Kenapa Barang Dari China Berharga Murah?
By Team Amartha Blog - 3 Jun 2021 - 3 min membaca
Barang-barang impor dari China diketahui membanjiri e-commerce Indonesia beberapa waktu belakangan ini. Hal ini terungkap ketika media sosial Twitter dihebohkan dengan adanya penjualan produk dari China yang dijual oleh seller Mr Hu melalui platform Shopee. Kehebohan ini pun sempat memunculkan tagar #SellerAsingBunuhUMKM yang langsung trending di Twitter.
Sejak dulu, China memang dikenal sebagai negara produsen yang mampu memproduksi barang-barang dengan harga murah. Karena itu, China mampu menguasai pasar Dunia dan mengekspor berbagai barang ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Harga produk dari China yang bisa jauh lebih murah dari pasaran Indonesia ini akhirnya membuat banyak UMKM kesulitan untuk bersaing.
Lantas, kenapa barang dari China bisa dijual dengan harga yang lebih murah? Berikut ini beberapa alasannya!
1. Skala Industri
Produk yang dibuat di China kebanyakan adalah produk yang diproduksi secara massal dan besar-besaran. Bayangkan kamu memiliki pabrik kue senilai 2 juta Rupiah dan memproduksi 20 buah kue saja, maka biaya 1 buah kue adalah 200 ribu Rupiah. Jika kamu dapat memproduksi 2.000 kue, maka biaya 1 kue adalah 2.000 Rupiah. Semakin besar skala produksi yang kamu miliki, maka semakin rendah pula biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk.
2. Infrastruktur yang Mendukung
Negara China diketahui gencar melakukan pembangunan infrastruktur strategis untuk mendukung industrinya, seperti jalan, pelabuhan, serta jalur kereta api. Hal ini menyebabkan biaya transportasi dan produksi bisa ditekan serendah-rendahnya.
Selain itu, negara China banyak dibangun wilayah industri beserta kota pendukungnya. Pembangunan infrastruktur ini juga mendukung kehidupan warganya selain menguntungkan industri dalam negeri. Sistem ini menghubungkan tidak hanya kota besar, namun juga kota-kota kecil yang menjadi zona manufaktur industri.
3. Kebijakan Hak Cipta Produk
Kebijakan hak cipta produk atau hak kekayaan intelektual di negara China yang tidak konvensional membuat para produsen di sana dengan sangat cepat mengadopsi teknologi, desain, atau produk terbaru.
Hal ini membuat proses riset, produksi, dan distribusi produk sangat cepat ke pasar. Kebijakan berbagi teknologi ini memang mendapatkan kritik, tapi dengan kecepatan perkembangan teknologi yang tidak terbendung, membuat kebijakan ini diterima dan dipromosikan ke seluruh dunia.
4. Kebijakan Pajak Ekspor
Salah satu yang membuat barang-barang dari China bisa berharga murahk karena adanya kebijakan pajak ekspor yang rendah ditetapkan oleh pemerintahnya. Perlu kamu tahu, pemerintah China diketahui menghapus semua pajak berganda sampai PPN sampai 0% untuk produk yang akan diekspor.
5. Subsidi Biaya Produksi
Pada kawasan industri China, banyak biaya produk diberikan subsidi secara besar-besaran. Sebagai contoh, listrik dan air disubsidi oleh pemerintah di China hingga 30% bagi kebutuhan industri. Subsidi ini membuat biaya produksi di China menjadi lebih murah.
Karena itu, pembatasan barang-barang dari China di Indonesia harus dilakukan untuk mendukung perkembangan UMKM. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pun berupaya untuk menjaga keberlangsungan bisnis UKM dan UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan meminta para penyedia layanan e-commerce untuk membatasi penjualan produk dari luar negeri.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM), baru 13% dari UMKM di seluruh Indonesia yang memanfaatkan e-commerce. Karena itu, UMKM pun harus terus didorong menuju digitalisasi.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG