Amartha Tingkatkan Produktivitas Warga Pedesaan Sumatra Selatan, Salurkan 500 Lampu Solar untuk Penerangan
By Team Amartha Blog - 5 Dec 2021 - 3 min membaca
PT. Amartha Mikro Fintek (Amartha), pionir fintech p2p lending di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa, menginisiasikan program sosial yang bertajuk #NyalakanDesa untuk menyalurkan lampu bertenaga surya kepada warga yang belum memiliki akses penerangan di Desa Ulak Bedil dan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan (03/12).
Program sosial #NyalakanDesa merupakan program tanggung jawab sosial dari Amartha yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas warga, meningkatkan keamanan di jalan sehingga mengurangi risiko kejahatan serta memberikan sumber listrik yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Gerakan ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami oleh warga desa Ulak Bedil dan Padamaran untuk tetap produktif dalam menjalankan usahanya yang terhambat oleh keterbatasan fasilitas listrik.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha mengatakan,“Berdasarkan penelitian kami, Desa Ulak Bedil dan Pedamaran memiliki potensi ekonomi yang baik. Namun, infrastruktur di desa tersebut sangat terbatas dan tidak mengalami perbaikan selama puluhan tahun. Hal ini tentu menjadi penghambat utama bagi warga desa, termasuk mitra kami, dalam melakukan kegiatan ekonomi dan aktivitas sehari-hari. Amartha percaya bahwa aliran listrik di rumah tangga dapat mendorong produktivitas yang berujung pada peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, Amartha merealisasikan misinya untuk menciptakan kesejahteraan merata melalui program #NyalakanDesa, agar kualitas hidup warga desa tersebut dapat membaik”.
Baca Juga: Amartha Ajak #NyalakanDesa dengan 1000 Lampu Tenaga Surya di Sumatera Selatan
Mengutip data siaran pers Kementerian ESDM (05/21), hingga kini masih ada lebih dari 540.000 rumah tangga dari 345 desa di Indonesia belum teraliri listrik hingga kuartal pertama 2021.
Sementara itu, di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan terdapat lebih dari 50.000 warga yang masih mengalami keterbatasan akses dan pemadaman listrik yang 18% darinya merupakan mitra Amartha.
Pembagian lampu tenaga surya ini ditandai dengan upacara simbolik yang turut dihadiri oleh Kepala Desa Ulak Bedil dan Camat Indralaya Ogan Ilir, Sulawesi Selatan.
Mukhlis, Kepala Desa Ulak Bedil, Sumatera Selatan menyampaikan, “Bantuan lampu untuk penerangan jalan dan rumah tangga ini sangat bermanfaat bagi warga, karena sebelumnya kegiatan warga otomatis berhenti di malam hari. Padahal, beberapa warga berpotensi untuk melanjutkan usahanya di malam hari, seperti melanjutkan menenun kain songket, atau memproduksi kerajinan. Namun, tanpa penerangan di malam hari, kegiatan tersebut menjadi tertunda dan memperlambat kapasitas produksi warga. Alhamdulilah dengan bantuan dari Amartha, saat ini Desa Ulak Bedil menjadi terang benderang”.
Berdasarkan catatan internal Amartha, terdapat lebih dari 3.700 mitra Amartha yang berdomisili di Ogan Komering Ilir. Sebagian besar mitra binaan Amartha menjalankan usaha di sektor perdagangan, kuliner serta kerajinan.
Amartha melakukan observasi dan menemukan fakta bahwa kapasitas produksi mitra binaan di wilayah Ogan Komering Ilir khususnya di area Ulak Bedil dan Padamaran berjalan stagnan.
Padahal, potensi untuk meningkatkan produksi untuk mendapatkan tambahan lebih besar sangat bisa dilakukan. Namun, keterbatasan fasilitas listrik, membuat mitra terpaksa menghentikan kegiatan ekonominya selepas sore hari.
Ahmad Lamsari, Camat Indralaya, Sumatera Selatan menambahkan, “Dari 17 desa di Indralaya, Ulak Bedil ini adalah dusun paling dalam di Kecamatan Indralaya,dan sudah sejak lama menantikan kehadiran listrik di setiap rumah. Kami dari pemerintahan kota mengucapkan banyak terima kasih kepada Amartha karena telah mengakomodir kebutuhan warga kami, serta mendukung pertumbuhan UMKM setempat melalui bantuan ini”.
Sebagai informasi, di tahun 2021, Amartha telah mengadopsi standar internasional terkait Environment, Social and Governance (ESG), dimana Amartha telah menetapkan target-target peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, komitmen sosial serta lingkungan.
Untuk itu, Amartha akan melakukan berbagai kegiatan termasuk riset dan intervensi untuk memastikan bahwa Amartha dapat menciptakan dampak sosial yang lebih besar kepada masyarakat, mendorong kelestarian lingkungan serta meningkatkan standar tata kelola perusahaan.
“Melalui program #NyalakanDesa, Amartha akan mengkaji efektifitas serta dampak jangka pendek dari elektrifikasi ini. Kedepannya, kami berharap agar daerah layanan Amartha yang belum terjangkau aliran listrik dapat terbantu melalui teknologi tenaga surya maupun sumber energi bersih lainnya seperti mikrohidro. Amartha berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi bersih, baru dan terbarukan, sebagai salah satu rencana untuk menjadi perusahaan yang netral karbon (carbon neutral company).” tambah Aria Widyanto.
Amartha telah beroperasi di Sumatra sejak tahun 2020 dan telah menjangkau lebih dari 186.000 mitra perempuan pengusaha mikro yang tersebar di 141 titik operasional di seluruh Sumatra.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis Amartha di pulau Sumatra secara umum, provinsi Sumatera Selatan juga masuk sebagai salah satu provinsi di Sumatera dengan pertumbuhan paling pesat jika dibandingkan dengan tahun 2020 dengan jumlah pencairan sebesar 139 miliar rupiah.
Hingga pertengahan bulan Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 38 ribu mitra perempuan pengusaha mikro di Sumatera Selatan.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG