Djoko Susanto Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia
By Team Amartha Blog - 25 Aug 2021 - 3 min membaca
Di tahun 2021 ini, Majalah Forbes merilis World's Billionaires List The Richest in 2021. Pendiri Alfamart, Djoko Susanto masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia pada tahun ini menurut versi Forbes.
Bisnis retail minimarket-nya ini mengantarkan Djoko pada posisi orang terkaya ke-25 di Indonesia pada tahun 2011, lalu naik ke peringkat 17 pada tahun 2012. Kemudian pada 2014 lalu, Forbes menempatkan Djoko Susanto pada urutan 27 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Tahun ini, Djoko Susanto menduduki peringkat ke-10 orang terkaya di Indonesia.
Dari bisnis yang digelutinya ini, kekayaan riil Djoko Susanto mencapai US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 23,8 triliun. Kekayaan yang dicatat Forbes tersebut merupakan nilai yang tertinggi sejak 2017.
Diketahui, pada 2017 kekayaan Djoko Susanto mencapai US$ 1,3 miliar. Pada 2020 menurun menjadi US$ 1,2 miliar. Akhirnya pada 2021 melonjak menjadi US$ 1,8 miliar.
Berikut ini adalah profil lengkap dari sang pendiri Alfamart, Djoko Susanto!
Tidak Sempat Lulus SMA/SLTA
Djoko Susanto diketahui lahir dengan nama Kwok Kwie Fo dan merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara. Meski sekarang sukses dikenal sebagai bos ritel, ia ternyata tidak sempat lulus SMA/SLTA. Sejak usia 17 tahun, ia sudah memperlihatkan minat bisnisnya dengan melanjutkan usaha keluarganya dengan menjaga kios swalayan di Pasar Arjuna, Jakarta.
Sayangnya, pada tahun 1976 terjadi kebakaran di Pasar Arjuna yang melahap habis kios Djoko hingga menghabiskan sekitar 80-90 persen modal usahanya. Meski begitu, pengalaman itu lantas tidak menghentikan langkah Djoko, ia mulai bangkit dari keterpurukan di waktu yang relatif singkat.
Akhirnya, usaha tersebut kembali seperti keadaan awal dan mengembangkan inovasi lain yaitu, dengan berjualan rokok. Menurutnya kala itu rokok menjadi barang yang selalu laku dan banyak peminatnya.
Keberhasilan Djoko merangkul banyak pelanggan menarik perhatian Putera Sampoerna yang memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu. Di tahun 1980, mereka kedua akhirnya bertemu dan kemudian bersepakat 5 tahun kemudian untuk bekerja sama. Akhirnya 15 kios rokok berhasil dibuka di Jakarta.
Karena kepintaran Djoko dalam berbisnis, ia berhasil membawa PT Sampoerna ke peringkat dua setelah Gudang Garam. Hal tersebut membuat sosoknya dijuluki sebagai ‘Dewa Rokok’.
Setelah sukses menjalankan bisnis rokok Putera dan Djoko mulai melebarkan usaha ke supermarket yang saat itu diberi nama Alfa Toko Gudang Rabat. Pada akhirnya, nama tersebut kemudian disederhanakan menjadi Alfa Minimart di tahun 1994.
Merintis Bisnis Ritel Alfamart
Kerja sama yang antara Djoko Susanto dan Putera Sampoerna akhirnya harus berakhir pada tahun 2005. Hal tersebut terjadi ketika Putera Sampoerna memutuskan untuk menjual perusahaannya beserta seluruh aset dan saham pada Philip Morris International.
Aset yang dijual tersebut juga termasuk 70% saham = Alfa Minimart yang sudah lama dirintis bersama Djoko. Namun ternyata Philip Morris International tidak tertarik sama sekali dengan bisnis retail, dan akhirnya saham tersebut dijual pada Djoko dan investor yang bernama Northstar.
Pada akhirnya, bisnis ritel yang dijalankan Djoko tersebut terus mengalami perkembangan sehingga pada tahun 2013 Djoko berhasil membeli Saham milik Northstar.
Setelahnya, Djoko membentuk Alfa Midi di bawah naungan PT Midimart Utama. Selain itu, Djoko juga membawa Alfamart melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Saat itu, Alfamart tercatat memiliki 3.300 gerai.
Orang Kaya Indonesia Jual Aset, Gak Kebal Pandemi?
Punya Puluhan Ribu Gerai dan Meraih Banyak Penghargaan
Pada tahun 2012, Alfamart berhasil memperoleh penghargaan Top Brand yang diselenggarakan oleh lembaga riset Frontier Consulting Group. Tidak hanya itu, Alfamart juga menyabet penghargaan dari ajang Indonesia Best Brand Award untuk kategori minimarket terbaik.
Saat ini, gerai Alfamart kian menjamur di berbagai daerah. Alfamart tercatat sudah memiliki lebih dari 16.000 cabang di seluruh Indonesia. Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu kini berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.
Usaha keras dan konsisten adalah kunci sukses seorang Djoko Susanto. Perjalanan yang amat panjang juga sudah menempa dirinya untuk terus berusaha mengembangkan usaha kios sederhana yang dimiliki pada saat itu menjadi puluhan ribu ritel modern seperti sekarang.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG