icon-langID
logo-amartha
Home / Blog / Mitra / Cerita Mitra / Ikuti Perkembangan Zaman, Siti Nuryati Jual Ubi Kekinian Secara Online
icon-lang
icon-lang

Ikuti Perkembangan Zaman, Siti Nuryati Jual Ubi Kekinian Secara Online

By Team Amartha Blog - 31 Dec 2019 - 3 min membaca

Bagi para orangtua yang tinggal di pedesaan tentunya merasa sulit beradaptasi dengan kemajuan teknologi seperti internet. Rata-rata usaha yang mereka kelola dijual ke pasar di desanya, ke desa tetangga, atau kepada para tengkulak. Para penduduk di desa umumnya memiliki ponsel yang penggunaannya hanya untuk telepon dan SMS saja. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor tidak meratanya kesejahteraan bagi Indonesia. Membawa misi kesejahteraan yang merata bagi Indonesia, Amartha hadir memberikan akses permodalan hanya bagi pelaku usaha kecil dan mikro di desa-desa. Selain itu, Amartha juga hadir memberikan pendampingan rutin setiap minggu kepada para peminjam untuk memantau perkembangan usahanya. Maka dengan demikian, diharapkan setiap pelaku usaha mikro dapat mengakses internet untuk memasarkan produk buatannya. Salah satu yang berhasil adalah Siti Nuryati, mitra usaha Amartha asal Tenjo, Jawa Barat. Siti Nuryati sudah lima tahun bergabung menjadi mitra usaha sekaligus #PerempuanTangguh Amartha. Selama empat tahun, beragam jenis usaha dicobanya. Namun, belum juga membuahkan hasil yang bagus. Bermula dari menghadiri pernikahan di sebuah gedung, Siti Nuryati menemukan makanan yang menarik perhatiannya. Kita menyebutnya dengan keripik mustofa. Sesampainya di rumah, ia mencoba membuat keripik tersebut. Awalnya hanya mencoba namun rasanya tidak kalah enak dengan yang ada di acara pernikahan tadi. Bahan dasar keripik mustofa adalah kentang, akan tetapi harganya yang sering melambung tinggi membuat Siti Nuryati harus memikirkan bahan alternatif lainnya. Ia pun memilih ubi, bahan yang harganya murah dan mudah ditemui di lingkungannya tinggal. Awal memulai usaha ubi kekinian ini, Siti hanya menyediakan dua varian rasa saja yaitu original dan pedas. Karena jeli dalam melihat peluang juga inovatif, Siti kini memiliki tujuh varian rasa di usaha ubi kekiniannya. Dengan kata lain, usaha tersebut terus mengalami kemajuan. "Dulu usaha cuma modal 5o ribu itu udah dapat semua bahan-bahan seperti 2 kilo ubi sama minyak dan plastik. Sekarang setiap minggu bisa produksi 100 kg ubi untuk 3 kali olah." jelasnya. Lebih lanjut, Siti mengutarakan bahwa usahanya ini belum dibantu oleh pegawai. Seluruh proses mulai dari mengupas, mencuci, memarut, menimbang, hingga promosi dilakukan secara mandiri atas bantuan suami dan anak-anak. Metode promosi yang digunakan Siti yaitu menjual produk ubi kekinian di sekolah anak-anaknya juga memasarkannya secara online. Anak sulungnya membantu Siti memasarkan dimulai dengan mengunggahnya di akun sosial media, kemudian membuka toko di salah satu e-commerce. Akibatnya, produk ubi kekinian garapannya sudah terkenal sampai ke Jakarta. Dengan demikian, omset yang semula hanya 250 ribu per minggu kini bertambah menjadi 850 ribu. "Manfaat yang saya rasakan sejak bergabung bersama Amartha ya saya bisa bayar sekolah anak, yang dulu pontang-panting gali lobang tutup lobang," kenangnya di tengah-tengah wawancara. Di akhir wawancara, Siti menyebutkan bahwa dirinya ingin usahanya lebih maju lagi agar cita-citanya segera terwujud yaitu memiliki outlet sendiri. Ia juga ingin usahanya dikenal lebih luas lagi oleh masyarakat.
Tags:

Artikel Terkait

Amartha Mencari 30 Ibu Mitra Terbaik! Cek Panduan Pemilihan Ibu Mitra Di sini

Cerita Mitra

Equity vs Equality untuk Perempuan. Mana Lebih Baik?

Cerita Mitra

Nikmat Otak-otak Bandeng Yang Mampu Raih Jutaan Tiap Bulan!

Cerita Mitra

Anyaman Rotan, Kreasi Hidup Ibu Luluk Mampu Hasilkan Jutaan

Cerita Mitra

Ada pertanyaan seputar artikel di blog Amartha? atau ingin mengirimkan artikel terbaik kamu untuk di publish di blog Amartha?

Hubungi Kami SEKARANG

https://cms-admin-stg.amartha.com/uploads/invite_a21debce13.png