Ibu Yurni, Buktikan Cemooh Dengan Ratusan Pesanan Keripik Kangkung
By Team Amartha Blog - 19 Aug 2021 - 3 min membaca
Perkataan demikian tidak sekali dua kali dilontarkan kepada Ibu Yurni, pengusaha Dendeng Sayur Herbal Sikumbang asal Padang, Sumatera Barat. Namun, ia tidak patah semangat dan justru membuktikan bahwa usahanya unik dan dapat berhasil.
Ibu Yurni membuka usaha ini karena modalnya yang rendah. Sesuai dengan keuangan ia saat itu. Harga sayur yang murah ia olah agar tidak cepat membusuk dan memiliki nilai tambah. Lebih dari itu, Kangkung memiliki cita rasa yang unik.
Kemauan untuk mengubah nasib membuat Ibu Yurni menghiraukan omongan orang lain yang meremehkan usahanya. Ia banyak melakukan eksperimen agar usahanya ini memiliki cita rasa yang bersaing dan dapat diterima oleh masyarakat.
Tak hanya itu, pengusaha keripik kangkung sekaligus ibu rumah ini terkadang menjual beragam aksesoris melalui sosial media di marketplace facebook. Katanya, sebagai tambahan pemasukan di waktu ia tidak membuat keripik dan dendeng sayur.
Keripik Kangkung buatan Ibu Yurni dibanderol dengan harga Rp7.000/pc dan Rp6.000/pc untuk pelanggan yang ingin menjualnya kembali. Setiap 3 hari sekali, ia membuat 100 pcs keripik.
Lama kelamaan, usaha Ibu Yurni diakui oleh sekitarnya. Ia mendapatkan banyak pesanan keripik kangkung. Sayangnya, ia tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan modal. Mengetahui hal ini, salah satu pelanggan Ibu Yurni memberitahunya mengenai Amartha.
Amartha merupakan perusahaan P2P Lending yang menghubungkan pendana di kota kepada perempuan pengusaha mikro di pedesaan berupa modal kerja, pendampingan, dan pelatihan usaha. Sebelas tahun berdiri, Amartha telah melayani lebih dari 18.000 desa di Indonesia. Para pengusaha mikro yang ingin mengajukan pinjaman cukup mendatangi kantor operasional Amartha terdekat.
Selangkah Menuju Unicorn, Amartha Raih Penghargaan Soonicorn Award 2021
Model bisnis Amartha yang offline to online memberikan kesempatan seperti ibu Yurni untuk mendapatkan akses modal usaha tanpa jaminan dan potongan. Pendampingan dan pelatihan juga dilakukan secara rutin agar dana yang disalurkan tepat sasaran sehingga Ibu Yurni dan ibu-ibu lainnya dapat mandiri secara finansial.
Setelah menghubungi petugas lapangan, Ibu Yurni diminta untuk membentuk kelompok dan menjalani uji kelayakan. Setelah dinyatakan layak, Ibu Yurni mendapatkan modal usaha senilai Rp4.000.000. Modal tersebut dimanfaatkan untuk menyetok barang baku pembuatan keripik kangkung. Selain itu, Ibu Yurni juga mulai fokus mengembangkan menu baru berupa Dendeng Sayur.
Adanya tambahan modal kerja membuat produksi keripik kentang Ibu Yurni semakin banyak. Permintaan konsumen dapat dengan leluasa ia penuhi. Bahkan, ia bisa memberdayakan ibu rumah tangga di kanan-kiri rumahnya. Mereka membantu Ibu Yurni pada pengemasan keripik.
"Semoga harapan saya mampu mengembangkan usaha keripik kangkung ini dengan cita rasa yang unik, harga ekonomis yang praktis untuk cemilan yang sehat, dan bisa memproduksi 1000 pcs perhari dan memiliki karyawan yang lebih dari 5 orang." tutupnya.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?
Hubungi Kami SEKARANG