Kakeibo: Teknik Mudah Atur Keuangan Ala Orang Jepang
By Team Amartha Blog - 16 Jan 2020 - 3 min membaca
Jepang tak hanya dikenal dengan sosok Marie Kondo yang mempromosikan metode merapikan barang-barang saja, tapi juga dikenal dengan seni mengatur keuangan yang disebut sebagai kakeibo.
Kakeibo pertama kali dikenalkan oleh Hani Motoko, seorang jurnalis pertama di Jepang pada tahun 1904. Sosok Hani Motoko juga seorang emansipatoris pada masanya. Ia lahir di Prefektur Aomori pada tahun 1873 dan semasa remaja banyak berkecimpung di dunia pendidikan yang menjangkau perempuan-perempuan Jepang kala itu.
Seni mengatur keuangan Kakeibo itu kemudian diangkat kembali oleh Fumiko Chiba dalam bukunya yang berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money (2017). Chiba menuliskan bahwa kakeibo adalah cara ibu rumah tangga Jepang mengelola anggaran.
Pada dasarnya, kakeibo adalah pembukuan mengenai pendapatan dan pengeluaran keuangan. Seperti pelajaran akuntansi di sekolah menengah, kakeibo tidak menggunakan aplikasi, teknologi digital, dan rumus hitungan matematika yang memusingkan. Kakeibo adalah pembukuan keuangan secara konvensional yang ditulis dengan tangan.
Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengatur keuangan menggunakan metode Kakeibo ini?
Mengutip Evening Standard, metode kakeibo dapat diaplikasikan menjadi: setiap awal bulan mulailah membuat catatan yang berisi detail seluruh pengeluaran Anda, termasuk pengeluaran tetap dan berapa yang akan ditabung. Kemudian mulailah dengan membagi pengeluaran menjadi empat kolom dan kategori berupa:
- Pertama, kolom survival atau kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan obat-obatan.
- Kedua, kolom optional atau biaya sekunder seperti camilan, makan di restoran, belanja, hingga rokok.
- Ketiga, kolom culture atau wawasan seperti buku, film, majalah.
- Keempat, kolom extra atau pengeluaran tambahan seperti kado pernikahan atau ulang tahun, servis kendaraan, atau perbaikan rumah.
- Berapa banyak uang yang dimiliki?
- Berapa banyak uang yang ingin disimpan?
- Berapa banyak yang sebenarnya saya belanjakan?
- Bagaimana agar bisa mengawasi jumlah pengeluaran ini?
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG