Deretan Bisnis Kuliner yang Mampu Bertahan Hingga Puluhan Tahun
By Team Amartha Blog - 26 Oct 2020 - 3 min membaca
Tak hanya kaya akan keindahan alam dan budaya, Nusantara juga menawarkan berbagai makanan unik dan lezat yang diolah dengan rempah-rempah asli Indonesia.
Sejumlah tempat makan ini bahkan sudah ada sejak puluhan tahun silam. Hingga saat ini, kuliner tersebut masih ramai dikunjungi oleh banyak orang. Hal ini tentunya menjadi pemicu semangat untuk para pengusaha kuliner lainnya. Nah, apa sajakah itu?
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Warung makan ini berdiri sejak tahun 1985 dan tergolong jajanan pinggir jalan. Sesuai namanya, warung ini menyajikan nasi goreng kambing yang dimasak dengan rempah-rempah khas Indonesia. Hidangan ini disajikan dengan acar kubis dan kacang pedas.
Gado-Gado Bonbin
Berdiri sejak tahun 1960, warung makan ini merupakan salah satu yang paling legendaris di Jakarta Pusat. Gado-gado yang sering disebut sebagai salad Indonesia ini terdiri dari telur rebus, sayuran kukus, tahu, tempe goreng, lontong, emping, dan disajikan dengan siraman saus kacang.
Menurut pemiliknya, saus kacang yang digunakan merupakan resep turun temurun, dan kacang yang digunakan adalah mete. Kamu juga bisa mencoba hidangan lain berupa mie pangsit, mie ayam, asinan, dan acar sayur atau buah.
Bebek Goreng H. Slamet
Rumah makan di Kota Solo ini sudah dibuka sejak tahun 1986, dengan nama pendirinya adalah Baryatin dan Slamet Raharjo (orang Kartasura). Meski sudah puluhan tahun, tempat ini masih memiliki banyak pelanggan dan bahkan berhasil membuka cabang di beberapa kota, seperti di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Malang, dan Kalimantan.
Es Teler 77
Pertama dibuka pada tahun 1982 di Jakarta, bisnis kuliner milik Murniati Widjaja ini sekarang telah memiliki lebih dari 200 gerai di Indonesia dan beberapa di Singapura, Malaysia, bahkan Australia. Tak hanya es teler, gerai makanan cepat saji ini juga menyediakan aneka menu khas Nusantara seperti mie ayam, nasi goreng, bakso, dan banyak lagi.
Asinan Betawi H. Mansyur
Pada tahun 1970-an, pemilik warung makan ini, yaitu H. Mansyur, menjual asinan sayur dan buah dengan berkeliling di sekitar kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Setelah ia meninggal, putranya mengambil alih warung makan dan terus mengembangkannya, hingga akhirnya tempat ini menjadi warung asinan yang paling terkenal di ibukota.
Sop Kaki Kambing Dudung
Sup ini dibuat dari daging kambing, tomat, seledri, bawang merah, jahe, dan memiliki kuah kental. Hidangan ini biasa disajikan dengan nasi dan sate kambing. Warung makan ini didirikan Abdullah pada tahun 1975, dan saat ini sudah memiliki lebih dari 30 cabang di seluruh Jakarta.
Bakso Tenis Kumis Blok S
Warung bakso legendaris yang dibuka pada tahun 1970 ini masih melayani pelanggan setia hingga saat ini. Kios ini terkenal dengan cara penyajiannya, yaitu pelanggan diberikan mangkuk kosong dan bebas mengisinya dengan berbagai bentuk bakso serta topping.
Bisnis kuliner memang tidak akan pernah padam, karena setiap orang membutuhkan makan. Sayangnya modal yang dibutuhkan untuk usaha kuliner tidaklah sedikit. Hal ini terjadi di banyak daerah pedesaan di Indonesia. Kabar baiknya, kamu bisa investasi di UKM usaha kuliner melalui Amartha lho.
Amartha merupakan salah satu perusahaan fintech terbaik yang menghubungkan investor dan peminjam secara online. Di Amartha, peminjam tidak hanya mendapatkan modal semata tetapi juga pelatihan kewirausahaan dan keuangan.
Dengan melakukan investasi di Amartha, investor akan mendapatkan keuntungan sampai 15% Flat per tahun sekaligus menciptakan dampak sosial yang nyata bagi Indonesia.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG