Gagal di Ikan Hias, Imas Fokus pada Ikan Air Tawar
By Team Amartha Blog - 11 Sep 2017 - 3 min membaca
Neng Imas (26 tahun) adalah salah satu mitra Amartha yang awalnya hanya menjalankan rutinitas sebagai ibu rumah tangga biasa. Keinginannya yang besar untuk berwirausaha dan hidup lebih mandiri lah yang mendorongnya mulai menekuni usaha ternak ikan tawar. Kemampuan membudidayakan ikan tawar ini Imas peroleh dari mengamati keseharian suaminya yang bekerja sebagai peternak ikan hias.
Namun, karena banyak warga kampungnya yang juga menekuni usaha ternak ikan hias, usaha ternak ikan hias milik suami Imas pun sering kali harus menghadapi persaingan yang tak jarang menurunkan omzet penjualan.
Berangkat dari hal itu pula Imas ingin mencoba peruntungannya untuk mulai membudidayakan ikan air tawar yang dapat dikonsumsi sehari–hari, selain itu Imas melihat peluang untuk menjual ikan tawar lebih besar dibandingankan ikan hias, karena selain masih terbatasnya jumlah pedagang ikan air tawar di kampungnya, banyaknya warung makan di sekitar tempat Imas menjadi salah satu kesempatan yang coba ia manfaatkan sebaik mungkin.
Tahun 2012 Imas mulai bergabung sebagai mitra Amartha untuk memperoleh pembiayaan modal usahanya. Modal usaha yang Imas peroleh dari Amartha, ia gunakan untuk membeli bibit ikan Lele, Nila dan ikan Mas serta untuk membangun kolam terpal. Namun belum lama beternak ikan tawar, Imas mengalami kegagalan dikarenakan kesalahan metode dalam pembibitan ikan sehingga ia harus merugi jutaan rupiah.“Saya yakin usaha ikan tawar saya bisa maju, kegagalan kemarin karena saya sempat salah saat pembibitan ikan, seharusnya tidak terburu–buru, jadi ikannya tidak pada mati,” ujar Imas bercerita pengalamannya pernah gagal dalam membudidayakan ikan tawar.
Hikmah dari Kegagalan
Kegagalan yang ia alami, tak sedikitpun membuatnya patah arang untuk terus mencoba memajukan usahanya, dan selalu belajar dari kesalahan–kesalahan sebelumnya agar masa depan menjadi lebih terarah. Imas yakin bahwa kegigihan dan usaha kerasnya akan membuahkan hasil yang diharapkan.
Dengan sisa modal yang ada dan dana pinjaman kedua dari Amartha kala itu, Imas memulai dari awal lagi usaha budidaya ikan tawar miliknya, ia membeli lagi bibit ikan tawar walaupun tidak sebanyak sebelumnya. Mengingat pengalamannya yang pernah gagal karena kesalahan dalam proses pembibitan, sejak saat itu Imas selalu berhati–hati dan memastikan proses pembibitan ia lakukan dengan baik.
Usaha yang gigih dan pantang menyerah memang selalu membuahkan hasil yang baik. Ketekunan dan sikap tidak mudah putus asa yang dimiliki Imas, membuatnya kian sukses berbisnis ikan air tawar, dan terus memberikan hasil yang melimpah.
Kegagalan tidak membuat Imas menyerah begitu saja, ketekunan untuk mulai beternak ikan air tawar mulai dari nol lagi, membuatnya lebih berhati-hati saat melakukan setiap proses ternak ikan miliknya.
“Alhamdulilah, baru minggu kemarin saya panen banyak, saya tawarkan ke tetangga–tetangga, ke warung–warung makan, biasanya mereka beli kiloan, ada ikan lele, ikan mas dan ikan nila. Sekarang saya sudah punya langganan tetap,” ujar Imas menceritakan usahanya yang kian sukses.
Imas yang kini sudah memiliki dua anak tersebut memang terbiasa bekerja keras. Salah satu motivasi terbesarnya untuk lebih maju adalah mampu menambah pundi–pundi penghasilan keluarga, sehingga kebutuhan hidup dan juga kebutuhan pendidikan kedua anaknya terpenuhi.
Imas menuturkan, jika keuntungan yang didapat bisa mencapai 100 persen, sebab belum banyak pengusaha ikan tawar yang menjadi pesaingnya. ”Makanya saya bisa renovasi rumah dan tambah–tambah buat modal lagi dari keuntungan sekali panen, pesaingnya masih sedikit, dan saya biasanya langsung jual ke warung–warung makan, malah kadang sudah ada yang pesan sebelum panen,” ujar Imas didampingi suami.
Kini, Imas mampu perlahan mewujudkan impiannya untuk menjadi perempuan mandiri yang turut berperan sebagai penggerak roda perekonomian keluarga. Bersama Amartha, Imas mantap untuk terus menjadi pribadi yang produktif, menjadikan keluarganya menjadi makin maju dan sejahtera.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG