PPKM Lagi, Budget Liburan Sebaiknya Buat Apa?
By Team Amartha Blog - 27 Jun 2021 - 3 min membaca
Lonjakan kasus virus Covid-19 atau Corona kembali terjadi pada sejumlah daerah di Indonesia. Alhasil, PPKM Mikro saat ini pun diberlakukan lagi pada seluruh provinsi di Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah menginstruksikan PPKM Mikro di lapangan. Adapun, penguatan PPKM Mikro itu berlaku mulai tanggal 22 Juli 2021) tanggal 5 Juli 2021 atau selama dua minggu.
“Bapak Presiden memberikan penegasan terkait dengan operasionalisasi dan lapangan terkait dari pelaksanaan PPKM Mikro,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartanto dalam keterangan persnya.
Salah satu aturan terbaru dalam penguatan PPKM Mikro itu adalah pembatasan kegiatan di area publik, seperti fasilitas umum, taman umum, dan tempat wisata.
Untuk daerah yang statusnya zona merah Covid-19, maka tempat atau area publik, termasuk tempat wisata wajib tutup sampai kondisi dinyatakan aman.
Sementara itu untuk zona oranye, kuning, dan hijau, tempat atau area publik, termasuk tempat wusata diizinkan buka. Namun, pengunjung dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas maksimal. Penerapan protokol kesehatan pun akan diperketat.
Hal yang sama pun berlaku untuk pelaksanaan kegiatan seni, sosial, dan budaya, serta pelaksanaan rapat, seminar, dan pertemuan offline atau langsung. Untuk kegiatan di pusat perbelanjaan, mal, pasar, dan pusat perdagangan, jam operasional dibatasi sampai pukul 20.00 WIB. Pengunjung pun dibatasi paling banyak 25 persen dari kapasitas.
Dengan adanya aturan baru dalam penguatan PPKM Mikro ini, jika kamu sudah merencanakan liburan dapat dipastikan harus menundanya terlebih dahulu hingga situasi kembali kondusif. Lantas, bujet yang sudah disiapkan untuk berlibur sebaiknya dipakai buat apa ya?
Well, menilik kondisi yang ada sekarang, tentunya akan lebih bijak jika bujet liburan yang sudah kamu kumpulkan dimanfaatkan untuk menyiapkan dana darurat ataupun berinvestasi. Pasalnya, tanpa ada kepastian tentang kapan pandemi ini berakhir, memiliki dana ekstra tentunya menjadi penting bagi semua orang.
Apalagi, di zaman sekarang, sudah banyak sekali produk investasi yang bisa kamu pilih seperti deposito, reksadana, ataupun yang sedang populer yakni investasi P2P Lending. Adapun, investasi P2P Lending merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan masyarakat.
Pasalnya ada sejumlah kemudahan dan keuntungan bersaing yang ditawarkan. Bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh investasi P2P Lending adalah pendaftaran yang mudah, proses verifikasi yang cepat, dan bisa melakukan investasi dengan modal yang relatif kecil dengan keuntungan yang bersaing.
Nah, salah fintech P2P Lending yang paling aman dan tepercaya untuk investasi di Indonesia adalah Amartha. Sebagai informasi, Amartha adalah perusahaan pionir dalam layanan fintech P2P Lending yang menghubungkan pendana urban dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
Didirikan pada tahun 2010 silam sebagai microfinance, Amartha akhirnya menjadi perusahaan P2P Lending di tahun 2016. Selama 11 tahun terakhir, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar 3.5 Triliun kepada lebih dari 650.000 perempuan tangguh di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Tidak hanya menyalurkan modal usaha dari investor kepada perempuan tangguh pengusaha mikro, Amartha juga memberikan pendampingan usaha, pelatihan keuangan, hingga cek kesehatan gratis.
Dengan berinvestasi di Amartha sebagai pendana, para investor juga akan mendapatkan keuntungan hingga 15% per tahun dan cash flow mingguan. Apalagi, pembayaran angsurannya juga bisa bisa diambil kapan saja loh!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG