Gaya Hidup Gen Z Yang Sering Bikin Dompet Jebol
By Team Amartha Blog - 21 Aug 2021 - 3 min membaca
Selain milenial, generasi Z saat ini semakin banyak mendominasi di dunia kerja. Hal ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya karena saat ini Indonesia tengah berada di periode yang dinamakan bonus demografi. Sebab, berdasarkan hasil sensus di tahun 2020 menunjukkan komposisi penduduk Indonesia sekarang sebagian besarnya berasal dari Generasi Z sebanyak 27,94%.
Generasi Z sendiri merupakan generasi yang lahir di antara tahun 1997 hingga tahun 2012. Generasi Milenial yang digadang-gadang menjadi motor pergerakan masyarakat saat ini, jumlahnya berada sedikit di bawah Gen Z, yaitu sebanyak 25,87% dari total penduduk Indonesia. Ini artinya, keberadaan Gen Z memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan nanti.
Ketahui Karakter Pengelolaan Keuangan Antar Generasi Berikut! Kamu Kira-Kira Generasi yang Mana?
Sayangnya, Generasi Z punya masalah yang hampir serupa dengan generasi milenial, karena tidak mampu mengelola uang dengan benar. Layaknya generasi milenial, Generasi Z juga cenderung lebih boros, sulit menabung dan tidak terlalu memperdulikan kebutuhan investasi hari depan. Masalah gaya hidup dari Generasi Z cenderung tidak seimbang dengan penghasilan yang bisa mereka dapatkan.
Dengan gaya hidup yang tidak sesuai dengan penghasilan, maka masalah dalam keuangan akan muncul. Ini tentunya akan menyulitkan banyak orang yang termasuk dalam Generasi Z dalam memenuhi kebutuhan.
Lantas, gaya hidup seperti apa yang perlu dikurangi Generasi Z supaya dompet tidak jebol? Berikut pembahasannya!
1. Gaya Hidup Gonta-Ganti Gadget
Gadget seperti smartphone sekarang ini sudah menjadi kebutuhan penting anak muda, terutama dari Generasi Z. Selain berperan sebagai sarana komunikasi yang lebih modern, gadget seperti smartphone juga memberikan banyak kemudahan lainnya, seperti menjadi sarana berbisnis, mendalami hobi, hingga menjadi media untuk belajar.
Banyak dari Generasi Z sering mengganti gadget mereka semata-semata hanya untuk bergaya dan tidak ketinggalan. Padahal, spesifikasinya tidak jauh berbeda dari gadget yang dimiliki sebelumnya.
Nah, hal yang demikianlah yang patut dihindari. Sebab, terlalu sering mengganti gadget seperti smartphone akan menghabiskan uang gajimu. Selagi gadget lama masih memadai, ada baiknya jika kamu tidak perlu membeli yang baru bukan?
2. Gaya Hidup Nongkrong
Di era sekarang ini, mencari coffee shop atau tongkrongan dengan tampilan ruang yang aesthetic maupun instagramable bukanlah hal yang sulit. Bagi anak muda, terutama dari Generasi Z yang juga pengguna sosial media sudah pasti kunjungan ke tempat tersebut tidak hanya murni untuk nongkrong. Ada pula yang rela merogoh kocek demi bisa berfoto di coffee shop mahal.
Walaupun kamu bisa menemukan tongkrongan yang murah meriah, jika intensitas kunjungan cenderung sering, bukan tidak mungkin pengeluaran malah membengkak.Agar dompet tidak jebol, batasi intensitas kunjungan ke coffee shop. Tentukan berapa kali kamu bisa mengunjungi coffee shop dan berapa anggaran untuk sekali datang.
3. Gaya Hidup Travelling
Banyak berlibur atau melakukan travelling mungkin bagus untuk kondisi psikis karena bisa melepaskan penat dengan bersenang-senang. Akan tetapi, terlalu sering melakukan travelling justru akan membuat dompet jadi jebol.
Belum lagi jika tujuan liburan adalah untuk mengisi feed media sosial atau konten YouTube. Sudah pasti harus banyak mengeluarkan dana untuk sering berlibur. Buruknya lagi, anak-anak muda dari Generasi Z juga kerap merasa gengsi jika tidak mem-posting foto liburan karena khawatir dianggap tidak keren.
Agar liburan tidak menguras gaji, sebisa mungkin rencanakan liburan jauh-jauh hari dan siapkan anggarannya secara khusus. Dengan demikian, kebutuhan pun terpenuhi, dan dompetmu tidak jebol.
4. Gaya Hidup Berbelanja Online
Banyak promo menarik, potongan harga, hingga gratis ongkos kirim seringkali menjadi godaan besar anak muda dari Generasi Z ketika berbelanja secara online. Biasanya, pemikiran ‘Ah, mumpung promo nih, sayang kalo ga kepakai’ membuat seseorang melakukan pembelian yang sebenarnya tidak diperlukan.
Belum lagi, marketplace mempermudah metode pembayaran sehingga godaan untuk berbelanja lebih besar lagi. Jika dibiarkan, gaji dengan nominal besar pun tidak akan ada artinya karena banyak yang terpakai untuk memenuhi hasrat berbelanja saja.
Supaya tidak kehilangan banyak uang hanya untuk pembelian tidak terencana, susunlah anggaran belanja dengan perhitungan yang bijaksana. Dengan cara tersebut, risiko dompet menjadi jebol tentu bisa diminimalisir.
Well, itulah contoh-contoh gaya hidup yang perlu dikurangi Generasi Z supaya dompet tidak jebol. Selamat mencoba ya!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG