icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Pendana / Gaya Hidup / Mau Mulai Usaha? Ini #KataTaufan
icon-lang
icon-lang

Mau Mulai Usaha? Ini #KataTaufan

By Team Amartha Blog - 20 Feb 2019 - 3 min membaca

Kesuksesan Andi Taufan Garuda Putra dalam membangun Amartha selama delapan tahun dilalui dengan tidak mudah. Awalnya, perusahaan yang berdiri pada 2010 ini masih berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro. Kala itu, Amartha berdiri di Ciseeng, Bogor. Pria yang akrab disapa Taufan ini memberikan pendanaan usaha kepada beberapa warga di desa tersebut. Setelah itu, banyak warga yang ikut pendanaan tersebut. Apalagi, dia melakukan pendekatan kepada pengusaha-pengusaha mikro (mitra usaha Amartha) di desa tersebut dengan baik serta mendengar permasalahan mereka. Taufan tak pernah menyerah dalam menjalankan Amartha. Dia mulai mempelajari lebih dalam mengenai microfinance melalui buku maupun internet. Lambat laun perusahaannya mulai merangkak naik. Meskipun, dia hanya mendapatkan dana Rp 15 juta dari orang tua dan teman-teman. Dana itu diberikan kepada warga yang membutuhkan pinjaman modal. Kegigihannya membangun perusahaan ini membuahkan hasil. Dia mendapatkan penghargaan Ashoka Young Change Makers Awards 2010. Setelah mendapatkan penghargaan itu, orang tuanya semakin mendukung usaha tersebut. Meski begitu, tantangan di depan masih terus dihadapinya. Beberapa kali mengalami kegagalan tak membuatnya pupus harapan.  [caption id="attachment_3292" align="alignnone" width="940"] Pengusaha mikro perempuan Amartha[/caption] Sekitar tahun 2015, beberapa perusahaan fintech peer to peer lending mulai bermunculan di Indonesia. Amartha mulai melirik potensi fintech lending tersebut. Pada 2016, perusahaan ini berubah menjadi fintech lending. Perubahan ini ternyata membawa Amartha menjadi salah satu fintech lending yang diperhitungkan di Indonesia. Pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri, menyuntikan dana kepada Amartha. MCI berpatisipasi dengan Lynx Asia Partners, Beenext, dan Midplaza Holding dalam pendanaan tersebut. Pada 2018, Amartha meraih beberapa penghargaan dari dalam dan luar negeri seperti Mastel Digital Inclusion Awards 2018 untuk kategori startup fintech,  UN Capital Development Fund (UNCDF), “30 Promising Growth-stage Startups 2018” dari Forbes Indonesia dan InnovationXchange (iXc), Frontier Innovators yang diinisiasi pemerintah Australia.  Amartha juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari total dana yang disalurkan. Total dana yang didistribusikan lebih dari Rp 700 Miliar, meningkat lebih dari 200% dari tahun 2017 sebesar Rp 200 miliar. Saat ini, Amartha telah menjangkau Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Tahun 2019, Amartha akan menjangkau di luar pulau Jawa. Itulah kesuksesan Taufan dalam membangun Amartha. Nah, kali ini, Amartha ingin memberikan tips buat anda yang ingin memulai usaha. Ini #KataTaufan soal memulai usaha.

Berawal Dari Ide

Saat masih bekerja di perusahaan swasta, Taufan mendapatkan tugas keluar daerah. Kala itu, dia melihat ketimpangan masyarakat di salah satu pedesaan. Dia sempat berbicara dan melihat kondisi para pengusaha mikro di desa. Mereka sangat sulit mendapatkan dana untuk usaha. Sejak itu, dia mulai membangun Amartha untuk menjawab kegelisahan para warga di pedesaan. Awalnya, dia hanya memberikan pendanaankepada 1 - 5 pengusaha mikro di desa Ciseeng, Bogor. Ternyata, semakin banyak warga yang ingin mendapatkan dana tersebut. Kemudian, dia melakukan eksperimen kepada lebih dari 200 pengusaha mikro.  [caption id="attachment_2223" align="aligncenter" width="803"] Mitra usaha Amartha, Ratna Nurhayati (48) serta CEO dan Founder PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra saat Press Conference #Amartha8eyond di Conclave, Wijaya, Jakarta, beberapa waktu lalu.[/caption]

Mulai Dari Hal Yang Kecil

Mulailah dari sekitar anda. Taufan memulai perusahaan ini dengan dana sendiri. Bahkan, dia sempat mendapatkan modal dari orang tua dan teman-teman. Dengan dana Rp 15 juta, dia mulai memberikan pendanaan kepada pengusaha mikro perempuan di Ciseeng.

Kegagalan Jadi Pelajaran

Dia pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnis. Namun, kegagalan itu justru menjadi pelajaran. Awalnya, dia sempat memberikan pendanaan usaha kepada warga di desa. Sayangnya, pembiayaan itu mengalami gagal bayar oleh beberapa penerima dana. Alhasil, dia mulai mempelajari lebih dalam tentang  ekonomi dan bisnis dengan membaca buku dan internet. [caption id="attachment_1837" align="alignnone" width="5102"] Amartha Raih 3 Penghargaan di Penghujung Tahun 2017 dari Kadin DKI Jakarta, Republika Syariah Award, dan Marketeers.[/caption]

Berani

Berani memulai usaha. Hal itu yang dilakukan Taufan. Padahal, dia sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus di salah satu perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Bahkan, orang tuanya sempat tidak mendukung jalannya. Baginya, mapan saja tidak cukup kalau tidak bisa memaknai hidup. Setelah melihat kesuksesannya, orang tua mulai mendukung.

Mau Belajar

Taufan tak pernah berhenti untuk belajar hal-hal baru. Bahkan, keputusannya untuk beralih dari microfinance menjadi p2p lending berawal dari keinginannya untuk mengabungkan teknologi masa kni di perusahaannya. Hingga kini, Amartha terus melakukan inovasi dalam teknologi. 

Artikel Terkait

Amartha Sejahterakan dan Berdayakan Perempuan di Pedesaan

Galeri Acara

Mau Mulai Usaha? Ini #KataTaufan

Gaya Hidup

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png