antara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan pemerintah. Perubahan ongkos KRL ini tentu didasari oleh beberapa hal. Seperti pelayanan yangs emakin meningkat dan kenaikan banyak harga di tahun 2023. Apalagi kebijakan tarif KRL ini dibuat sejak 2015 silam, sehingga saat ini sudah tidak relevan lagi. 

Namun, mengingat bahwa pasca pandemi masih banyak hal dalam ranah ekonomi yang perlu dibenahi di masyarakat. Pihak pemerintah juga perlu mempertimbangkan banyak hal terkait kebijakan ini, agar tak memperburuk keadaan ekonomi masyarakat yang terdampak.

Baca Juga: 4 Cara Menghemat Energi yang Berupa BBM

Wacana Kebijakan yang Baru, Kapan tarif KRL naik?

Baik Menhub ataupun pihak KCI belum dapat memastikan kapan kenaikan tarif ini akan dimulai. Namun, Budi Karya telah membeberkan pada media bahwasanya kebijakan kenaikan tarif KRL yang sedang digodok ialah sistem subsidi silang. 

Semua orang sama-sama mendapatkan tarif yang sama senilai 4 ribu saja, sementara untuk dapat menikmati transportasi senyaman KRL, Menhub Budi Karya beranggapan bahwa setidaknya penumpang harus keluar cost senilai 10 ribu.

Tarif yang naik akan berlaku pada orang-orang berdasi (begitu Pak Budi Karya menyebutnya) atau orang kaya. Jadi, nantinya akan diberlakukan kartu baru dan tarif normal saat ini bisa saja berlanjut namun hanya kepada orang-orang yang dianggap berhak. Dengan ini subsidi akan didapat dari masyarakat dan oleh masyarakat juga selain dengan dana PSO.

Menhub akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk mendata siapa saja yang memang berhak menerima subsidi PSO dan siapa saja yang harus membayar tarif penuh. Menhu juga mengimbau pada masyarakat untuk mempercayakan kebijakan ini pada yang bertugas. Kajian lebih lanjut akan terus dilakukan untuk hasil akhir penyesuaian tarif ini. 

Menurut kamu bagaimana? Apakah kenaikan tarif KRL ini akan memberikan dampak yang signifikan untuk keunganmu nanti? Untuk mengatasi masalah keuangan, investasi bisa menjadi salah satu jalan agar kamu terus mendapatkan tambahan penghasilan. Karena ke depannya, bisa jadi tak cuma tarif KRL saja yang naik, namun bisa pada banyak hal.

Saatnya kamu untuk mulai berinvestasi melalui microfinance marketplace Amartha untuk mendapatkan passive income. Mulai modalin Rp100.000 aja, kamu akan mendapatkan imbal hasil hingga 15% flat per tahunnya, lho. Tunggu apa lagi? download aplikasinya dan mulai danai bisnis UMKM Indonesia sekarang juga!

Download aplikasi Amartha di Android
Download aplikasi Amartha di iOS