Bila Perempuan Kita Beri Kesempatan...
By Team Amartha Blog - 23 Mar 2021 - 3 min membaca
When women participate in the economy, everyone benefits. - Hillary Clinton
Kata-kata tersebut tak hanya asal keluar dari Hillary Clinton sebagai bentuk motivasi belaka dalam mewujudkan kesetaraan gender. Hillary Clinton, tentu punya sejumlah fakta dan memahami situasi yang tengah terjadi sebagai sesama perempuan.
Benar saja, laporan World Economic Forum's Global Gender Gap Report pada tahun 2017 menyatakan 58% perempuan memiliki penghasilan lebih rendah dibandingkan dengan pasangannya, dalam negara regional ASEAN. Bahkan mayoritas kelompok perempuan kurang mampu di Indonesia (yang jumlahnya mencapai 200 juta jiwa) hanya memperoleh penghasilan Rp50.000 per hari.
Pemberdayaan Perempuan Jadi PR Indonesia Untuk Tingkatkan Kesetaraan Gender
Angka tersebut merupakan cerminan rendahnya peran perempuan Indonesia dalam aktivitas perekonomian. Hal ini tak lain disebabkan oleh keterbatasan akses pendidikan, pekerjaan, dan finansial.
Data ASEAN Gender Outlook (2001) memperlihatkan terdapat 24% perempuan yang tidak mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan.
Padahal perempuan punya peran sebagai kunci dari ekonomi pedesaan dan tulang punggung kesejahteraan nasional. McKinsey Global Institute memperkirakan jika partisipasi ekonomi perempuan disamakan dengan laki-laki, maka akan menambah USD 28 Triliun atau lebih dari seperempat (26%) GDP global pada tahun 2025.
Pada skala tertentu, Amartha telah membuktikan hal tersebut. Amartha merupakan perusahaan investasi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor atau pendana kepada peminjam, khususnya perempuan pengusaha mikro di pedesaan.
Punya Banyak Potensi, Ini yang Bisa Didapatkan Kalau Berdayakan Perempuan
Dimulai dari skala rumah tangga, perempuan kerap kali menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga karena tidak memiliki pilihan secara finansial. Dengan adanya akses pembiayaan modal kerja atau akses pada uang tunai, perempuan, khususnya mitra Amartha sebesar 88,6% kini terlibat dalam proses pembuatan keputusan.
Jenis keputusan yang dibuat mulai dari masalah sehari-hari, pilihan menu makanan bagi seluruh keluarga, hingga keputusan penting seperti pembelian barang kebutuhan rumah tangga, hingga pemilihan sekolah anak.
Sementara skala antar sesama perempuan, Amartha mendapati fakta pekerjaan atau usaha yang didukung dari pinjaman di Amartha menciptakan lapangan pekerjaan lain di masyarakat.
Studi menunjukkan bahwa 25% mitra bisa merekrut satu atau lebih banyak orang ke dalam usaha mereka. Artinya ada penambahan 87.000 orang ke dalam angkatan kerja informal yang berkontribusi pada pendapatan keluarga mereka. Menariknya, dari total tenaga kerja tambahan tadi, 75%nya diisi oleh perempuan, terutama yang bekerja di sektor grosir kecil.
Adanya kohesi sosial yang kuat diantara para perempuan dapat terus menjadi momentum untuk memerangi ketimpangan gender di Indonesia sekaligus mendorong partisipasi perempuan khususnya di bidang ekonomi.
Itulah sedikit insight mengenai partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Untuk mendapatkan insight menarik lainnya mengenai potensi apa saja yang bisa diciptakan oleh perempuan, kamu bisa menyaksikan Amartha Impact Talk Vol.7 dengan tema "Investing in Women: Mainstreaming Women Participation in the Economy" pada tanggal dan jam berikut.
Daftarkan pula diri kamu melalui http://bit.ly/ImpactTalkVol7. Slot terbatas!
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG