[Review] The Latte Factor: Why You Don't Have to Be Rich to Live Rich
By Team Amartha Blog - 20 Oct 2021 - 3 min membaca
Istilah Latte Factor adalah salah satu istilah yang hadir saat kita membicarakan soal manajemen keuangan pribadi. Istilah Latte Factor dikenalkan oleh David Bach, pakar keuangan sekaligus penulis buku terlaris New York.
Salah satu buku kebanggan David Bach ialah The Latte Factor: Why You Dont Have to be Rich to Live Rich. Dalam buku ini ia mengungkap kebiasaan mengapa kita sulit mengumpulkan kekayaan karena kebiasaan kecil yang tidak kita sadari.
Dalam buku ini, David Bach mengajak kita berpikir ulang mengenai kebiasaan yang berujung pada gaya hidup boros. David Bach menggunakan analogi kopi latte untuk menyadarkan kita.
Mengenali Konsep Latte Factor
merupakan konsep sederhana mengenai Latte Factor. Artinya, pengeluaran kecil yang dikeluarkan secara rutin, bila diakumulasikan dapat berdampak kecil pada pengeluaran bulanan kita.
Kata ‘latte’ sendiri pun diambil dari secangkir kopi (latte), yang seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, terutama untuk mereka yang tinggal di ibukota. “Do not talk to me before I got my morning coffee!” merupakan dialog yang sering kita temui di dunia kerja.
Kopi sudah menjadi doping dan kebiasaan, yang harus dikonsumsi setiap hari agar kita bisa bekerja dengan fokus dan penuh konsentrasi. Alhasil, membeli morning coffee di coffee shop terdekat sebelum pergi ke kantor merupakan hal yang lumrah.
Harga satu cangkir kopi mungkin terasa kecil bagi sebagian besar dari kita, menurut David, jika dikalikan sebulan angka dari kopi ini besarannya bisa lebih tinggi dari biaya listrik atau air..
Inilah yang kemudian mendorong David untuk menciptakan istilah ‘Latte Factor’ yang menggambarkan kebiasaan masyarakat ibukota untuk menghabiskan uang mereka pada hal kecil yang dilakukan setiap hari.
Buku The Latte Factor: Why You Don't Have to Be Rich to Live Rich adalah ilustrasi kekuatan bunga majemuk dan seberapa kecil kontribusi yang sering dapat berubah menjadi hadiah yang jauh lebih besar.
Baca Juga: Cara Melunasi Hutang Dengan Perubahan Gaya Hidup Dramatis
Tidak Selamanya Membahas Tentang Kopi
Di situs webnya, David Bach menjelaskan bahwa buku The Latte Factor: Why You Don't Have to Be Rich to Live Rich bukan tentang kopi yang menjadi masalahnya melainkan bagaimana kita menjalani hidup kita saat ini.
Cerita kecil ini akan menginspirasi untuk menyadari bahwa kamu lebih kaya dari yang dipikirkan. Kamu lebih kuat dari yang diketahui. Impian kamu lebih dekat dari yang disadari. Pelajarannya mungkin tampak sederhana:
- Bayar buat dirimu terlebih dahulu (yaitu pastikan kamu memasukkan uang ke rekening pensiun).
- Jangan membuat anggaran, buatlah ini dijalankan secara otomatis.
- Hidup kaya mulai dari sekarang.
Pada intinya, David Bach mengatakan bahwa kesederhanaan adalah yang paling penting. “Biasanya ide paling sederhana yang mengubah hidup orang, bukan yang rumit” seperti yang dibagikan salah satu karakter dalam buku tersebut.
Sementara banyak orang tahu tentang prinsip-prinsip keuangan dasar ini, David Bach menyarankan bahwa hampir tidak ada orang yang mengikutinya.
Meskipun David Bach meminjam kebiasaan ngopi masyarakat ibukota untuk menggambarkan latte factor, sebenarnya istilah ini bisa diaplikasikan untuk banyak hal. Mulai dari ongkos untuk transportasi online, membeli camilan, biaya transfer antar bank, hingga membeli air mineral yang sebenarnya kita bisa bawa dari rumah.
Menurutnya, hal-hal kecil itu bisa dipangkas dan digunakan untuk hal lainnya seperti menabung atau melakukan investasi. Latte factor bisa terjadi karena beberapa alasan seperti kebiasaan, impulsive buying, atau karena tidak punya perencanaan keuangan yang baik.
Cara Menyiasati Latte Factor
Dalam buku ini, David Bach akan membawamu menelusuri kisah seorang perempuan dari generasi milenial yang merasa stres karena dia tidak maju dalam pengelolaan keuangan.
Dalam cerita ini, perempuan tersebut berjuang untuk memenuhi pinjaman mahasiswa, hutang kartu kredit dan biaya hidup di kota besar. Kemudian, dia bertemu beberapa mentor yang membantunya melihat semua permasalah tersebut dalam perspektif baru dan mengubah keyakinannya tentang uang.
Well, kamu sendiri sebenarnya dapat mengatasi agar terjebak dalam latte factor ini. Kamu bisa mulai dengan mencari ‘latte factor’ yang menghabiskan porsi besar pengeluaran dalam keuanganmu. Begini cara mengatasinya:
1. Lacak Anggaranmu Selama Sebulan
Bagi sebagian orang, menemukan apa yang menjadi latte factor mereka adalah hal yang sulit. Nah, menurut David Bach, kalau masih belum tahu apa yang menjadi ‘latte factor’ dalam pengeluaran bulananmu, kamu bisa mengecek pengeluaran selama satu bulan penuh.
2. Sorot Setiap Pengeluaran Kecil yang Kamu Lakukan Secara Teratur
Setelah membuat daftar pengeluaran selama satu bulan penuh, kamu bisa melihat pengeluaran kecil yang muncul beberapa kali. Kalau ternyata pengeluaran ini tidak penting, bisa jadi inilah latte factor.
Ingat, latte factor tidak melulu soal kopi: latte factor juga bisa berbentuk pengeluaran ojek online yang kamu bayarkan setiap hari hanya karena kamu malas naik bus dari stasiun ke kantor, misalnya.
3. Lakukan Pemeriksaan Secara Realistis
Apabila kamu sudah tahu ke mana pengeluaran-pengeluaran kecilmu pergi, sekarang adalah saatnya menghitung berapa banyak total pengeluaran tersebut selama satu bulan.
4. Cari Tahu Pengeluaran Kecil Mana Saja Yang Harus DIpotong
Meskipun sudah tahu latte factor-mu, bukan berarti kamu harus memangkas pengeluaran tersebut secara total. Misalnya, latte factor kamu adalah pembelian kopi harian. Nah, untuk mengatasinya, kamu bisa membuatnya sendiri di kantor. Dengan demikian, kamu tetap bisa menikmati kopi kesukaanmu sembari menyisihkan budget untuk ditabung.
5. Miliki Rencana untuk Uang yang Ditabung
Ketika tidak memiliki rencana keuangan, maka kamu akan mudah menghabiskan uang tanpa disadari. Sebab kamu tidak punya urgensi untuk menyimpan uang, sehingga mudah saja rasanya untuk membelanjakan uang yang kamu tabung karena tidak tahu tujuan untuk menggunakannya.
Well, pada dasarnya terdapat banyak sekali cara untuk mengatasi latte factor ini. Yang terpenting adalah menyadari apa saja sih yang membuat pengeluaran kamu habis setiap bulan dan langsung mengambil langkah tegas untuk mengatasinya. Selama bertanggung jawab dan bijaksana dengan pengeluaran dan tabunganmu, berarti kamu sudah melakukan yang terbaik!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG