icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Gaya Hidup / Lupin: Tukang Bersih Museum Yang Jadi Miliarder
icon-lang
icon-lang

Lupin: Tukang Bersih Museum Yang Jadi Miliarder

By Team Amartha Blog - 18 Jan 2021 - 3 min membaca

Setelah The Fall dan Collateral, akhirnya Netflix kembali melahirkan serial kriminal yang menarik, yaitu Lupin. Untuk sebagian besar penggemar karya fiksi kriminal pasti sudah tidak asing dengan nama Lupin.

Lupin adalah karakter fiksi yang diciptakan oleh Maurice Leblanc, novelis asal Perancis dalam novel berjudul “The Arrest of Arsène Lupin” tahun 1905. Novel ini berceritakan tentang bagaimana Arsène Lupin yang dikenal dengan sebutan gentleman thief atau pencuri murah hati melakukan aksi pencurian demi kebaikan orang lain. Kurang lebih seperti sosok Robin Hood.

Namun berbeda dengan serial terbaru Netflix, Lupin tidak menceritakan kembali tokoh fiksi legenda itu. Sebaliknya menceritakan perjalanan seorang anak imigran, Assane Diop (Omar Sy) yang terinspirasi oleh tokoh Arsène Lupin untuk merencanakan aksi balas dendam atas kematian ayahnya.

Serial yang ditulis oleh Geogre Kay dan François Uzan ini, berawal dari sebuah acara lelang kalung bersejarah milik Marie Antoinette. Sesaat alur menggiring penonton untuk menyimpulkan bahwa seri ini hanya tentang penipuan dan pencurian kalung saja. Lebih dari itu, ternyata pencurian kalung ini dilakukan untuk mengungkap kejahatan yang menyebabkan ayah Assane, Babakar harus dipenjara hingga tewas secara tragis.

Singkat cerita, Babakar (Fargass Assandé) adalah imigran asal Senegal yang bekerja sebagai supir untuk keluarga Pellegrini, keluarga kaya dan paling berpengaruh di Prancis, sekaligus pemilik kalung Marie Antoinette. Namun suatu ketika kalung tersebut hilang, Babakar menjadi satu-satunya orang yang dicurigai. Sidik jarinya tertinggal di permukaan brankas tempat penyimpanan kalung ketika ia sedang membersihkan ruang kerja Hubert Pellegrini (Hervé Pierre).

Polisi telah melakukan penyelidikan namun tidak berhasil membuktikan bahwa kalung tersebut dicuri Babakar. Tak ingin mengosongkan tempat untuk pelaku, Hubert Pellegrini menjebloskan Babakar ke penjara. Babakar pun mengalami depresi hingga bunuh diri karena merasa malu atas kejahatan yang sama sekali tidak ia lakukan.

Assane kecil yang terinspirasi oleh buku Arsène Lupin, pemberian ayahnya 25 tahun lalu, merencanakan aksi balas dendam kepada keluarga Pellegrini atas penuduhan pencurian terhadap ayahnya.

Untuk sebuah serial singkat, Lupin adalah salah satu serial menarik untuk diikuti, sama halnya dengan Queens of Gambit. Sutradara berhasil menghidupkan tokoh Assane sebagai detektif independen yang lekat dengan intrik Arsène Lupin. Penulis juga mampu menyusun alur cerita maju-mundur yang menarik, tidak membingungkan, dan mengemasnya dengan sederhana.

Selain itu, serial ini juga cukup detail memperlihatkan latar belakang Prancis awal abad ke-20, yang kerap dihadapi masalah sosial seperti rasialisme, stigma kemiskinan, politik dan bobroknya moralitas kelompok kelas atas. Bahkan pada minggu pertama setelah dirilis, Lupin berhasil mendapat nilai ulasan tertinggi di Rotten Tomatoes (93%) dan di IMDb (7.8/10).

Musim pertama serial Lupin berakhir singkat, hanya terdiri dari 5 episode. Namun serial ini menyisakan misteri lain yang mungkin akan dipecahkan di musim berikutnya. Sehingga Lupin cocok menjadi serial berkualitas untuk kamu ikuti dan pastinya worth of time.

Artikel Terkait

Lupin: Tukang Bersih Museum Yang Jadi Miliarder

Gaya Hidup

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png